BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Enzim mempunyai
berbagai fungsi bioligis dalam tubuh organisme hidup. Enzim berperan dalam transduksi signal dan
regulasi sel, seringkali melalui enzim kinase dan fosfatase. Enzim juga berperan dalam menghasilkan pergerakan tubuh, dengan miosin menghidrolisis ATP untuk menghasilkan
kontraksi otot. ATPase
lainnya dalam membran sel umumnya adalah pompa ion yang terlibat dalam transpor
aktif. Enzim juga terlibat dalam
fungs-fungsi yang khas, seperti lusiferase yang menghasilkan cahaya pada kunang-kunang. Virus juga mengandung enzim yang dapat menyerang sel, misalnya
HIV integrase dan transkriptase
balik.
Salah satu
fungsi penting enzim adalah pada sistem pencernaan hewan. Enzim seperti amilase dan protease memecah molekul yang besar (seperti pati dan protein) menjadi molekul yang kecil, sehingga
dapat diserap oleh usus. Molekul pati, sebagai contohnya, terlalu besar untuk
diserap oleh usus, namun enzim akan menghidrolisis rantai pati menjadi molekul
kecil seperti maltosa,
yang akan dihidrolisis lebih jauh menjadi glukosa, sehingga dapat diserap. Enzim-enzim yang berbeda,
mencerna zat-zat makanan yang berbeda pula. Pada hewan pemamah biak, mikroorganisme dalam perut hewan
tersebut menghasilkan enzim selulase yang dapat mengurai sel dinding selulosa tanaman.
Sebagai
katalisator,enzim didefenisikan sebagai suatu zat yang dapat mempercepat reaksi
kimia tanpa ikut atau muncul dalam hasil reaksi.Dewasa ini penggunaan enzim
telah meluas pada industry pengolahan pangan,termasuk pengolahan minyak
kelapa,adalah enzim yang menghidrolisis makromolekul karbohidrat danprotein
(proteolitik).Salah satu dari enzim yang tergolong proteolitik ini adalah enzim
papain,yang dapat diperoleh dari getah papaya,terutama daru buah papaya yang
masih muda.
1.2.
Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh enzim papain dan enzim pada ragi roti dalam krim
santan kelapa untuk menghasilkan minyak, dan juga untuk mengetahui volume dan
mutu dari minyak yang dihasilkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Enzim adalah biomolekul berupa
protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi
tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Molekul awal yang disebut
substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk.
Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat, yang
disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat
berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang
ditentukan oleh hormon sebagai promoter.
Enzim bekerja dengan cara bereaksi
dengan molekul substrat untuk menghasilkan senyawa turunan melalui suatu reaksi
kimia organik yang membutuhkan energi aktivasi lebih rendah, sehingga
percepatan reaksi kimia terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivasi
lebih tinggi membutuhkan waktu lebih lama.
Sebagian besar enzim bekerja secara
khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam
senyawa atau reaksi kimia.Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap
enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim α-amilase hanya dapat
digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa.
Kerja enzim dipengaruhi oleh
beberapa faktor, terutama adalah substrat, suhu, keasaman, kofaktor dan
inhibitor.Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum yang
berbeda-beda karena enzim adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk
jika suhu dan keasaman berubah. Di luar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak
dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini
akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga
dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul yang menurunkan
aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah yang meningkatkan aktivitas enzim.
Konsentrasi enzim juga mempengaruhi
kecepatan reaksi.Semakin besar konsentrasi enzim semakin cepat pula reaksi yang
berlangsung. Dengan kata lain, konsentrasi enzim berbanding lurus dengan
kecepatan reaksi. Sisi aktif suatu enzim dapat digunakan berulang kali oleh
banyak substrat. Substrat yang berikatan dengan sisi aktif enzim akan membentuk
produk. Pelepasan produk menyebabkan sisi aktif enzim bebas untuk berikatan
dengan substrat lainnya.Oleh karenanya dibutuhkan sejumlah kecil enzim untuk
mengkatalis sejumlah besar substrat.
Bila jumlah enzim dalam keadaan
tetap, kecepatan reaksi akan meningkat dengan adanya peningkatan konsentrasi
substrat. Namun, pada saat sisi aktif semua enzim bekerja,penambahan substrat
tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim lebih lanjut. Kondisi ini
disebut konsentrasi substrat pada titik jenuh atau disebut dengan kecepatan
reaksi telah mencapai maksimum (V max).
Seperti yang kita ketahui Buah
pepaya mengandung enzim, vitamin dan mineral. Mengandung vitamin A, vitamin B
kompleks, dan vitamin E. Buah pepaya mengandung enzim Papain yang berfungsi
mempercepat proses pencernaan protein. Daya cerna yang diberikan enzim Papain
bisa mencerna 35 kali lipat sehingga membuat makanan yang mengandung protein
bisa diambil manfaatnya dengan baik.
Enzim mencerna baik protein menjadi
arginin.Senyawa arginin adalah asam amino esensial yang didapat dari telur dan
ragi yang tidak biasa diproduksi oleh tubuh dalam keadaan normal.Dengan enzim
Papain maka senyawa arginin yang membantu produksi hormon pertumbuhan dapat
diproduksi dengan baik.Papain dalam pepaya sangat baik guna mencerna protein
yang bersifat membuang subtansi-subtansi yang tidak dibutuhkan oleh tubuh
akibat pencernaan yang tidak sempurna.Buah Pepaya berfungsi membantu
mengeluarkan racun, membantu mengatur pendapatan asam amino dalam tubuh,
sehingga menambah kekebalan tubuh.
Selain baik memecah asam amino,
pepaya juga mampu mengurai karbohidrat dan lemak.Itu sebabnya pepaya dipakai
dalam pemasakan daging, karena pepaya mampu mencerna serat-serat daging.Dengan
kandungan antiseptik pada pepaya, mampu menjaga alat pencernaan kita terutama
usus dari bakteri.Kadar pH mampu diseimbangkan sehingga flora usus normal.
Seluruh bagian dari buah pepaya benar-benar memiliki fungsi baik.Biji
yang sering dilupakan justru mampu membantu orang-oranag yang sedang terganggu
pencernaannya.
Papaya sebagai alat
kontrasepsi.Karena pepaya yang masih setengah matang, mentah dan mengkal bisa
menggugurkan kandungan pada ibu hamil.Dari efek inilah pepaya mentah diolah
menjadi alat kontrasepsi.Untuk ibu hamil sebaiknya menghindari sementara
mengkonsumsi papaya.Dalam percobaan ini papaya sebagai enzim yang berasal
tumbuhan sedangkan Fernifan adalah enzim yang sebagai katalisataor yang berasal
dari mikroorganime bakteri menguntungkan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat :
-
Gelas
ukur (10 ml )
-
Botol
kaca
-
Karet
gelang
-
Kantong
plastik
-
Neraca
analitik
-
Alat
penoreh
-
Gelas
beaker ( 100 ml )
-
Pipet
tetes
-
Botol
inkubasi
Bahan
:
-
Air
santan kelapa
-
Getah
buah papaya
1,2 ml=24
tetes
2,4 ml=48
tetes
3,6 ml=72 tetes
4,8 ml=96
tetes
6 ml= 120
tetes
-
Fermifan
# 0,5 gr # 2 gr
# 1,0 gr #
2,5 gr
# 1,5 gr
.
3.2 Prosedur
Kerja
1.
Air
santan kelapa yang telah dipersiapkan dimasukkan kedalam 4 botol yang telah di
inkubasi sebanyak 100 ml
2.
Permifan
dimasukkan kedalam setiap botol tersebut masing-masing sebanyak 2 gr, 2,5 gr
3.
Air
santan dan permifan diaduk supaya tercampur merata
4.
Setelah
permifan dan air santan tercampur, masing-masing botol ditutup dengan kantong
plastik dan diikat dengan karet gelang agar tidak terkontaminasi
5.
Selanjutnya di diamkan
selama 24 jam,48jam,36 jam hingga selama 1 minggu,setelah terdapat minyak
6.
Perubahan
pada krim santan pada kurun waktu tertentu diamati, seperti tampaknya glendo,
air, dan minyak, serta tinggi masing-masingnya
7.
Setelah
minyak dari krim santan terbentuk,minyak di pisahkan dari glendo dan air yang
ada dengan menggunakan pipet tetes
8.
Minyak
yang telah dipisahkan diukur dengan gelas ukur, setelah itu dimasukkan ke dalam
botol kaca
9.
Diadakan
uji organoleptik pada minyak yang telah dihasilkan untuk mengetahui mutu dari
minyak tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
1. Volume minyak yang dihasilkan pada penambahan
permifan dan krim santan
Waktu
|
Botol dengan perlakuan
|
Air
|
Glindo
|
Minyak
|
24 jam
|
2 gr permifan
|
2,5 cm
|
6 cm
|
Tidak terbentuk minyak
|
2 gr permifan
|
2,5 cm
|
5,5 cm
|
||
2,5 gr permifan
|
3,5 cm
|
4,5 cm
|
||
2,5 gr permifan
|
3,2 cm
|
4,2 cm
|
||
48 jam
|
2 gr permifan
|
2,5 cm
|
5 cm
|
|
2 gr permifan
|
2 cm
|
5,5 cm
|
||
2,5 gr permifan
|
3 cm
|
5 cm
|
||
2,5 gr permifan
|
2 cm
|
6 cm
|
||
1 minggu
|
2 gr permifan
|
3,3 cm
|
4,5 cm
|
|
2 gr permifan
|
3,2 cm
|
4,7 cm
|
||
2,5 gr permifan
|
2,5 cm
|
4 cm
|
||
2,5 gr permifan
|
2 cm
|
4,5 cm
|
2.
Volume
minyak yang dihasilkan seluruhnya
No
|
Perlakuan
|
Volume minyak
|
1
|
Getah pepaya
24 tetes
|
18 ml
|
2
|
Getah pepaya
48 tetes
|
34 ml
|
3
|
Getah pepaya
72 tetes
|
50 ml
|
4
|
Getah pepaya
96 tetes
|
40 ml
|
5
|
Getah pepaya 120
tetes
|
40 ml
|
6
|
Permifan 0,5
gr
|
Tidak
terbentuk
|
7
|
Permifan 1gr
|
Tidak
terbentuk
|
8
|
Permifan 1,5
gr
|
Tidak
terbentuk
|
9
|
Permifan 2 gr
|
Tidak
terbentuk
|
10
|
Permifan 2,5
gr
|
Tidak
terbentuk
|
11
|
Kontrol
|
Tidak
terbentuk
|
3.
Uji
organoleptik
No
|
Warna
|
Aroma
|
Rasa
|
Volume
( ml )
|
Perlakuan
|
||||||
TS
|
S
|
SS
|
TS
|
S
|
SS
|
TS
|
S
|
SS
|
|||
V
|
V
|
V
|
18
|
Getah pepaya 24 tetes
|
|||||||
V
|
v
|
V
|
V
|
34
|
Getah pepaya 48 tetes
|
||||||
v
|
V
|
V
|
50
|
Getah pepaya 72 tetes
|
|||||||
V
|
V
|
40
|
Getah pepaya 96 tetes
|
||||||||
V
|
V
|
V
|
40
|
Getah pepaya 120 tetes
|
|||||||
V
|
V
|
V
|
Tidak terbentuk
|
Permifan 0,5 gr
|
|||||||
V
|
V
|
V
|
Tidak terbentuk
|
Permifan 1,0 gr
|
|||||||
V
|
V
|
V
|
Tidak terbentuk
|
Permifan 1,5 gr
|
|||||||
V
|
V
|
V
|
Tidak terbentuk
|
Permifan 2 gr
|
|||||||
V
|
V
|
V
|
Tidak terbentuk
|
Permifan 2 gr
|
|||||||
v
|
V
|
v
|
Tidak terbentuk
|
Kontrol
|
4.2 Pembahasan
Berdasarkan data yang diperoleh dari
percobaan tersebut maka dapat diketahui bahwa pada krim santan yang di
tambahkan fermifan tidak mengeluarkan minyak.Sedangkan yang ditambahkan getah
pepaya banyak mengeluarkan minyak,terlihat dari beberapa data yang diketahui
volume minyak nya. Sesuai dengan tujuan praktikum ini bahwa pepaya yang
mengandung enzim papain akan mempengaruhi reaksi pada krim santan tersebut.
Terbukti pada penambahan volume
minyak setelah melalui proses sterifukasi. Perubahan warna,rasa,dan aroma
menunjukkan bahwa enzim yang telah ditambahkan pada krim santan tersebut telah
bereaksi.
Timbulnya minyak,glendo,dan air pada
krim santan tersebut dikarenakan adanya penambahan getah pepaya dan fermifan.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan diatas dapat di ambil kesimpulan yaitu:
1.
Enzim adalah Merupakan protein yang
disintesis oleh sel hidup untuk mengkatalisis reaksi yang berlangsung di dalam
nya.
2.
Enzim
memiliki sifat seperti pada protein yaitu,enzim akan terdenaturasi pada suhu
tinggi dan kondisi extrim pada pH atau tekanan.
3.
Enzim berfungsi untuk mempercepat
reaksi yang berlangsung dalam sel.
4.
Pada percobaan ini enzim yang sangat
terlihat mempercepat reaksi adalah enzim papain yang berasal dari buah pepaya.
5.
Pada fermifan reaksi cenderung
lambat bahkan minyak tidak terdapat minyak.
6.
Dengan
adanya percobaan ini maka mahasiswa dapat mengetahui fungsi enzim dalam suatu
reaksi guna mempercepat dan mengkatalisai reaksi.
Masukkan Komentar di bawah