1KAJIAN
BUDIDAYA PADI SAWAH SECARA TERPADU TERPADU
(STUDIES ON INTEGRATED RICE FARMING)
Komoditas utama:
1. Padi sawah
2. Ternak ruminansia, ternak unggas
3. Ikan
Ikan dapat dibudidayakan pada daerah yang airnya melimpah, untuk
daerah yang airnya tidak mencukupi untuk budidaya ikan maka komoditas ini
ditiadakan.
Hasil samping:
1. Jerami
2. Menir
3. Katul
4. Sekam
5. Pupuk kandang (kotoran hewan, urine hewan)
6. Jamur merang/tiram
7. Biogas
A. LUASAN AREAL
PENELITIAN
1- 5 ha
B. PENENTUAN LOKASI PENANAMAN
1.
Lahan petani (participatory research) dan/atau di KP4
2.
Sidik cepat ketersediaan unsur
hara lahan sebelum ditanami
3.
Penentuan dosis tepat untuk
N,P,K. Penentuan jumlah ternak minimal sehingga kotoran+urine dapat
mensubstitusi kebutuhan unsur hara per satuan luas lahan atau dapat dibalik sumbangan per ternak terhadap
hara per satuan luas lahan
5. Pemupukan dengan pupuk lambat tersedia (slow-release fertilizer)
4.
Penambahan pupuk organik dan
anorganik yang diperlukan dengan lebih mengutamakan penggunaan pupuk organik
(pupuk kandang, pupuk hijau)
a.
Pemilihan jenis hewan ternak
(sapi, kambing, kerbau, ayam, bebek atau kombinasi?)
b.
Penentuan jumlah ternak minimal
sehingga kotoran+urine dapat mensubstitusi kebutuhan unsur hara per satuan luas
lahan
C.PENGOLAHAN LAHAN
Pengolahan lahan untuk pesemaian
1. Pengolahan
lahan dengan cara tradisional (mengoptimalkan penggunaan hewan ternak)
2. Pengolahan
lahan secara modern dengan traktor tangan
Pengolahan lahan untuk pertanaman
1. Pengolahan
lahan dengan cara tradisional
2. Pengolahan
lahan secara modern dengan traktor tangan
D. PEMILIHAN VARIETAS, PERAWATAN BENIH DAN PENYEMAIAN
1.
Varietas IR64 dan salah satu
varietas unggul baru (Fatmawati, Sintanur)
2.
Seed treatment (perawatan benih sebelum
semai) dengan bahan kimia (fungisida atau bahan alami)
3.
Penyemaian: tradisional vs
modern, individual vs kelompok. Biasanya petani melakukan penyemaian padi
secara berkelompok pada suatu areal tertentu.
4.
Menguji
sistem direct seedling
E. PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN
1.
Penanaman secara tradisional
dengan melibatkan tenaga kerja wanita (studi wanita)
2.
Penanaman secara modern dengan
mesin penanam
3.
Pengelolaan tanaman secara
terpadu (Integrated Crop Management)
dengan sub pengelolaan : INM (Integrated
Nutrient Managemen,pemanfaatan pupuk hayati kombinasinya dengan pupuk kandang,
pupuk hijau dan pupuk kimia) dan IPM (Integrated
Pest Management, pemanfaatan biopestisida untuk pengelolaan hama dan penyakit dikombinasikan dengan
pestisida kimia, pemanfaatan bebek/menthok untuk pengendalian gulma)
4.
Pemanfaatan air seefisien
mungkin (pengembangan teknologi irigasi)
F. PANEN DAN PASCA PANEN
1.
Metode panen (tradisional vs
modern) dengan meminimalkan kehilangan hasil. (perlu budidaya beras yang tidak mudah rontok)
2.
Metode pengeringan gabah
(konvensional dng tenaga surya vs modern dengan sumber energi lain),
penyimpanan gabah (packing, dll)
3.
Metode konversi gabah menjadi
beras : brown rice (beras merah/beras
yang terikut katulnya) vs. beras sosoh (beras putih yang bebas katul)
4.
Packing beras
5.
Penyimpanan beras merah dan
beras sosoh, bagaimana kondisi penyimpanan dan bisa bertahan berapa lama
sehingga rasa dan gizi tidak jauh berkurang
G. PENGOLAHAN PRODUK DAN DIVERSIFIKASI PRODUK
1.
Pengolahan beras menjadi nasi
(cara menanak hemat enersi, cepat dan rasa nasinya pulen) dan produk makanan
berbasis nasi (intip goreng, snack, senbei(jpn),
brondong nasi)
2.
Pengolahan beras menjadi tepung
kemudian menjadi berbagai produk makanan berbasis tepung beras seperti kue-kue,
bahan kosmetika, bahan obat, minuman (beras kencur, wine)
3.
Pengolahan katul menjadi
makanan bergizi tinggi kemudian melakukan sosialisasi sehingga nantinya bisa
diterima oleh masyarakat (dulu pernah menjadi makanan favorit)
4.
Pengolahan katul menjadi bahan
suplemen beras sosoh (beras sosoh + katul menjadi brown rice, bagaimana
teknologinya, sosialisasinya ke masyarakat)
5.
Pemanfaatan katul/dedak sebagai
komponen pakan ternak/ikan
6.
Pengolahan menir (beras yang
pecah waktu disosoh) menjadi tepung, bahan makanan (utri)
H. PEMASARAN PRODUK
1.
Mekanisme penjualan produk
primer (gabah, beras) maupun sekunder (selain yg dua itu) yang menguntungkan
petani
2.
Revitalisasi/penyehatan peranan
KUD dalam pemasaran produk pertanian sehingga bargaining position-nya lebih kuat dibanding petani per individu
I. PEMANFAATAN HASIL SAMPING PADI
1.
Jerami.
a.
Tunggul tanaman dikembalikan ke
lahan ketika pengolahan lahan (studi ketersediaan unsur hara dalam tanah,
ketika tunggul padi dikembalikan ke tanah unsur apa saja yang harus ditambahkan
dan jumlahnya berapa)
b.
Jerami yang dibawa ke “rumah”
diperkaya sehingga menjadi pakan ternak yang bergizi (metode pengkayaan,
pemberian pakan ke ternak, dll)
c.
Jerami dari lahan atau jerami
sisa pakan difermentasi untuk digunakan sebagai medium pertumbuhan jamur (jamur
merang dan jamur tiram).
d.
Medium pertumbuhan jamur yang
sudah menghasilkan produk (sudah dipanen jamurnya) digunakan lagi sebagai pakan
ternak
2.
Sekam.
a.
Pengolahan sekam menjadi arang
sekam sebagai medium pertumbuhan tanaman dengan teknik hidroponik substrat
b.
Pengolahan sekam menjadi briket
arang sekam
c.
Pengolahan sekam menjadi
komponen potting soil untuk
hortikulutra
d.
Pemanfaatan sekam sebagai
sumber energi untuk pengeringan gabah, pembakaran keramik, batu bata, pemanas
ruangan
e.
Ekstraksi Silika dari sekam
untuk keperluan industri
J. TERNAK PRODUK TERNAK
1.
Pengolahan kotoran dan urine
sebagai pupuk kandang (perlu desain kandang sehingga urine dan tlethong-nya terpisah?)
2.
Konversi pupuk kandang menjadi
biogas (BIODIGESTER)
3.
Penentuan jumlah minimal ternak
ruminansia (sapi, kerbau?) sehingga dapat memenuhi kebutuhan (1) dan (2) di
atas dan disesuaikan dengan kemampuan (tenaga dan skill) petani
4.
Pemanfaatan bebek, menthog?
untuk penyiangan gulma
5.
Penentuan jenis pakan hijauan
tambahan selain jerami yang diperoleh dari lahan sawah kemudian menentukan
bagaimana cara budidayanya dan dimana di budidayakan
6.
Pemanfaatan hewan ternak
ruminansia untuk pengolahan lahan
K. IKAN DAN PRODUK IKAN
1.
Pemilihan jenis ikan/udang atau
satwa air lain
2.
Desain lahan untuk mina padi (kolam terpisah atau menjadi satu
dengan lahan padi sawah)
Masukkan Komentar di bawah