LAPORAN PRAKTIKUM VII TEKNOLOGI
BENIH
UJI KECEPATAN BERKECAMBAH (INDEX VALUE TEST)
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012
LAPORAN PRAKTIKUM VII
UJI KECEPATAN BERKECAMBAH (INDEX VALUE TEST)
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tanaman sebagai mahkluk hidup memiliki
fase-fase pertumbuhan dan perkembangan yang ditandai dengan bertambahnya
sel-sel didalam jaringan tanaman sehingga menjadi semakin besar sedangkan
perkembangan ditandai dengan semakin matang dan dewasanya tanaman.
Untuk menghindari kegagalan,maka perlu
diketahui dahulu apakah biji atau benih ztanaman budidaya yang akan disebar
dilapangan akan berkecambah dengan baik dan dalam waktu yang memadai. Cara –
cara yang dilakukan tersebut dikenal dengan uji daya kecambah benih.
Pengujian daya tumbuh benih seperti halnya
pengujian kadar air dan pengujian kemurnian benih, merupakan pengujian rutin
pada pengujian benih dilaboratoriu. Daya tumbuh benih adalah munculnya unsure –
unsure utama dari lembaga dari suatu benih yang diuji yang menunjukkan
kemampuan untuk menjadi tanaman normal pada lingkungan yang sesuai dalam jangka
waktu tertentu.
Uji perkecambahan benih dilakukan
dilaboratorium. UDK (uji diatas kertas), UAK (uji antar kertas), dan UkDdp (uji
kertas digulung didirikan dalam plastic).
1.2
Tujuan Praktikum
1.
Menentukan index value dari
perkecambahan benih.
2.
Untuk menentukan kekuatan
tumbuh benih (seed vigor)
II.
METODE PRAKTIKUM
2.1
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 07 Mei 2012 pada pukul 10.00-12.00 WIB dilaboratorium
Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Jambi.
2.2
Alat dan Bahan
Benih kedele dan benih padi.
Media kertas dan germinator dll.
2.3
Prosedur Kerja
1.
Benih dikecambahkan seperti
cara SGT denganmetode UKD sebanyak 25 benih dengan 4 kali ulangan.
2.
Pengamatan dilakukan setiap
hari dengan criteria benih berkecambah dua kali panjang benih. Pengamatan
dilakukan selama 10 hari (tidak ada perkecambahan lagi).
3.
Setelah itu dilakukan
perhitungan index value test (IVT)
IVT =
Benih berkecambah/ hari berkecambah
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil
·
Pengamatan setiap hari (Kedele)
Tanggal
/ hari
|
Kelompok
I
|
Tumbuh
kecambah
|
Perhitungan
index value test
IVT=
benih berkecambah/ hari berkecambah
|
Hasil
|
8 Mei
2012
Selasa
|
Perlakuan
I
Perlakuan
II
Perlakuan
III
Perlakuan
IV
|
0
0
0
0
|
0/1
0/1
0/1
0/1
|
0
0
0
0
|
9 Mei
2012
Rabu
|
Perlakuan
I
Perlakuan
II
Perlakuan
III
Perlakuan
IV
|
25
23
30
27
|
25/2
23/2
30/2
27/2
|
12,5
11,5
15
13,5
|
10 Mei
2012
Kamis
|
Perlakuan
I
Perlakuan
II
Perlakuan
III
Perlakuan
IV
|
5
5
7
9
|
5/3
5/3
7/3
9/3
|
1,67
1,67
2,33
3
|
11
Mei 2012
Jumat
|
Perlakuan
I
Perlakuan
II
Perlakuan
III
Perlakuan
IV
|
1
2
5
4
|
¼
2/4
5/4
4/4
|
0,25
0,5
1,25
1
|
12
Mei 2012
Sabtu
|
Perlakuan
I
Perlakuan
II
Perlakuan
III
Perlakuan
IV
|
1
2
0
0
|
1/5
2/5
0/5
0/5
|
0,2
0,4
0
0
|
·
Pengamatan setiap hari (Padi)
Tanggal
/ hari
|
Kelompok
I
|
Tumbuh
kecambah
|
Perhitungan
index value test
IVT=
benih berkecambah/ hari berkecambah
|
Hasil
|
8 Mei
2012
Selasa
|
Perlakuan
I
Perlakuan
II
Perlakuan
III
Perlakuan
IV
|
0
0
0
0
|
0/1
0/1
0/1
0/1
|
0
0
0
0
|
9 Mei
2012
Rabu
|
Perlakuan
I
Perlakuan
II
Perlakuan
III
Perlakuan
IV
|
18
19
16
15
|
18/2
19/2
16/2
15/2
|
9
9,5
8
7,5
|
10
Mei 2012
Kamis
|
Perlakuan
I
Perlakuan
II
Perlakuan
III
Perlakuan
IV
|
14
20
18
13
|
14/3
20/3
18/3
13/3
|
4,67
6,67
6
4,33
|
11
Mei 2012
Jumat
|
Perlakuan
I
Perlakuan
II
Perlakuan
III
Perlakuan
IV
|
0
2
2
3
|
0/4
2/4
2/4
¾
|
0
0,5
0,5
0,5
|
12
Mei 2012
Sabtu
|
Perlakuan
I
Perlakuan
II
Perlakuan
III
Perlakuan
IV
|
1
1
0
0
|
1/5
1/5
0/5
0.5
|
0,2
0,2
0
0
|
3.2
Pembahasan
Dari hasil yang didapat dalam praktikum
diatas perkecambahan benih kedelai dan benih padi yang lebih cepat berkecambah
yaitu benih kedelai yang dapat kita lihat dari table diatas. Selain itu mungkin
benih kedelai mempunyai daya kecambah lebih cepat dibandingkan dengan padi.
Proses perkecambahan secara biologis terjadi
melalui beberapa proses berurutan selama
perkecambahan benih yaitu :





Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada table benih kedelai dan
padi menunjukkan bahwa pertumbuhan kecambah semakin hari semakin menurun ini
disebabkan oleh masak fisiologis atau masak fungsional dan pada saat benih
berat kering maksimum.
Jawaban pertanyaan:


Faktor dalam yang mempengaruhi perkecambahan adalah sebagai
berikut:
v Gen
Di dalam gen terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang
dapat diturunkan pada keturunannya dan berfungsi untuk mengoontrol reaksi kimia
di dalam sel, misalnya sintesis protein yang merupakan bagian dasar penyusun
tubuh tumbuhan,dikendalikan oleh gen secara langsung.
v Persediaan makanan
dalam biji
Fungsi utama cadangan makanan dalam biji adalah memberi
makanan kepada embrio maupun tanaman yang masih muda sebelum tanaman tersebut
mampu memproduksi zat makanan sendiri.
v
Hormon
Memberikan kemampuan dinding
sel untuk mengembang sehingga sifatnya menjadi elastis. Elastisitas dinding sel
memungkinkan dinding sel bersifat permeable sehingga mempermudah imbibisi.
v
Ukuran dan kekerasan biji
Semakin besar dan semakin
keras bijinya maka air akan sulit untuk masuk ke dalam biji sehingga imbibisi
teerhambat.
v
Dormansi
Dormansi adalah suatu keadaan
pertumbuhan yang tertunda atau keadaan istirahat. Setiap benih tanaman memiliki
masa dormansi yang berbeda-beda.
Sedangkan faktor luar yang
mempengaruhi perkecambahan, antara lain:
v
Air
Berfungsi sebagai pelunak
kulit bji, melarutkan cadangan makanan, sarana
serta bersama hormon mengatur elurgansi (pemanjangan) dan pengembangan
sel.
v
Temperature
Benih dapat berkecambah pada
temperatur optimum yaitu 80oF sampai 95oF (20,5o
C sampai 35o C).
v
Oksigen
Proses respirasi akan
meningkat disertai pula dengan menigkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan
karbon dioksida, air, dan energi yang berupa panas. Terbatasnya oksigen akan
menghambat perkecambahan benih. Benih yang dikecambahkan pada keadaan yang
sangat kurang cahaya atau gelap akan menghasilkan kecambah yang mengalami
etiolasi.
v
Medium
Medium yang baik untuk
perkecambahan benih adalah mempunyai sifat fisik yang baik, gembur, mempunyai
kemampuan menyimpan air, dan bebas dari pengganggu terutama cendawan.
KESIMPULAN
Viabilitas benih dapat
diketahui dengan melakukan pengujian benih dengan pengukur daya kecambah benih.
benih yang diuji dapat mengalami kematian, tidak tumbuh maupun tumbuh abnormal,
hal tersebut dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Faktor internal
diantaranya gen, ketersediaan makanan, ukuran kekerasan biji, hormone, dan
dormansi sedangkan faktor luarnya antara lain air, temperature, oksigen dan
medium.
DAFTAR PUSTAKA



Masukkan Komentar di bawah