Laporan Karbohidrat
D
I
S
U
S
U
N
O
L
E
H
NAMA : RAYMON DAMSON . S
NIM : D1A011043
KELASA : AGROEKOTEKNOLOGI B
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NEGERI JAMBI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi
utamanya sebagai penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori.
Walaupun lemak menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak
di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara
sedang berkembang. Di negara sedang berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar
70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%.
Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini
disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah
harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun protein.
Karbohidrat banyak ditemukan
pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan sebagainya), serta pada
biji-bijian yang tersebar luas di alam. Karbohidrat termasuk penyusun sel
karena penyusun sel terdiri dari molekul organik, yaitu molekul yang mengandung
atom karbon (C), hidrogen (H), dan aksigen (O). Secara biologis, karbohidrat
memiliki fungsi sebagai bahan baku sumber energi baik pada hewan, manusia dan
tumbuhan.
Sumber karbohidrat nabati
dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati dan karbohidrat dalam
bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat
di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintese di dalam
sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari
merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari
kehidupan tidak akan dijumpai.
1.2
Tujuan praktikum
Untuk
Mengetahui dan menguji adanya kelarutan karbohidrat dari beberapa bahan yang
diuji.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat merupakan senyawa organik
yang paling berlimpah di bumi kita, yang tersusun terutama oleh mono sakarida.
Unit-unit monosakarida yang merupakan polihidroksi aldehida atau polihidroksi
keton bergabung membentuk poimer oligosakarida dan polisakarida dengan
melepaskan air.
Sebagian besar zat-zat alam merupakan
golongan karbohidrat, fungsinya sebagai bahan baku(bahan sumber energi) baik
untuk mikroorganisme, tumbuhan, maupun hewan.
Karbohidrat dibentuk pada tanaman
tingkat tinggi dan beberapa ganggang selama fotosintesis dengan memanfaatkan
cahaya matahari, bahan bakunya CO2 dan air. Karbohidrat yang dikonsumsi oleh
jasad non-fotosintetik diuraikan menjadi monosakarida, unit penyusun utama
glukosa, lalu di oksidasi menjadi CO2 dan H2O, diubah menjadi monosakarida,
atau disakarida lain atau disimpan sebagai cadangan makanan didalam otot atau
hati sebagi glikogen.
Karbohidrat merupakan komponen
penting bagi beberapa senyawa struktural seperti dinding sel tanaman, bakteri,
mukopolisakarida kulit dan jaringan pengikat pada hewan. Beberapa terkait
dengan molekul lain seperti protein sebagai glikoprotein atau dengan lipida
sebagai glikolipida. Pada glikoprotein rantai oligo atau polisakarida terikat
oleh rantai polipeptida melalui ikatan N-glikosida.
Karbohidrat di bagi atas
monosakarida(fruktosa, glukosa, manosa, galaktosa, dan sebagainya). Komponen
gula yang terdiri dari 6 atom C, disakarida(2 komponen monosakarida)
oligosakarida(3-6 komponen monosakarida, polisakarida lebih dari 6 komponen
monosakarida), ditentukan juga oleh gugus yang karakteristik sebagai
aldoheksosa atau ketoheksosa.
BAB II1
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat
dan Bahan
Bahan:
-
Maezena
-
Gula Pasir
-
Tepung Terigu
-
Tepung Beras
-
Aquades
-
HCl
-
NaOH
-
Dietyleter
Alat:
-
Tabung Reaksi
-
Pipet Tetes
-
Gelas Ukur
-
Rak tabung reaksi
3.2
Cara Kerja:
1.
Menyiapkan alat dan bahan yang akan di
praktikumkan.
2.
Masukkan pelarut 1/3 tabung reaksi
3.
Masukkan masing - masing zat terlarut
secukupnya dengan pelarut yang berbeda
4.
Aduk pelarut dengan terlarut hingga
homogen
5.
Amati perubahan yang terjadi
6.
Jika terbentuk endapan maka dikatakan
tidak larut, jika tidak ada terbentuk
endapan maka dikatakan larut
7.
Catat hasil pengamatan
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berikut Hasil dari
menguji kelarutan karbohidrat dalam beberapa pelarut
No
|
Terlarut
|
Pelarut
|
|||
Aquades
|
HCl
|
NaOH
|
Dietyleter
|
||
1
|
Maezena
|
Larut
|
Larut
|
Larut
|
Tidak larut
|
2
|
Gula Pasir
|
Larut
|
Tidak larut
|
Tidak larut
|
Tidak larut
|
3
|
Terigu
|
Tidak larut
|
Tidak larut
|
Larut
|
Tidak larut
|
4
|
Tepung beras
|
Tidak larut
|
Tidak larut
|
larut
|
Tidak larut
|
4.2 Pembahasan
Berdasarkan
data diatas, terlihat bahwa maizena,gula pasir, terigu, sagu, dan tepung ketan
larut dalam air. Maizena, terigu, sagu, dan tepung ketan merupakan karbohidrat
polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang
panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida,sedangkan gula
pasir merupakan karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula
sederhana yang disebut monosakarida. Karbohidrat mengandung
gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil.
Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang
mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa
yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Hal
ini lah yang menyebabkan karbohidrat – karbohidrat yang diujikan semuanya larut
dalam air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak
memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau
sulfur.
Saccharose adalah senyawa -glukosida- -fruktosida, yaitu terikat pada atom-C1 glukosa dan
atom-C2 (hidroksilglikosidis) fruktosa. Jadi saccharose tidak
mempunyai gugus hidroksil-glikosidis yang bebas. Tidak dapat direduksi dan juga
tidak dapat membentuk osazon. Hidroksilglikosidis disebut juga asetalhidroksil.
Saccharose (sakarosa / sukrosa) merupakan disakarida. Sukrosa atau sakarosa dinamakan juga gula tebu atau gula
bit. Secara komersial gula pasir yang 99% terdiri atas sukrosa dibuat dari
keuda macam bahan makanan tersebut melalui proses penyulingan dan kristalisasi.
Gula merah yang banayk digunakan di Indonesia dibuat dari tebu, kelapa atau
enau melalui proses penyulingan tidak sempurna. Sukrosa juga
terdapat di dalam buah, sayuran, dan madu. Sukrosa / sakarosa terdiri dari
D-glukosa 6-karbon dan D-fruktosa yang digabungkan dengan ikatan kovalen.
Dekstrin
atau
dextrose merupakan polisakarida dan
produk antara pada perencanaan pati atau dibentuk melalui hidrolisis parsial
pati. Dekstrin merupakan sumber utama karbohidrat dalam makanan lewat pipa (tube feeding). Cairan glukosa dalam hal ini merupakan campuran
dekstrin, maltosa, glukosa, dan air. Karena molekulnya lebih besar dari sukrosa
dan glukosa, dekstrin mempunyai pengaruh osmolar lebih kecil sehingga tidak
mudah menimbulkan diare.
Pelarut – pelarut karbohidrat akan mudah
larut pada bahan – bahan terlarut seperti Maezena dan Gula Pasir. Analisis bagian
karbohidrat, molekul glikoprotein memerlukan penguraian polisakarida pada
pelarut – pelarut seperti aquades, HCl, dan NaOH dari Zat–zat terlarutnya.
Tepung Maezena dan gula pasir dapat dengan mudah larut karena memiliki daya
kelarutan yang lebih baik dari bahan pelarut lainnya.
Bab V
KESIMPULAN
Dengan
melaksanakan praktikum mengenai penguji kelarutan karbohidrat dalam beberapa
pelarut, dapat disimpulkan bahwa :
a.
Bentuk molekul karbohidrat paling
sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang disebut monosakarida,
misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa.
b.
Tepung Maezena dan gula pasir dapat
dengan mudah larut karena memiliki daya kelarutan yang lebih baik dari bahan
pelarut lainnya.
c.
Tepung Terigu dan Tepung Beras Sukar
larut karena tidak memiliki daya kelarutan yang baik.
d.
Banyak karbohidrat merupakan polimer
yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang
serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin,
dan selulosa.
e.
Maizena,
terigu, sagu, dan tepung ketan merupakan
karbohidrat polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi
rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida,
f.
Gula pasir merupakan karbohidrat paling
sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang disebut monosakarida.
g.
Karbohidrat mengandung
gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil.
DAFTAR
PUSTAKA
1. ^ a b
Campbell, N.A. (2002) (Didigitalisasi oleh Google Penelusuran Buku). Biologi
(edisi ke-Edisi ke-5, Jilid 1, diterjemahkan oleh R. Lestari dkk.). Jakarta:
Erlangga. hlm. hlm. 65–70. ISBN 9796884682,
9789796884681. Diakses pada 30 Januari 2009.
2. ^ a b
Lehninger, A.L. (1997). Dasar-dasar Biokimia (edisi ke-Jilid 1,
diterjemahkan oleh M. Thenawidjaja). Jakarta: Erlangga. hlm. hlm. 313.
3. ^
Kuchel, P. (2006) (Didigitalisasi oleh Google Penelusuran Buku). Schaum's
Easy Outlines: Biokimia (edisi ke-diterjemahkan
oleh E. Laelasari). Jakarta: Erlangga. hlm. hlm. 1. ISBN 9797812405,
9789797812409. Diakses pada 30 Januari 2009.
5. ^
Suhardjo (1992) (Didigitalisasi oleh Google Penelusuran Buku). Prinsip-prinsip
Ilmu Gizi. Yogyakarta: Kanisius. hlm. hlm. 5. ISBN 9794137650, 9789794137659.
Diakses pada 2 Februari 2009.
Masukkan Komentar di bawah