Kerangka Acuan Magang UNJA



http://www.sumberajaran.com/2014/04/makalah-perkecambahan-benih.html?showComment=1427179320305#c8962235884808530555
 
I.  PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman kelapa sawit ( Elaeis guineensis Jacq ) merupakan tanaman penghasil minyak nabati yang dapat diandalkan, karena minyak yang dihasilkan memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan minyak yang dihasilkan oleh tanaman lain. Keunggulan tersebut diantaranya tahan lebih lama, tahan terhadap tekanan dan suhu yang relatif tinggi, dan tidak cepat bau. Minyak nabati tersebut telah lama dikenal dikalangan industri dan penggunaannya telah berkembang pesat sejak abad 19. Kelapa sawit merupakan tanaman komoditas perkebunan yang cukup banyak dikembangkan di Indonesia dan masih memiliki prospek pengembangan yang cukup cerah kedepannya.

Minyak nabati merupakan produk utama yang bisa dihasilkan dari kelapa sawit. Potensi produksinya perhektar mencapai 6 ton pertahun bahkan lebih. Jika dibandingkan dengan tanaman penghasil minyak lainnya ( 4,5 ton pertahun ), tingkat produksi ini termasuk tinggi. (Oil world 2007)
Berdasarkan kondisi yang timbul, di Indonesia mulai dari awal perkembangan komoditi ini sampai sekarang ini, pengembangan kelapa sawit dapat dikelompokan menjadi beberapa masa atau periode pengembangan. Masa sebelum perang Dunia ke 2 yaitu, tahun 1914-1942 merupakan awal industri komoditi ini yaitu sejalan dengan pengembangan perkebunan di Indonesia khususnya di Sumatera. Perkembangan luasan lahan perkebunan di Indonesia dari 2007 hingga 2011 dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Luasan dan Produksi Perkebunan Sawit di Indonesia
Tahun
Luas Lahan (Juta Ha)
Produksi (Juta ton)
2007
6,85
17,80
2008
7,33
19,40
2009
7,53
21,39
2010
8,11
21,96
2011
8,90
23,90
Sumber : Komisi ISPO (2012)
Provinsi Jambi salah satu Provinsi di Indonesia yang tengah gencar dalam mengembangkan produksi kelapa sawit. Perkebunan kelapa sawit di Provinsi Jambi sangat tersebar luas dan mengalami peningkatan yang cukup baik. Namun dari hal tersebut tidak luput dari manajemen pengelolaan yang baik, dalam hal ini contohnya pada perusahaan perkebunan kelapa sawit PT.Sari Aditya Loka yang ada di provinsi Jambi.
PT. Sari Aditya Loka-1 merupakan anak perusahaan PT. Astra Agro Lestari Tbk yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit. Pada tahun 1987 PT. Sari Aditya Loka-1 mengawalinya dengan pembukaan lahan perkebunan untuk penanaman kelapa sawit pada kebun Inti I dan Inti II.  Proses penanaman kelapa sawit dimulai pada tahun 1988 sampai tahun 1989 dimana proses penanamannya dilakukan secara bertahap. Pabrik kelapa sawit mulai memproses pengolahan atau memproduksi pada Mei 1995 dengan kapasitas 30 ton/jam. PT. Sari Aditya Loka-1 memiliki luas areal secara keseluruhan 5.080.16 Ha yang terdiri dari kebun Inti I seluas 3.338,3 Ha, Inti II seluas 1.741,86 Ha. Selain itu PT. SAL-1 juga memiliki kebun binaan yaitu plasma Hitam Ulu seluas 14.441,9 Ha, dan plasma Tanah Garo dengan luas 1.718,5 Ha. Akan tetapi untuk saat ini kebun plasma tidak masuk dalam luasan areal perkebunan karena sebagian besar dari kebun plasma tersebut sudah berdiri sendiri atau lepas dari pengawasan PT. SAL-1
Dalam kegiatan budidaya perkebunan sawit, bibit yang pada umumnya dipakai adalah varietas tenera yang merupakan persilangan dura x pisifera, yaitu bunga jantan(pollen) dari jenis pisifera dikawinkan pada bunga betina dari jenis dura. Sehingga hasil panen yang didapatkan adalah biji yang berkulit tebal dan berbiji besar. Dalam kegiatan budidaya perkebunan, bibit merupakan faktor penting dalam menentukan hasil produksi suatu perkebunan.
Ada dua sistem pembibitan kelapa sawit, yaitu (1) sistem dua tahap dan (2) sistem satu tahap. Pembibitan dua tahap terdiri atas pembibitan pendahuluan (pre-nursery) dalam polybag kecil hingga bibit berumur 3-4 bulan baru dilanjutkan dalam pembibitan utama (main-nursery) menggunakan polybag besar hingga bibit berumur 10-14 bulan. Sedangkan pembibitan satu tahap, kecambah langsung ditanam dalam polybag besar hingga umur siap dipindahkan kelapangan.
Bibit yang telah siap di angkut kelapangan untuk ditanam. Dalam penanaman, pastikan telah disiapkan lobang tanam yang telah selesai dibuat satu bulan sebelum penanaman dan telah diberikan pupuk dasar terlebih dulu. Usahakan penanaman dilakukan pada musim hujan agar tanaman yang baru dipindah mendapat air yang cukup untuk mendorong pertumbuhan akar dan tajuk.
Untuk mendapatkan keuntungan yang optimal diperlukan perhatian yang mendalam pada kegiatan pemeliharaan tanaman. Pemeliharaan tanaman dimaksudkan untuk menciptakan kondisi lingkungan tumbuh optimal bagi tercapainya pertumbuhan dan produksi optimal tanaman yang dibudidayakan. Kegiatan pemeliharaan kelapa sawit meliputi penyiangan gulma, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta penataan tajuk.
Penyiangan yang dilakukan dengan mengendalikan gulma dalam pertanaman sawit mencangkup areal sekitar piringan dan gawangan. Pengendalian pada areal piringan adalah untuk mengurangi persaingan unsur hara, memudahkan pengawasan pemupukan, memudahkan pengumpulan brondolan, dan menekan populasi hama tertentu. Sedangkan pengendalian gulma di gawangan dimaksutkan untuk menekan persaingan unsur hara dan air, memudahkan pengawasan, dan jalan untuk pengangkutan saprodi dan panen.
Dalam proses pertumbuhan tanaman kelapa sawit sangat dipengaruhi oleh faktor unsur hara yang terdapat di dalam tanah, dalam hal ini unsur hara yang diserap oleh tanaman kelapa sawit secara terus menerus akan menurunkan tingkat produktif tanah, oleh karena itu di perlukan kegiatan pemupukan yang tujuannya untuk dapat mensuplai kebutuhan unsur hara yang di perlukan tanaman kelapa sawit. Kegiatan Pemupukan memberikan kontribusi yang sangat luas dalam meningkatkan produksi dan kualitas produk yang dihasilkan. Salah satu efek pemupukan yang sangat bermanfaat yaitu meningkatnya kesuburan tanah yang menyebabkan tingkat produksi tanaman menjadi relatif stabil serta meningkatkan daya tahan tanman terhadap serangan penyakit dan pengaruh iklim yang tidak menguntungkan.
Menurut Lubis (1992), ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi kelapa sawit yang berkaitan dengan peningkatan produksi, yaitu kesesuaian lahan, pembangunan kebun, dan komponen produksi. Berkaitan dengan hal tersebut, Pahan (2008) menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit sangat dipengaruhi oleh pemberian pupuk dan keteersediaan hara di dalam tanah. Kemampuan lahan dalam penyediaan unsur hara secara terus menerus bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit yang berumur panjang sangatlah terbatas. Keterbatasan daya dukung lahan dalam penyediaan unsur hara ini harus diimbangi dengan penambahan unsur hara melalui pemupukan.
Rekomendasi pemupukan yang diberikan oleh lembaga penelitian selalu mengacu pada  4T yaitu tepat jenis, tepat dosis, tepat cara, dan tepat waktu pemupukan. Akan tetapi dalam pelaksanaannya sering terjadi penyimpangan sehingga diperlukan adanya pengelolaan dalam kegiatan pemupukan mengingat biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pemupukan di perkebunan kelapa sawit tergolong tinggi yaitu sebesar 40-60 % dari total biaya pemeliharaan atau sekitar 30 % dari total biaya produksi. Pemupukan yang efektif dan efisien dapat dicapai dengan memperhatikan beberapa hal yaitu : jenis dan dosis pupuk, cara pemberian pupuk, waktu pemupukan, tempat aplikasi serta pengawasan dalam pelaksaan pemupukan (Poeloengan et al., 2003).
1.2    Tujuan
a.        Umum
Kegiatan magang bertujuan agar penulis memperoleh pengalaman dan kemampuan kerja baik secara teknis di lapangan maupun manajerial, meningkatkan keterampilan penulis dalam memahami proses kegiatan kerja di perkebunan kelapa sawit secara nyata.
b.        Khusus
Penulis melakukan kegiatan Budidaya kelapa sawit di kebun inti 2 PT SAL 1 mulai dari perawatan, panen hingga infield.


1.3    Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam kegiatan Magang kali ini dilakukan secara umum, yaitu mempelajari segala aspek kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan oleh PT.Sari Aditya Loka-1 yang merupakan salah satu perkebunan kelapa sawit yang ada di provinsi Jambi, dimana didalamnya terdapat kegiatan budidaya perkebunan kelapa sawit yang mana kegiatan tersebut adalah mulai dari perawatan TM, pengolahan lahan gambut, pengembangan hingga pemanenan.

II. Metode Pelaksanaan Magang
Kegiatan magang yang dilakukan meliputi kegiatan praktek di lapangan dan kegiatan manajerial baik di kebun maupun di kantor estate. Kegiatan-kegiatan tersebut disesuaikan dengan jadwal yang ditetapkan oleh pihak kebun tempat melaksanakan kegiatan magang.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain adalah pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder.
Pengumpulan data primer meliputi kegiatan sebagai berikut :
1.   Observasi
Merupakan pelaksanaan kegiatan melihat dan ikut serta dalam kegiatan teknik budidaya, perawatan TM dan pemanenan yang ada pada PT. Sari Aditya Loka-1.
2.   Diskusi
Dalam pengumpulan data perlu dilakukan diskusi atau Tanya jawab dengan Manager, Asisten Kepala, Asisten Divisi, Mandor, dan para pekerja yang ada dilapangan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan teknik budidaya, perawatan TM dan pemanenan.
Pengumpulan data sekunder meliputi kegiatan pengambilan data kebun yang diberikan oleh kepala kantor estate dan kepala divisi mengenai kegiatan budidaya dari hulu hinggak ke hilir. Data yang diperoleh baik dari data primer maupun sekunder akan dijadikan bahan perbandingan dengan studi pustaka baik berupa buku teks, jurnal, dan sumber pustaka lainnya.
A.      Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1.    Waktu Pelaksanaan
Praktik kerja lapangan ini dilaksanakan selama ± 8 minggu (2 bulan) yang dimulai pada tanggal  Oktober hingga 31 November 2014 dan waktu disesuaikan dengan jam kerja kantor terkait di PT.Sari Aditya Loka-1 Kabupaten Merangin Provinsi Jambi.

2.    Tempat Pelaksanaa Kegiatan
Kegiatan Praktik Lapangan ini akan dilaksanakan di PT.Sari Aditya Loka-1 yang beralamat di Desa Muara Delang Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin Provinsi Jambi.

B.       Jadwal Rencana Kerja
Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan selama magang telah dirancang dalam jadwal rencana kerja yang dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Jadwal Rencana Kerja
Jenis kegiatan
Bulan Oktober
Bulan November
Bulan Desember
Mg2
Mg3
Mg4
Mg1
Mg2
Mg3
Mg4
Mg1
Mg2
Tiba dilokasi, berkenalan dengan pegawai pengelola PT. SAL.









Orientasi kebun atau melihat gambaran umum perusahaan secara langsung.









Peninjauan langsung Perawatan Tanaman Menghasilkan
(Pengendalian gulma dan OPT)









Peninjauan langsung ke afdeling (proses pemupukan)









Interview dengan mandor, ka.asisten/afdeling (managemen pemupukan)









Pengamatan langsung tehnik pengelolaaan pemupukan(pengambilan sampel, proses analisi, penetapan dosis, proses pemupukan, cara pemupukan dll)









Pengolahan Lahan gambut









Peninjauan langsung kegiatan pemanenan dilapangan, interview dengan mandor, ka.asisten dilapangan.









Penyusunan draf laporan









Kembali ke perguruan tinggi












Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Masukkan Komentar di bawah