Pengertian Dan Ruang Lingkup Fisiologi Tumbuhan (Fistumb)


Fisiologi Tumbuhan adalah Ilmu yang mempelajari peristiwa yang terjadi secara alamiah pada tumbuhan yang termasuk dalam proses dan fungsinya.

Proses sendiri memiliki pengertian yaitu : langka-langkah atau tahap-tahap yang terjadi didalam tubuh tumbuhan.

Fistum memiliki tugas utama berdasarkan prosesnya, yaitu :
-Menggambarkan atau menjelaskan tentang proses-proses yang terjadi didalam tumbuhan.

Sedangkan Fungsi juga memiliki pengertian yaiut : Aktifitas alamiah dari sebuah benda apakah itu bentuknya senyawa kimia, sel, jaringan organ dan sebagainya yang ada pada tubuh tumbuhan.

Fistum juga memiliki tugas berdasarkan Fungsinya, yaitu :
-          Menggambarkan dan menjelaskan fungsi dari setiap organ, jaringan, sel, dan organ lainnya dalam sel tumbuhan bahkan juga menjelaskan senyawa kimia pembentukan sel baik berbentuk ion, molekul mikro maupun makro.

Fistumb memiliki tugas utama yang melingkupi Proses dan Fungsinya, yaitu :
-          Menjelaskan bagaimana respon Proses dan Fungsi tumbuhan terhadap pengaruh lingkungan.
Beberapa Pembahasan dalam Fisiologi Tumbuhan
          Macam proses: fotosintesis, transpirasi, respirasi dll
          Mekanisme proses: fotosintesis terdiri dari reaksi cahaya dan rekasi gelap
          Tempat terjadinya: fotosintesis di dalam kloroplas, di daun?
          Faktor yang berpengaruh: transpirasi dipengaruhi intensitas cahaya

Mengapa Kita Perlu Mempelajari Fisiologi Tumbuhan?
          Tumbuhan mempunyai peran luar biasa bagi kehidupan ini.
        Sumber Pangan
        Sandang
        Papan
        Obat dan Kosmetik
        Bahan Industri
        Keindahan
        Daur Hidrologi
        Paru-paru dunia

Sejarah Perkembangan Ilmu Fisiologi Tumbuhan
Fisiologi Tumbuhan telah ada sangat lama, tetapi tidak bersamaan dengan adanya manusia maupun dimulainya pertanian.
o   Mulai berkembang pada abad ke 17 dan 18 : kemajuan dalam ilmu fisika dan kimia.
o   Pertengahan abad ke 19 : cabang ilmu yang berdiri sendiri dengan terbitnya “history of botany” oleh Sachs (1860), disusul “Lecturers on the physiology of plants” oleh Sachs 91887)  dan “Physiology of Plants” oleh Pfeffer (1887).
o   Pertengahan abad ke-20 : jurnal khusus yang memuat hasil-hasil penelitian seperti “Plant Physiology” (mulai 1925) dan “Annual Peview of Plant Physiology” (1950).
Karena perkembangannya yang sangat pesat, yang ditopang juga oleh perkembangan ilmu kimia dan fisika, maka fisiologi tumbuhan sering dipilah-pilah menjadi beberapa cabang sesuai dengan ruang lingkup pokok bahasannya, antara lain:
 
1). Fisiologi tanaman

         Cabang fisiologi ini mengkaji proses proses metabolisme pada tanaman budidaya, jadi tidak termasuk tumbuhan yang tergolong monera, protista dan fungi, serta tumbuhan tingkat tinggi yang tidak dibudidayakan.

2). Fisiologi lepas panen

          Cabang fisiologi tumbuhan ini menelaah tentang proses fisiologi yang terjadi pada organ hasil setelah organ tersebut dipanen. reaksi reaksi yang terjadi umumnya bersifat katabolik, yakni penguraian senyawa senyawa bermolekul besar (atau lebih kompleks) seperti pati, selulosa, protein, lemak dan asam nukleat menjadi senyawa senyawa yang bermolekul kecil (atau yang lebih sederhana strukturnya). Usaha usaha untuk memanipulasi laju reaksi katabolik yang terjadi untuk tujuan memperpanjang kesegaran organ hasil merupakan manfaat utama dan menjadi tujuan dari telaah fisiologi lepas panen.

3). Ekofisiologi

        membahas pengaruh faktor faktor lingkungan terhadap berbagai proses metabolisme tumbuhan, mencakup pengaruh positif dan negatif bagi tumbuhan dan kepentingan manusia.

4). Fisiologi benih

        Mempelajari proses perkecambahan benih, melibatkan berbagai tahapan dan proses yang mengikutinya.

Selain keempat cabang biologi diatas, masih terdapat beberapa cabang fisiologi tumbuhan lainnya yakni fisiologi perkembangan tumbuhan dan fisiologi herbisida. Fisiologi perkembangan tumbuhan mencakup proses pembesaran dan pembelahan sel, pembentukan dan perkembangan organ-organ tumbuhan, hormon-hormon yang berperan fotomorfogenesis dan lain-lain aspek yang relevan, sedangkan fisiologi herbisida mengkaji tentang cara aksi peptisida dalam mempengaruhi metabolisme tumbuhan.

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tumbuhan:
1.      Genetik
2.      Iklim = Air, cahaya, suhu, CO2
3.      Organisme = Hama, penyakit, gulma
4.      Kondisi Tanah = secara fisika, kimia, biologi
5.      Proses fisiologis = pertumbuhan
 
 

Share this

Related Posts

Masukkan Komentar di bawah