Definisi Lipida Dalam Laporan


Laporan Lipida
D
I
S
U
S
U
N

O
L
E
H

                           NAMA                        : RAYMON DAMSON . S
                           NIM                            : D1A011043
                           KELASA                    : AGROEKOTEKNOLOGI B




FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NEGERI JAMBI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Lipid adaalah sekumpulan senyawa didalam tubuh yang memiliki ciri-ciri yang serupa dengan lemak, gemuk (grease), atau minyak. Karena bersifat hidrofobik, golongan senyawa ini dapat dipakai tubuh sebagai sarana yang bermanfaat untuk berbagaikeperluan. Misalnya jenis lipid yang dikenal sebagai trigleresida berfungsi sebagai bahan bakar yang penting. Senyawa ini sangat efisien untuk disimpan sebagai simpanan bahan penghasil energy karena terkumpuk dalam butir-butir kecil yang hamper bebas air, membuatnya jauh lebih ringan daripada timbunan karbohidrat setara yang sarat air. Jenis lipid yang lain lagi merupakan bahan structural yang penting. Kemampuan lipid jenis ini untuk saling bergabung menyingkirkan air dan senyawa polar lain menyebabkannya dapat membentuk membrane sehingga memungkinkan adanya berbagai organism yang kompleks.
Suatu Lipid didefinisikan sebgai senyawa organic yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organic non polar sperti suatu hidrokarbon atau dietil eter ( Fessenden & Fessenden,1982). Lipid adalah  senyawa yang merupakan ester dari asam lemak dengan gliserol yang kadang-kadang mengandung gugus lain. Lipid tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organic seperti eter, aseton, kloroform, dan benzene.

Tujuan
Untuk melihatdaya kelarutan lipida dan asam – asam lemak dalam berbagai pelarut.






BAB 11
TINJAUAN PUSTAKA
Lipid merupakan senyawa yang banyak dijumpai di alam. Senyawa ini dapt diperoleh dengan jalan mengekstraksi bahan-bahan alam baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan dengan pelarut non polar seperti petroleum eter, benzena, kloroform, dll. Dilihat dari strukturnya senyawa lipid ini tidak larut dalam air. Senyawa lipid diberi nama
berdasarkan sifat fisiknya ( kelarutan ) dari pada secara struktur kimianya. Secara umum lipid dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu “lipid sederhana” dan “lipid komplek”. Termasuk golongan lipid sederhana adalah senyawa-senyawa yang tidak mempunyai gugus ester dan tidak dapat dihidrolisis. Golongan ini meliputi steroid. Golongan lipid komplek tersusun oleh senyawa-senyawa yang mempunyai gugus ester dan dapat dihidrolisis. Golongan ini meiputi minyak, lemak, dan lilin.
  1. Minyak
               Minyak / lemak merupakan lipid terdapat dalam jumlah bsar di alam. Kegunaan bahan ini dalam kehidupan sehari-hari cukup luas seperti bahan penggorengan, bahan pengencer cat, dll. Dari segi kimia lipid dapat dipandang sebagai senyawa turunan ester dari gliserol dan asam-asam lemak tinggi.
  1. Steroid
                Steroid juga termasuk lipid yang banyak dijumpai di alam. Termasuk dalam golongan steroid diantaranya senyawa-senyawa sterol, sapogenin, dan hormon. Struktur senyawa ini pada dasarnya mempunyai cincin siklopenta-perhidrodfenantren. Dari senyawa-senyawa steroid. Sterol merupakan senyawa yang paling banyak ditemukan di alam. Pada umumnya senyawa ioni ditemukan dalam bentuk sterol bebas, sterol berkaiatan dengan glikosida, atau sterol yang berbentuk ester.
C.     Sifat Fisika dan Kimia Lipid
                Untuk mengetahui komposisi penyusun lipid dapat dilakukan dengan pengujian sifat fisika dan kimia suatu minyak juga dipakai untuk keperluan identifikasi jenis minyak dan penilaian mutu minyak/lemak. Pada umumnya pengujian sifat ini meliputi sifat penyabunan, titik leleh, warna minyak, kelarutan dalam pelarut organik, jumlah ikatan rangkap atau derajat ketidak jenuhan, ketengikan, asam lemak basa, bilangan iod dan bilangan peroksida. Pengujian ini dapat bersifat kuantitatif maupun kualitatif.


BAB II1
METODE PRAKTIKUM

3.1 Bahan dan Alat
Bahan :
  1. Asam-asam lemak ( butirat, stearat dan asam oleat ).
  2. Lemak dan minyak ( lard, butter, margarine, olive ).
  3. Fosfolipida ( Lesitin telur ).
  4. Kolesterol.
  5. Pelarut ( aseton, alcohol, kloroform dan eter ).
Alat :
  1. Tabung reaksi
  2. Kertas saring
  3. Pipet tetes
  4. Erlenmeyer.

3.2  Cara Kerja
  1. Periksalah larutan lipida dan asam-asam lemak dalam air dan pelarut-pelarut.
  2. Teteskan 21 tetes larutan lipida di atas pada kertas saring dan biarkan kering.
  3. Masukkan 1 ml air. Tambahkan lipida yang telah dilarutkan dalam etanol ke dalam tabung reaksi.
  4. Masukkan air 3 ml ke dalam 2 tabung reaksi, tambahkan 2 tetes minyak zaitun  ke dalam tabung reaksi.




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1  Hasil
Asam lemak
Pelarut
Diethlether
Petroleumbenzin
Aceton
Metanol
Air
Butter
Tidak larut
Larut
Larut
Tidak larut
Tidak larut
Mentega
Tidak larut
Larut
Larut
Tidak larut
Tidak larut
Olive
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
Putih telor
Larut
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
Tidak larut
Minyak sayur
Larut
Larut
Larut
Tidak larut
Tidak larut

4.2  Pembahasan
Lipid atau trigliserida merupakan bahan bahan bakar utama hampir semua organisme disamping karbohidrat. Trigliserida adalah trimester yang terbentuk dari gliserol dan asam-asam lemak.
Pada uji kelarutan lipid, hamper semua jenis lipid, yaitu lemak dam minyak tidak larut dalam pelarut polar, seperti air, namun larut dalam pelarut non polar, seperti kloroform, eter. Asam oleat dan gliserol larut dalam air dan alcohol.
Hal ini disebabkan karena pada gliserol dan asam oleat mempunyai kepala polarberupa gugus – OH yang dapat berikatan hydrogen dengan molekul air ataupun alcohol.



BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan yang diperoleh lipid larut dalam pelarut organiik, seperti kloroform, atau eter tetapi tidak larut dalam air.
Ini disebabkan karena pada gliserol dan asam oleat mempunyai kepal polar berupa gugus – OH yang dapat berikatan hydrogen dengan molekul air atau alcohol. Pada uji kelarutan akan mengalami perubahan warna dan meninggalkan noda.






DAFTAR PUSTAKA
Budha,K.1981. Kelapa dan hasil pengolahannya. Denpasar: Fakultas teknologi dan pertanian Universitas Udayana
Fessenden dan Fessenden.1982.Kimia Organik II,edisi ketiga.Jakarta: Erlangga
Garjito,M.1980.Minyak:Sumber,penanganan, pengelolahan, dan pemurnian. Yogyakarta: Fakultas Teknologi pertanian UGM
Ketaren.1986. Pengantar teknologi minyak dan lemak pangan.Jakarta:Universitas Indonesia press
Salirawati et al.2007.belajar kimia menarik. Jakarta: Grasindo
Trilaksani,W.2003.Antioksidan Jenis, Sumber, Mekanisme Kerja, dan peran terhadap kesehatan. Laporan penelitian.Bogor:IPB






Share this

Related Posts

Masukkan Komentar di bawah