Albert Einstein : Sang Jenius Fisika
Pembuka Tabir Rahasia Alam Semesta
Pembuka Tabir Rahasia Alam Semesta
Albert Einstein dilahirkan di Ulm, Kerajaan Wuettemberg, Prusia Raya 
(sekarang Jerman) pada tanggal 14 Maret 1879. Beliau terlahir sebagai 
putra sulung dari pasangan Hermann Einstein dan Pauline Koch. Ayahnya 
berprofesi sebagai pedagang kasur bulu. Pada tahun 1980 bisnis ayahnya 
mengalami kegagalan. Keluarga Einstein pindah ke Munich. Di kota ini 
Hermann dan adiknya mendirikan perusahaan instalasi gas dan air.
Di
 waktu kecilnya Albert Einstein nampak terbelakang karena kemampuan 
bicaranya amat terlambat. Wataknya pendiam dan suka bermain seorang 
diri. Bulan November 1981 lahir adik perempuannya yang diberi nama Maja.
 Sampai usia tujuh tahun Albert Einstein suka marah dan melempar barang,
 termasuk kepada adiknya.
Minat dan kecintaannya pada bidang ilmu fisika muncul pada usia lima 
tahun. Ketika sedang terbaring lemah karena sakit, ayahnya 
menghadiahinya sebuah kompas. Albert kecil terpesona oleh keajaiban 
kompas tersebut, sehingga ia membulatkan tekadnya untuk membuka tabir 
misteri yang menyelimuti keagungan dan kebesaran alam.
Meskipun pendiam dan tidak suka bermain dengan teman-temannya, Albert
 Einstein tetap mampu berprestasi di sekolahnya. Raportnya bagus dan ia 
menjadi juara kelas. Selain bersekolah dan menggeluti sains, kegiatan 
Albert hanyalah bermain musik dan berduet dengan ibunya memainkan 
karya-karya Mozart dan Bethoveen.
Albert
 menghabiskan masa kuliahnya di ETH (Eidgenoessische Technische 
Hochscule). Pada usia 21 tahun Albert dinyatakan lulus. Setelah lulus, 
Albert berusaha melamar pekerjaan sebagai asisten dosen, tetapi ditolak.
 Akhirnya Albert mendapat pekerjaan sementara sebagai guru di SMA. 
Kemudian dia mendapat pekerjaan di kantor paten di kota Bern. Selama 
masa itu Albert tetap mengembangkan ilmu fisikanya.
Tahun 1905 adalah tahun penuh prestasi bagi Albert, karena pada tahun
 ini ia menghasilkan karya-karya yang cemerlang. Berikut adalah 
karya-karya tersebut:
Maret: paper tentang aplikasi ekipartisi pada 
peristiwa radiasi, tulisan ini merupakan pengantar hipotesa kuantum 
cahaya dengan berdasarkan pada statistik Boltzmann. Penjelasan efek 
fotolistrik pada paper inilah yang memberinya hadiah Nobel pada tahun 
1922.
April : desertasi doktoralnya tentang penentuan baru ukuran-ukuran molekul. Einstein memperoleh gelar PhD-nya dari Universitas Zurich.
Mei : papernya tentang gerak Brown.
Juni : Papernya yang tersohor, yaitu tentang teori 
relativitas khusus, dimuat Annalen der Physik dengan judul Zur 
Elektrodynamik bewegter Kurper (Elektrodinamika benda bergerak).
September : kelanjutan papernya bulan Juni yang 
sampai pada kesimpulan rumus termahsyurnya : E = mc2, yaitu bahwa massa 
sebuah benda (m) adalah ukuran kandungan energinya (E). c adalah laju 
cahaya di ruang hampa (c >> 300 ribu kilometer per detik). Massa 
memiliki kesetaraan dengan energi, sebuah fakta yang membuka peluang 
berkembangnya proyek tenaga nuklir di kemudian hari. Satu gram massa 
dengan demikian setara dengan energi yang dapat memasok kebutuhan 
listrik 3000 rumah (berdaya 900 watt) selama setahun penuh, suatu jumlah
 energi yang luar biasa besarnya.
Tahun 1909, Albert Einstein diangkat sebagai profesor di Universitas 
Zurich. Tahun 1915, ia menyelesaikan kedua teori relativitasnya. 
Penghargaan tertinggi atas kerja kerasnya sejak kecil terbayar dengan 
diraihnya Hadiah Nobel pada tahun 1921 di bidang ilmu fisika. Selain itu
 Albert juga mengembangkan teori kuantum dan teori medan menyatu.
Pada tahun 1933, Einstein beserta keluarganya pindah ke Amerika 
Serikat karena khawatir kegiatan ilmiahnya – baik sebagai pengajar 
ataupun sebagai peneliti – terganggu. Tahun 1941, ia mengucapkan sumpah 
sebagai warga negara Amerika Serikat. Karena ketenaran dan ketulusannya 
dalam membantu orang lain yang kesulitan, Albert ditawari menjadi 
presiden Israel yang kedua. Namun jabatan ini ditolaknya karena ia 
merasa tidak mempunyai kompetensi di bidang itu. Akhirnya pada tanggal 
18 April 1955, Albert Einstein meninggal dunia dengan meninggalkan karya
 besar yang telah mengubah sejarah dunia.
Meskipun demikian, Albert sempat menangis pilu dalam hati karena 
karya besarnya – teori relativitas umum dan khusus – digunakan sebagai 
inspirasi untuk membuat bom atom. Bom inilah yang dijatuhkan di atas 
kota Hiroshima dan Nagasaki saat Perang Dunia II berlangsung.
(sumber:http://www.yauhui.net)

Masukkan Komentar di bawah