![]() |
Semarang menjadi daerah ketahanan pangan |
SEMARANG - Sebagai salah satu provinsi terkuat dalam bidang
ketahanan pangan, Jateng mampu mencapai swasembada pangan pada akhir
2012. Sawah seluas 1,7 juta hektare mampu memproduksi 3,1 juta ton
beras.
”Jumlah itu berkonstribusi pada 16 persen produksi beras nasional.
Modernisasi pertanian menjadi kunci keberhasilan swasembada, karena itu
saya berharap agar para sarjana dan tenaga ahli pertanian mau kembali
membangun Jateng,” ujar Gubernur Bibit Waluyo dalam pertemuan Konvensi
Kampus IX dan Temu Tahunan Forum Rektor Indonesia (FRI) di Wisma
Perdamaian, semalam.
Lebih lanjut dia mengatakan, traktor sudah menggantikan ternak untuk
mengolah lahan pertanian. Sebanyak 1.912 traktor dan aneka alat
pertanian dihibahkan kepada petani di provinsi ini agar dapat menanam
serentak dengan cakupan luas.
Ketua FRI 2012 Prof Dr Usman Rianse mengungkapkan keprihatinan
terhadap masalah keagrariaan. Belakangan ini konflik agraria melibatkan
hampir semua elemen bangsa, yakni antardesa, antarwilayah, serta antara
komunitas sosial budaya dan komunitas bisnis.
”Kami seperti tidak cukup tenaga untuk berkontribusi memberi solusi atas permasalahan tersebut,” katanya.
Dukung Pilpres
Ketua FRI 2013 Prof Dr Laode M Kamaluddin mengatakan, forum ini
diharapkan dapat berkontribusi positif pada pembangunan di Indonesia,
termasuk mendukung pelaksanaan Pilpres 2014 yang ditandai kerja sama FRI
dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Penandatanganan akan dilakukan Jumat ini (18/1) setelah pembukaan
Munas FRI XV oleh Wapres Boediono di gedung Grhadika Bhakti Praja.
Menanggapi pernyataan gubernur, Laode yang juga rektor Universitas
Islam Sultan Agung (Unissula) mengharapkan perguruan tinggi bisa ikut
menyukseskan ketahanan pangan di Indonesia.
Selain itu, dia berharap kepemimpinan Forum Rektor 2013 yang akan
efektif berjalan satu tahun ke depan dapat memberikan kontribusi dalam
berbagai bidang lainnya.
Sumber : Suaramerdeka.com
Masukkan Komentar di bawah