BIJI
Angiospermae
adalah suatu
rangkaian sporofil sederhana dengan satu sumbu. Benang sari dan daun buah
seperti juga pada Gymnospermae berturut-turut homolog dengan mikro dan
makrosporofil Pteridophyta yang heterospor. Jika kita membandingkan
alat-alat yang menyerupai hiasan bunga pada daun-daun peralihan atas pada Gymnospermae,
selanjutnya melihat duduk daunnya yang mengikuti gari spiral, bertambah
kecilnya kantong sari pada benang sari, daun-daun buah Cycas dengan
bakal biji di tepinya dan bunga banci pada Bennettitinae, yang pada
sumbunya terutama terbentuk benang-benang sari dan daun-daun buah, maka
terjadinya bunga banci pada Angiospermae, dapat digambarkan secara
stematis. Tidak hanya bunga Gymnospermae yang umumnya berkelamin tunggal
saja, tetapi juga bunga Angiospermae purba yang berkelamin tunggal pula
itu, demikian pula bunga-bunga yang karangan-karangan hiasan bunganya terdiri
atas dua atau tiga helaian, tentang terjadinya dapat juga diterapkan menurut
teori ini. Benang sari yang tidak dapat dibedakan dalam tangkai sari dan
hubungan ruang sari, demikian pula daun-daun buah yang apokarp dengan bakal
biji pada tepinya, jadi alat-alat yang mudah dibandingkan dengan sporofil, dan
lain sifat asli masih terdapat pada Dialypetalae, yaitu dalam bangsa Polycarpicae,
yang oleh pengikut teori euantium dianggap merupakan golongan Angiospermae
yang orisinil dan golongan itulah yang dalam perkembangan filogenetik
selanjutnya menghasilkan Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae.
TUMBUHAN
BERBIJI TERTUTUP
ANGIOSPERMAE
Golongan
tumbuhan berbiji tertutup memiliki tingkat keanekaragaman yang tertinggi dalam
dunia tumbuhan. Hal ini disebabkan karena golongan tumbuhan tingkat ini
perkembangannya paling sempurna apabila dibandingkan dengan golongan tumbuhan
lain.
- 1. Karakteristik Tumbuhan Berbiji Tertutup
Tumbuhan
berbiji tertutup memiliki karakteristik pembeda antara lain sebagai berikut :
a)
Memiliki bungan yang sesungguhnya.
b)
Daun pipi, lebar dengan susunan tulang daun beraneka ragam.
c)
Bakal biji atau biji tidak tampak dari luar karena terbungkus oleh suatu badan
yang berasal dari daun buah yaitu putik.
d)
Mengalami pembuahan ganda.
e)
Selisih waktu antara penyerbukan dan pembuahan relatif pendek
- 2. Reproduksi Tumbuhan Berbiji Terutup
Untuk
mempertahankan dari bahaya kepunahan, tumbuhan berbiji tertutup bereproduksi
secara seksual dan aseksual, baik secara alami atau buatan. Reproduksi seksual
pada tumbuhan berbiji tertutup terjadi melalui penyerbukan pada bunga. Proses
penyerbukan (polinisasi) akan dilanjutkan dengan pembuahan (reftilisasi). Hal
ini membedakan tumbuhan Angiospermae dengan Gymnospermae adalah pembuahan ganda
pada Angiospermae. Pada tumbuhan Angiospermae, gamet jantan akan membelah menjadi
inti genetif (sperma) dan inti vegetative. Inti sperma kemudian membelah
membelah menjadi dua yaitu inti sperma 1 dan inti sperma 2. Selanjutnya, inti
sperma 1 akan membuahi ovum yang akan menjadi embrio dan akhirnya menjadi biji.
Inti sperma 2 akan membuahi inti kandung lembagasekunder membentuk endosperma
(cadangan makanan).
- 3. Klasifikasi Tumbuhan Biji Tertutup
Sesuai
dengan tingkat pengembangannya, spesies tumbuhan biji tertutup sangat
bervariasi mulai dari herba yang merayap di permukaan tanah, semak, belukar
sampai berbentuk pohon yang menjulang tinggi di hutan-hutan yang sangat lebat.
Berdasarkan keeping bijinya, tumbuhan biji tertutup dibedakan menjadi dua
kelas, yaitu monokotil (Monocotylodenae) dan dikotil (Cicotyledonae).
a) Kelas
Monocotyledonae
Karakteristik
tumbuhan dalam kelas ini adalah memiliki satu keeping biji. Morfologinya dapat
dapat berupa herba, semak, perdu, atau pohon. Herba adalah tumbuhan
dengan batang berair (tidak berkayu). Semak adalah tumbuhan
berkerumun membentuk rumpun, umumnya berbantuk pendek. Contohnyanya rumput
gajah jahe dan sereh. Perdu merupakan tumbuhan berkayu berbatang kecil
dengan percabangan dekat dari permukaan tanah. Pohon merupakan tumbuhan
berkayu dengan batang yang besar, percabangan jauh dari tanah. Susunan tulang
daunnya sejajar atau melengkung. Jumlah bagian bunga tiga atau kelipatannya.
Tumbuhan monokotil dikelompokan dalam beberapa suku antara lain seperti di
jelaskan pada table 7.1 berikut ini.
SUKU
|
KARAKTERISTIK
|
CONTOH
SPESIES
|
Poasceae
|
Berupa terna,
semak atau pohon. Umumnya daun berbentuk pita, panjang, bertulang sejajar.
Bunga berupa bunga majemuk ganda dengan susunan malai, tandan atau butir.
|
Tebu (sacharum
offinarum), Bambu (Bambusa spinosa), dan sereh (Andropogadon
nardus).
|
Liliaceae
|
Berupa
terna, dengan rimpang atau umbi lapis, kadang berupa perdu atau semak.
Daunnya tunggal duduk tersebar pada batang atau terkumpul sebagai roset akar,
buah berupa buah kendaga atau buni.
|
Lidah
buaya (Aloc vera), bawang merah (Allium ascalanicum),
suji (Pleomele angustifollia).
|
Orchidaceae
|
Berupa
terna perennial. Sebagai besar berupa epifit, ada juga yang saprofit. Batang
berbaur atau tidak berdaun, pangkalnya menebalmembentuk umbi semu. Bunganya
mempunyai bentuk dan warna yang indah. Daunnya agak tebal dan berdaging.
|
Anggrek
bulan (Phalaenopsis amabillis), anggrek merpati (Dendrobium
crumenatum), vanili (Vanilia planifolia).
|
Zingiberaceae
|
Berupa
terna yang memiliki akar tinggal (rizoma), nbiasanya bunganya pendekdan
mendukung bunga saja> Umbinya sering kali mengandung suatu zat yang berbau
aromatik
|
Jahe (Zingiber
officinale), kunyit (Curcuma domestica), temulawak (Curcuma
xanthorriza), dan lengkuas (Alpiris galangal).
|
Musaceae
|
Memiliki
batang semu yang berupa pelepah daun yang saling membungkus membentuk batang.
Bertulang daun menyirip. Bunganya berbentuk karangan dengan banyak bunga.
Buahnya berupa buah buni.
|
Pisang
abaka (Musa textyillis), Pisang (Musa paradisiaco).
|
Masukkan Komentar di bawah