makalah dampak NPK pada budidaya kacang hijau


MAKALAH BAHASA INDONESIA
DAMPAK PUPUK NPK PADA BUDIDAYA
KACANG HIJAU




PENYUSUN         :
NAMA                  : RAYMON DAMSON.S
FAKULTAS         : PERTANIAN
JURUSAN            : AGROEKOTEKNOLOGI
KELAS                 : B
SEMESTER                   : I (SATU)




UNIVERSITAS JAMBI TAHUN 2011/2012




HALAMAN PENGESAHAN

Dalam rangka Pembuatan makalah dari hasil penelitian pada tanaman kacang hijau yang dimana meneliti apa dampak yang terjadi pada budidaya kacang hijau bila diberikan pupuk NPK yang telah dilaksanakan dari tanggal 3 oktober sampai 16 oktober di Kelurahan Eka Jaya Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi. Maka saya:

          NAMA              : RAYMON DAMSON.S
          NIM                  : D10A11043
          FAKULTAS     : PERTANIAN
          JURUSAN        : AGROEKOTEKNOLOGI

Telah menyelesaikan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan penelitian ilmiah Universitas Jambi Semester Ganjil 2011/2012.


Mahasiswa penyusun                                                                        Dosen pengesah


RAYMON DAMSON.S                                                        Dr.LIZAWATI,SP,MSi
NIM: D10A11043                                                                  NIP:




KATA PENGANTAR
            Saya panjatkan puji dan syukur kepada yang maha kuasa, yang berkat karenaNya lah Makalah saya ini dapat saya selesaikan dengan baik. Saya juga bertrimakasih untuk orang-orang dan sumber-sumber yang sudah membantu saya dalam menyusun setiap informasi dalam makalah ini.
            Makalah saya ini berisi tentang pengaruh pupuk NPK pada perkecambahan Kacang Hijau. Dalam makalah saya akan menjelaskan hal-hal tentang nutrisi kacang hijau,manfaatnya,cara budidaya,serta pengaruh pupuk NPK itu sendiri bagi perkecambahan kacang hijau.
            Saya harap dengan adanya makalah saya ini, dapat memberi informasi bagi setiap orang cara membudidayakan kacang hijau, serta berapa kadar NPK yang baik untuk budidaya kacang hijau itu sendiri. Dengan adanya buku ini pula, para petani kacang hijau dapat lebih paham bagai mana cara membudidayakan kacang hijau sehingga petani dapat menghasilkan panen yang memuaskan, serta mengurangi resiko terjadinya gagal panen. Bermanfaat pula bagi para pelajar yang membaca, sehingga mendapat wawasan yang lebih luas dan semakin paham akan budidaya kacang hijau ini.
Kepada pembaca yang budiman, jika terdapat kekurangan atau kekeliruan
dalam makalah ini, penulis mohon maaf, karna penulis sendiri dalam tahap belajar.
Dengan demikian, tak lupa penulis ucapkan terimakasih, kepada para
pembaca.
Semoga Allah memberkahi makalah ini sehingga benar-benar bermanfaat.
JAMBI,2011





            PENULIS                               






RAYMON DAMSON.S        








DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
1.2  Rumusan masalah
1.3  Hipotesis
1.4  Batasan masalah
1.5  Tujuan penelitian
1.6  Manfaat penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
            2.1 Kacang hijau
            2.1.1 Klasifikasi kacang hijau
            2.1.2 Nilai giji
2.1.2.1 Kandungan nutrisi kacang hijau
2.1.2.2 Manfaat kacang hijau dalam penyembuhan penyakit
            2.1.3 Syarat tumbuh
            2.1.4 Teknologi budidaya

BAB III METODOLOGI PRATIKUM
            3.1 Tempat dan pelaksanaan pratikum
            3.2 Cara kerja
            3.3 Pengamatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
            4.1 Hasil pengamatan
            4.2 Pembahasan

BAB V PENUTUP
            5.1 Kesimpulan
            5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA





BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kacang hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosaeyang cukup penting di Indonesia. posisinya menduduki tempat ketiga setelah kedelai dan kacang tanah.

Sampai saat ini perhatian masyarakat terhadap kacang hijau masih kurang. Kurangnya perhatian ini diantaranya disebabkan oleh hasil yang dicapai per hektarnya masih rendah. Di samping itu, panen kacang hijau ini harus dikerjakan beberapa kali.

Padahal kacang hijau sendiri tidak bisa dianggap sepele, karena kacang-kacangan ini ternyata memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Selama ini kita tahu, kacang hijau adalah makanan bergiji yang mengandung kalori,protein,lemak,vitamin a,B1,fosfor,zat besi, dll.

Peningkatan produksi kacang hijau dilakukan dengan cara memperbaiki kultur teknis petani, mendapatkan varietas-varietas yang produksinya tinggi dan masak serempak, serta peningkatan usaha pasaca panen.

Dari segi agronmis dapat dilakukan dengan tindakan pemupukan NPK(Nitrogen, Phosphorus dan Kalium (Potasium)) dan pengaturan jumlah populasi, jarak tanam, sanitasi, pengendalian hama dan penyakit tanaman.

1.2 RUMUSAN MASALAH
            Pembahasan karya ilmiah ini berusaha mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
a. Bagaimana cara budidaya kacang hijau yang benar, agar mendapatkan hasil yang maksimal
b. Apakah pemberian pupuk NPK berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau

1.3 HIPOTESIS
Pemberian Pupuk NPK(Nitrogen, Phosphorus dan Kalium (Potasium)) berpengaruh terhadap pertumbuhan perkecambahan kacang hijau.

1.4 BATASAN MASALAH
            Karena luasnya permasalahan dan keterbatasan waktu serta kemampuan penulis, maka karya ilmiah ini dibatasi dengan meninjau pengaruh pemberian NPK terhadap pertumbuhan perkecambahan kacang hijau, serta manfaat yang didapat dari kacang hijau.

1.5 TUJUAN PENELITIAN
Ada pun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.       untuk mengetahui apakah pemberian NPK berpengaruh terhadap pertumbuhan perkecambahan kacang hijau.
b.      Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian NPK terhadap pertumbuhan perkecambahan kacang hijau.

1.6 MANFAAT PENELITIAN
            Dari penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
  • Kita dapat mengetahui apa itu NPK(Nitrogen, Phosphorus dan Kalium (Potasium))
  • Kita dapat mengetahui cara budidaya kacang hijau yang baik.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KACANG HIJAU

2.1.1 KLASIFIKASI KACANG HIJAU
            Kacang hijau  adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang temasuk suku polong-polongan(fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan protein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai sumber tanaman pangan legume, setelah kedelai dan kacang tanah.
            Kacang hijau juga sangat mudah berkecambah, kecambah kacang hijau biasa kita kenal dengan tauge. Kacang hijau dalam bentuk kecambah mengandung enzim-enzim aktif salah satunya amylase yang membantu dalam metabolisme karbohidrat. Selain rasanya yang gurih dan lezat, kacang hijau dan kecambahnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Rosidae
                         Ordo: Fabales
                             Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
                                 Genus: Phaseolus
                                     Spesies: Phaseolus radiatus L.

Kerabat Dekat
Kacang Ruji, Kacang Emas, Buncis
Perkecambahan biji adalah kulminasi dari serangkaian kompleks proses-proses metabolik, yang masing-masing harus berlangsung tanpa gangguan. Tiap substansi yang menghambat salah satu proses akan berakibat pada terhambatnya seluruh rangkaian proses perkecambahan. Beberapa zat penghambat dalam biji yang telah berhasil diisolir adalah soumarin dan lacton tidak jenuh; namun lokasi penghambatnya sukar ditemukan karena daerah kerjanya berbeda dengan tempat dimana zat tersebut diisolir. Zat penghambat dapat berada dalam embrio, endosperm, kulit biji maupun daging buah.

2.1.2 NILAI GIZI

2.1.2.1 KANDUNGAN NUTRISI KACANG HIJAU

Tinggi protein
Kacang hijau merupakan sumber alternatif protein nabati. Kacang hijau mengandung protein tinggi sebanyak 7 gr/100 gr. Protein yang terkandung memiliki asam amino lengkap. Protein pada kecambah kacang hijau sudah berkurang jumlahnya yaitu hanya 3 gr/100 gr, tetapi asam aminonya sebagian dalam bentuk bebas yang cepat diserap tubuh.
Tinggi kandungan serat
Kacang hijau memiliki kandungan serat yang tinggi sekitar 7,6 gr/100 gr. Kandungan serat ini mencukupi kebutuhan serat harian Anda sebesar 30%. Serat berguna untuk membantu melancarkan pencernaan dan mencegah konstipasi.
Rendah karbohidrat
Karbohidrat yang terkandung dalam kacang hijau adalah 19 gr/100 gr. Cukup rendah dan baik untuk dikonsumsi dalam program diet maupun program muscle building
Mengandung asam lemak esensial
Asam lemak esensial yang terkandung dalam kacang hijau adalah omega-3 (0,9 mg/100 gr) dan omega-6 (119 mg/100 gr). Omega 3 merupakan asam lemak yang berguna untuk menurunkan kolesterol dalam darah.

Rendah lemak
Sangat baik bagi orang yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menyebabkan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah tengik, sebab kacang hijau hampir tidak mengandung lemak.
Kaya vitamin
Kacang hijau mengandung asam folat dan vitamin B1 (thiamin) yang tinggi. Asam folat sebanyak 159 µg/100 gr dan thiamin sebesar 0,2 mg/100 gr. Selain itu juga kaya vitamin B lain, seperti riboflavin, B6, asam pantothenat, serta niasin. Vitamin yang terkandung didalamnya membantu meningkatkan energi dan metabolisme.
Kaya mineral
Kacang hijau kaya akan mineral, dalam 100 gramnya mengandung seperti potasium (266 mg), phosphorus (99 mg), manganese (48 mg), kalsium (27 mg), magnesium (0,3 mg), besi (1,4 mg), zinc (0,8 mg), selenium (2,5 µg).
Kaya enzim aktif
Kacang hijau yang sedang dalam masa perkecambahan. Kaya akan enzim aktif seperti amilase yang meningkatkan penyerapan dan pembentukan energi. Enzim ini rusak pada suhu diatas 400 C, hindari pemanasan dengan suhu tinggi.
Kaya antioksidan
Kecambah kacang hijau memiliki kandungan fitosterol (15 mg/100 gr) yang berfungsi sebagai antioksidan.

2.1.2.2 MANFAAT KACANG HIJAU DALAM MENYEMBUHKAN PENYAKIT
Kandungan gizi yang terdapat dalam kacang hijau, antara lain; dalam 110 gram kacang hijau mengandung 345 kalori, 22,2 gram protein, 1,2 gram lemak, vitamin A, B1, 1,157 IU, mineral berupa fosfor, zat besi, dan mg. Nah, selain kandungan gizi/vitamin, kacang hijau ternyata bisa menyembuhkan penyakit beri-beri, radang ginjal, melancarkan pencernaan, tekanan darah tinggi, mengatasi keracunan alkohol, pestisida, timah hitam, mengatasi gatal karena biang keringat, muntaber, menguatkan fungsi limpa dan lambung, impotensi, TBC paru-paru, jerawat, mengatasi flek hitam di wajah, dll.
Kacang hijau juga bisa menurunkan demam, bahkan menurut hasil penelitian, kacang hijau adalah penurun demam yang terbaik bila dibandingkan dengan penurun demam dari ramuan tradisional lainnya. Hebatnya lagi, biar direbus lama, sampai hancur, kacang hijau tetap berkhasiat, tidak terpengaruh dengan panas. Berbeda dengan kacang, sayur, buah, dan bahan ramuan tradisional lainnya yang bila direbus terlalu lama, akan menurunkan khasiat pengobatannya. Di kala obat-obatan sedang mahal harganya, apa salahnya mencoba resep tradisional dari kacang hijau ini. Inilah beberapa resep di antaranya.
Peluruh kencing
Rebus 30 gram kacang hijau dengan 30 gram daun sendok dalam air 400 cc. Ramuan dimasak dalam periuk tanah sampai matang. Sesudah dingin, tambahkan madu secukupnya. Minum ramuan ini secara teratur sampai kencing tidak tersendat-sendat lagi.
Sakit perut
Banyak resep tradisional untuk mengatasi sakit perut, mulai dari daun jambu biji yang sudah terbukti ampuh dan ramuan lainnya. Sekali ini coba resep dari kacang hijau. Rebus 60 gram kacang hijau tambahkan 15 biji merica, 3 gram kayu manis, 3 gram pala, 3 gram kapulaga, 3 gram cengkih, dan 2 ruas jahe. Semua bahan direbus dengan air 1 liter. Panaskan terus sampai menjadi larutan sebanyak 1/2 liter, lalu minum teratur.
Biang keringat anak-anak
Anak-anak yang terkena biang keringat sering rewel, wajar karena merasa gatal. Coba resep kacang hijau ini. Rebus 60 gram kacang hijau yang sudah dijadikan bubuk dulu, lalu tambahkan 50 gram tanaman krokot, rebus dengan air secukupnya. Setelah matang, saring, lalu minumkan 3 kali sehari.
Bisul
Aduh, jengkelnya bila terserang bisul. Apalagi bila bisul itu bercokol di bagian bokong, mau duduk saja sulitnya bukan main. Banyak obat untuk bisul yang umumnya untuk pengobatan luar alias dioleskan pada tubuh yang ditumbuhi bisul. Nah, resep ini untuk pengobatan bisul dari dalam. Rebus 50 gram kacang merah kecil dengan 50 gram kacang hijau, 50 gram kacang hitam dan 2 ruas jahe. Semua bahan, kecuali jahe, direbus. Jahe direbus tersendiri dan hasil rebusan jahe dicampurkan ke rebusan kacang-kacangan tadi. Lalu minum teratur. Namun, ramuan ini hanya untuk bisul yang belum matang. Kalau bisul sudah matang, harus ditambahkan lagi madu.
Menguatkan seksualitas pria
Banyak sekali resep tradisional ditulis untuk mengatasi penyakit yang mengakibatkan pria tidak perkasa, mulai dari berbagai jamu sampai obat yang diimpor dengan harga — tentu saja — mahal. Bagaimana kalau mencoba resep kacang hijau plus ini? Rebus 30 gram kacang hijau bersama-sama 2 ruas jahe, 15 gram merica, 15 gram adas, 15 gram pulosari, 15 gram biji kucai, 15 gram biji paria, dan 15 gram biji ketumbar. Semua bahan direbus dengan air 600 cc dan jadikan 300 cc, minum teratur sampai terbukti khasiatnya.

Rambut rontok
Rambut Anda sedikit demi sedkit rontok? Coba resep ini. Kacang hijau direbus dengan 1 gelas air. Perhatikan saat merebus jangan sampai kacangnya pecah. Jadi setelah tampak agak matang, tetapi tidak pecah, segera angkat. Setelah dingin, air rebusan kacang hijau ini digunakan untuk membasahi kulit kepala sembari dipijit-pijit beberapa lama. Biarkan kering, baru keramas.
Mag
Ramuan untuk mengatasi penyakit mag lumayan banyak. Setiap penderita merasa cocok dengan salah satu resep. Yang ini resep mengatasi penyakit mag dengan kacang hijau. Sekira 1/4 kg kacang hijau dijemur sampai kering lalu tumbuk sampai halus. Setelah itu ambil 1 sendok makan bubuk kacang hijau, lalu seduh dengan air hangat secukupnya, minum teratur.
Varises
Varises adalah tonjolan-tonjolan di bagian kaki. Kemunculan varises memang mengganggu keindahan kaki. Coba resep ini, 1 genggam kacang hijau direbus dengan 2 gelas air. Biarkan sampai airnya susut sebanyak 1 gelas. Minum rebusan ini 2 kali sehari, pagi dan menjelang tidur. Selain itu, saat akan tidur, angkat kaki dan tempatkan di tempat yang lebih tinggi dari kepala, diamkan selama 10 menit, lakukan dengan rajin sembari minum rebusan kacang hijau.
Bayi demam
Berikan 1 gelas air rebusan kacang hijau ditambah 1 sendok makan madu untuk bayi yang terserang demam. Berikan rebusan ini sesendok demi sesendok.
Bagi Anda yang hanya ingin mengonsumsi kacang hijau dengan cara dijadikan bubur, coba lakukan tips sederhana ini. Semua ibu rumah tangga sudah paham betul bahwa menggodok kacang hijau itu tidak sebentar, perlu makan waktu sampai kacang lunak betul. Bagaimana caranya supaya kacang cepat lunak? Rebus kacang sampai mendidih, lalu angkat. Diamkan beberapa lama sampai agak dingin. Setelah itu rebus kembali untuk kedua kalinya. Nah, hasilnya kacang hijau cepat lunak. Jadi mengirit waktu dan BBM. (Agah Nugraha/berbagai sumber).***



2.1.3 SYARAT TUMBUH
Morfologi Tanaman Kacang Hijau

Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.

Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua.

Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.

Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji.

Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam . Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.
1.  Syarat Tumbuh
a. Tanah
  • Tekstur : Liat berlempung banyak mengandung bahan organik, aerasi dan drainase yang baik.
  • Struktur tanah gembur
  • Ph 5,8  7,0 optimal 6,7
b. Iklim
  • Curah hujan optimal 50 - 200 mm/bln
  • Temperatur 25o - 27o C dengan kelembaban udara 50 - 80% dan cukup mendapat sinar matahari.




2.1.4 TEKNOLOGI BUDIDAYA
a. Benih
Varietas
Hasil
(1/ha)
Umur (hari)
Posisi polong
Berat 100 biji (g)
Sifat Khusus
Murai
1,5
63
Terkulai
6
Tahan penyakit bercak daun
Perkutut
1,64
60
Terkulai
5
Tahan penyakit embun tepung : Agak tahan penyakit bercak daun
Kenari
1,64
60-65
Terkulai
6,7
Agak tahan penyakit bercak daun : Toleran penyakit karat
Sriri
1,58
60-65
Terkulai
6
Toleran penyakit embun tepung

b. Pengelolaan Tanah
  • Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak dilakukan pengolahan tanah ( TOT ). Penyiapan lahan yang baik dilakukan sebelum tanam.
  • Pada tanah bertekstur ringan tidak perlu dilakukan pengolahan tanah.
  • Pada lahan kering (tegalan) pengolahan tanah dilakukan intensif dibersihkan dari rumput, dicangkul hingga gembur (untuk tanah tegalan yang berat pembajakan dilakukan sedalam 15-20 cm), dibuat petakan 3-4 m.
  • Tanah tegalan bekas tanaman jagung, kedelai atau padi gogo perlu pengolahan tanah minimal.
  • Pemberian mulsa jerami sekitar 5 ton/ha agar dapat menekan pertumbuhan gulma, mencegah penguapan air dan perbaikan struktur tanah.
c. Penanaman
  • Waktu Tanam
Pada lahan sawah tanaman kacang hijau ditanam pada musim kemarau setelah padi. Sedangkan dilahan tegalan dilakukan pada awal musim hujan.
  • Cara Tanam
Benih ditanam dengan cara tugal, dengan jarak 40 cm x 10 cm atau 40 cm x 15 cm, tiap lubang diisi 2 biji.
d. Pemupukan
  • Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak perlu dilakukan pemupukan.
  • Pada lahan kering diperlukan pemupukan dengan NPK.
  • Pada tanah yang kurang subur dilakukan pemupukan 45 kg Urea + 45 - 90 kg TSP + 50 kg KCL/ha.
  • Penambahan pupuk organik seperti pupuk kompos, pupuk kandang dapat meningkat kapasitas menahan air didalam tanah.
e. Pengairan
  • Tanaman kacang hijau relatif tahan kering, namun tetap memerlukan pengairan terutama pada periode kritis pada waktu perkecambahan, menjelang berbungan dan pembentukan polong.
f. Penyiangan
  • Penyiangan dilakukan seawal mungkin karena kacang hijau tidak tahan bersaing dengan gulma. Penyiangan dilakukan 2 kali pada umur 2 dan 4 minggu.
g. Pengendalian hama dan penyakit
1. Hama
  • Hama yang sering menyerang adalah agromyza phaseolli (lalat kacang) meruca testualitis, spidoptera sp, Plusia chalsites (ulat) dan kutu trips.
  • Pengendalian hama dilakukan dengan menggunakan varietas unggul yang tahan hama penyakit.
  • Penggunaan pestisida dilakukan apabila serangan hama tidak dapat dikendalikan dengan cara biologi.
2. Penyakit
  • Penyakit kacang hijau yang sering ditemui antara lain Scierotium rolfsii, Cercospora Canescens (bercak daun).
  • Pengendalian dilakukan dengan menanam varietas yang tahan penyakit atau dengan menggunakan fungisida.
3. Panen dan Pasca panen
a. Panen
Kacang hijau dipanen sesuai dengan umur varietas, Tanda-tandaq lain bahwa kacang hijau telah siap untuk di panen adalah berubahnya warna polong dari hijau menjadi hitam atau coklat dan kering. Keterlambatan panen dapat mengakibatkan polong pecah saat dilapangan. Panen dilakukan dengan cara dipetik. Panen dapat dilakukan satu, dua atau tiga kali tergantung varietas. Jarak antara panen kesatu dan ke dua 3-5 hari.
b. Pasca Panen
Pengeringan polong dilakukan selama 2-3 hari dibawah sinar matahari. Pembijian dilakukan secara manual yaitu dipukul-pukul dengan tongkat kayu. Pembijian dilakukan di dalam kantong atau karung untuk menghindari kehilangan hasil. Pembersihan niji dari kulit polong dilakukan dengan tampi. Sebelum disimpan biji kacang hijau di jemur kembali sampai mencapai kering simpan yaitu kadar air 8 - 10 %.

Peranan Agronomi N,P,K.

Suplai nitrogen di dalam tanah merupakan faktor yang sangat penting dalam kaitannya dengan pemeliharaan atau peningkatan kesuburan tanah. Peranan N terhadap pertumbuhan tanaman adalah jelas, karena senyawa organik di dalam tanaman pada umumnya mengandung N anatara lain asam-asam amino, enzim dan bahan lainnya yang menyalurkan enersi (Nyakpa, 1988).

- dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Terhadap pertumbuhan tanaman, - adalah dapat merangsang perkembangan perakaran tanaman. Terhadap produksi tanaman, P mempertinggi hasil serta berat bahan kering, bobot biji, memperbaiki kualitas hasil serta mempercepat masa kematangan. Sedangkan pengaruhnya terhadap resistensi penyakit dapat dikatakan bahwa P mempertinggi daya resistensi terhadap serangan penyakit terutam cendawan (Nyakpa, 1988).

Kalium di dalam tanaman dapat berfungsi untuk menguatkan jerami tanaman sehingga tanaman tidak mudah rebah. Terhadap produksi tanaman akan mempertinggi hasil produksi dan memperbaiki kualitas hasi. Selanjutnay kalium akan mempertinggi resistensi tanaman terhadap serangan penyakit, terutama terhadap penyakit oleh cendawan (Nyakpa, 1988).
Devenisi NPK itu sendiri adalah:
Nitrogen

Nitrogen amat berguna kepada tumbuhan. Nitrogen biasanya terdapat didalam udara dan didalam tanah. Kesemua tumbuhan berdaun hijau menggunakan nitrogen. Klorofil, bahan hijau yang terdapat didalam tumbuhan yang digunakankan untuk tujuan photosyntesis, dibina dari sebahagian besarnya dari nitrogen.

Walaupun nitrogen terdapat dengan banyaknya didalam udara, tumbuhan tidak dapat menyerapnya secara terus. Ia mesti diserap melalui tanah.

Tumbuhan yang mengalami kekurangan nitrogen akan menjadi sedikit kekuningan dan kurang pembesaran atau terbantut. Walaubagaimana pun, terlalu banyak nitrogen juga tidak membantu. Ianya hanya akan menyebabkan tumbuhan menjadi terlebih besar sedangkan batang pokok tidak dapat untuk menampung tumbesarannya. Ini akan menyebabkan pokok tidak dapat tegak.


Phosphorus

Posphorus berguna didalam perkembangan akar yang sihat. Akar yang sihat mampu menyerap nutrien-nutrien lain didalam tanah. Ia juga digunakan untuk menggalak tumbuhan berbunga.

Ia biasanya dilepaskan kedalam tanah melalui tumbuhan atau hidupan yang mereput.

Kekurangan phosphorus boleh dilihat melalui warna daun yang tidak segar atau kekuningan. Kurang berbunga juga mungkin petunjuk bahawa tumbuhan tersebut mengalami kekurangan phosphorus.


Kalium (Potassium)

Kalium atau potassium membantu dalam perkembangan keseluruhan pokok termasuk bunga dan buah. Ia adalah kunci kepada pembentukan chlorophyl. Kekurangan kalium akan menghasilkan bunga dan buah yang kecil. Ia membantu tumbuhan dalam melawan penyakit.

Tumbuhan yang mengalami kekurangan kalium akan kelihatan tidak sihat.



Jika tumbuhan mendapat ketiga-tiga bahan ini, ia dengan mudah akan dapat menyerap nutrien-nutrien lain didalam tanah dan udara.

Jadi, jika kita merancang untuk memberi tumbesaran yang baik untuk pokok kita, boleh di coba memberikan baja N:15 P:15 K:15 sehingga tiba masa untuk berbunga atau berbuah, ubah pula kepada N:12 P:12 K:17 + Magnesium.




BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Tempat dan Pelaksaan Praktikum
Praktikum dilaksanakan di Jl.marene kel.eka jaya Kec.jambi selatan Kota Jambi, tepat dilahan sebelah rumah saya sendiri sebagai penyusun makalah.
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:

1. Cangkul
2. Ember
3. Timbangan
4. Penggaris
5. Oven
6. Label
7. Benang
8. Ajir

Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

1. Benih kacang hijau ( kurang lebih 1/4kg)                                                                                             2. Pupuk NPK
3. Tanah
4. Polybag
5. Furadan
6. Curacron 250 ml

3.2 Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

2. Pilih benih yang sehat

3. Buat media dengan campuran tanah dan pupuk kandang (2:1), masukkan ke dalam polybag kurang lebih 5 kg.

4. Masukkan sesuai dengan dosis pemupukan (0,50,100,150) masing-masing dengan 1,2,3 populasi benih dengan 3x ulangan.

5. Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore, secukupnya.



3.3 Pengamatan

Setiap minggu sampai panen terhadap :

1. Tinggi tanaman
2. Jumlah daun
3. Jumlah polong
4. Bobot biji
5. Luas daun
6. Berat basah
7. Berat kering
8. Amati hama atau penyakit yang ada




BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan

Dari hasil pengamatan selama 2 minggu (Minggu Setelah Tanam) dalm praktikum dasar-dasar organisasi ini telah didapat data mengenai parameter pengamatan tinggi, jumlah daun, luas daun, jumlah polong tanaman kacang hijau.

Parameter Pengamatan Tinggi Tanaman

Dari praktikum yang telah kami laksnakan, didapatkan data tinggi tanaman kacang hijau sebagai berikut.


4.2 Pembahasan

Keadaan umum tanaman dan lingkungan

Pertumbuhan Tanaman

Pertumbuhan, dalam arti terbatas, menunjuk pada perambahan ukuran yang tidak dapat balik, mencerminkan bertambahnya protoplasma, yang mencerminkan pertambahan protoplasma. Perkembangan, diartikan pada diferensiasi, suatu perubahan dalam tingkat lebih tinggi yang menyangkut spesialisasi dan organisasi secara anatomi dan fisiologi. Pertumbuhan tanaman ditunjukkan oleh pertambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat balik

Dalam praktikum ini didapatkan data pengamatan tinggi tanaman kacang hijau yang paling tinggi pada perlakuan NPK 1 (diberi NPK dengan populasi satu tanaman) dengan nomor polybag 3 yaitu sebesar 46 cm. Hal ini diduga karena unsur N berperan pertumbuhan dan reproduksi tanaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Nyakpa (1988) bahwa bilamana terjadi kekurangan unsur hara N maka pada tanaman akan terjadi penghentian proses pertumbuhan dan reproduksi sedangkan bila jumlahnya cukup tersedia akan membantu dalam proses pertumbuhan organ vegetatif pada umumnya. Nitrogen harus tersedia di dalam tanaman sebelum terbentuknya sel-sel baru, karena pertumbuhannya tidak dapat berlangsung tanpa N. sedangkan panjamg batang terendah didapat pada perlakuan NPK 3 (pemberian NPK dengan 3 populasi) yaitu sebesar 31,17. Hal ini diduga karena jumlah populasi yang banyak dalam polybag akan mempengaruhi dalam perebutan unsur hara, sinar matahari, air dan sebagainya (pemanfaatan sumberdaya). Hal ini sesuai dengan pendapat Harjadi (1988) bahwa pada jumlah poulasi yang terlalu banyak dan jarak tanam yang rapat akan terjadi persaingan dalam pemanfaatan sumberdaya yang ada seperti unsur hara, air sinar dan matahari.

Demikian juga dengan jumlah daun yang terbanyak dimilki oleh perlakuan NPK 1 yaitu sebanyak 7 helai daun. Pada parameter pengamatan jumlah polong pun, jumlah polong terbanyak dihasilkan dari perlakuan NPK 1 sebanyak 5 buah. Hal ini diduga bhwa tanah yang mengandung unsur N yang cukup akan membantu dalam proses pembentukan polong pada tanaman kacang-kacangan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Nyakpa, 1988) bahwa nitrogen mepunyai peranan agronomik dalam peningkatan hasil panen, misal peningkatan jumlah polong pada tanaman kacang-kacangan.

Sedangkan pada luas daun tertinggi dihasilkan pada perlakuan kontrol dengan populasi satu tanaman yaitu sebesar 256,89 cm2. Meski menghasilkan luas daun yang terbesar tapi pada kontrol tidak mampu menhasilkan jumlah polong yang banyak



BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil praktikum ini didapatkan simpulan sebagai berikut:

1. Pemberian pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau memberikan respon yang baik.
2. Jumlah populasi satu tanaman mengalami pertumbuhan yang baik terhadap dari pada jumlah populasi tiga tanaman.
3. bahwa kacang hijau memiliki banyak giji dan dapat menyembuhkan berbagai penyakit


5.2 Saran

Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan dapat disrankan sebagai berikut

1. Dalam pngamatan terutama pengukuran hendaknya satu orang saja yang mengukur agar tidak terjadi distorsi.
2. Pengaturan jumlah populasi lebih baik satu tanaman, dalam menanam jangan terlalu banyak populasi dan jarak tanam jangan terlalu sempit atau rapat.
3. Pengolahan kacang hijau harus sesuai dengan cara diatas, agar dapat menjadi obat yang di inginkan.

                                           
DAFTAR PUSTAKA

Fatmawati, Andi Apryani. 2007. Petunjuk Praktikum Dasar-dasar Agronomi. Jurusan Agronomi-Faperta Untirta. Serang.

Harjadi, M.M. Sri Setyati. 1988. Pengantar Agronomi. Gramedia: Jakarta.

Nyakpa, M. Yusuf, et al. 1988. Kesuburan Tanah. Penerbit Universitas Lmpung. Lampung.

S, H. Soeprapto.1993. Bertanam Kacang Hijau. Penebar Swadaya : Jakarta.

Tjirosoepomo, Gembong. 2004. Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
 AM, JH,RK  Balai Penelitian Tanaman Kacang -Kacangan  dan Umbi-Umbian 750 Examplar:AM, JH,RK


http://sulsel.litbang.deptan.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=143:budidaya-kacang-hijau&catid=48:panduanpetunjuk-teknis-leaflet&Itemid=53








Share this

Related Posts

First

3 comments

Write comments
Anonim
Rabu, Februari 29, 2012 delete

mantap...
thanks infonya...

Reply
avatar
Rabu, Maret 07, 2012 delete Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
avatar
Anonim
Kamis, Desember 13, 2012 delete Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
avatar

Masukkan Komentar di bawah