CURAH HUJAN
I. Tujuan : -
Mempelajari alat pengukur suhu udara
-
Mempelajari alat pengukur curah hujan manual dan otomatis
-
Mengetahui cara menghitung evaporasi
-
Mengetahui penggunaan alat pengukur kecepatan angin
II. Bahan
dan Alat : - Termometer maksimum dan termometer maksimum
- Penakar hujan Observatorium dan penakar
hujan hellman
- Panci kelas A
dan mikrometer pancing ( hook gauge )
- Anemometer
III. Landasan Teori :
Penakar
hujan observatorium mempunyai corong dengan luas tampung 100 cm2.
Pada corong dipasang ring yang tepinya dibuat
seruncing mungkin dengan maksud untuk mendapatkan luas bidang tampung setepat
mungkin. Air hujan masuk ke silinder penampung air hujan melalui corong dengan
sudut berbanding curam lebih kurang 300 , maksudnya adalah untuk
menghindari percikan air keluar. Bagian ujung corong disambung dengan pipa
tembaga berukuran seperempat, dengan panjang lebih kurang 7 cm untuk
menghindari terjadinya penguapan. Air dikeluarkan melalui kran yang dihubungkan
dengan pipa ke silinder penampung air hujan.
Penakar
hujan Hellman mempunyai luas bidang corong penampung curah hujan 200 cm2
. Air hujan masuk ke reservoir yang dihubungkan dengan pipa. Didalam reservoir
ditempatkan pelampung, pada saat air masuk ke dalam reservoir, pelampung akan
terangkat dan pada pelampung dipasang tangkai pena yang mencatat pada kertas
pias yang ditempatkan pada silinder, yang diputar oleh jam. Bekerjanya penakar
hujan ini apabila air yang tertampung dalam reservoir telah mencapai atau
setara dengan tinggi 10 mm, maka air dalam reservoir akan tumpah secara
otomatis melalui pipa pindah (sifon) yang dipasang pada reservoir dan pena akan
kembali lagi ke angka nol. Air yang tumpah melalui sifon ditampung dalam sebuah
bejana, untuk selanjutnya ditakar kembali sebagai penteraan, apakah yang
tercatat pada pias sama dengan yang ditakar dengan gelas ukur khusus Hellman.
Satuan
curah hujan diukur dalam mm/inci. Curah hujan 1 mm, artinya air hujan yang
jatuh setelah 1 mm tidak mengalir, tidak meresap, dan tidak menguap. Hari hujan
artinya suatu hari dimana curah hujan kurang dari 0,5 mm per hari, jumlah ini
tidak berarti bagi tanaman, karena akan habis menguap apabila ada angin.
Intensifikasi hujan adalah banyaknya curah hujan per satuan jangka waktu
tertentu. Apabila di katakan intensitas berarti hujan lebat dan ini kurang baik
bagi tanaman dan peternakan, karena dapat menimbulkan erosi dan banjir.
. Alat - alat
yang digunakan harus tahan lama dari pengaruh pengaruh buruk cuaca untuk dapat
setiap waktu mengukur perubahan cuaca. Alat dibuat sedemikian rupa agar hasil pengukuran tidak berubah
ketelitiannya. Pemeliharaan alat yang baik membawa keuntungan pemakaian lebih
lama. Pemasangan alat di tempat terbuka memerlukan persyaratan tertentu agar
tidak salah ukur, harus difikirkan tentang halangan dari bangunan bangunan
ataupun pohon - pohon di dekat alat. Agar data yang diperoleh dapat
dibandingkan, kemudian perbedaan data yang didapat bukanlah akibat kesalahan
prosedur, tetapi betul - betul akibat iklimnya yang berbeda, perlu adanya
keseragaman peralatan, pemasangan alat, waktu pegamatan dan pengumpulan data
hasilnya.
Alat – alat tersebut yaitu:
Suhu Udara
Termometer maksimum
menggunakan air raksa ( Hg ). Penyempitan pada Bagian kapiler yang berdekatan
dengan bola reservoir Hg menjadi ciri dari termometer maksimum. Seiring dengan
kenaikan suhu, air raksa di dalam reservoir memuai dan mendorong cairan raksa
keluar melalui pipa yang menyempit. Air raksa yang keluar dari pipa yang menyempit
menyerupai titik – titik kecil dan setiap titik keluar menambah kenaikan suhu
0,1 0 C, air raksa akan bertambah terus hingga ditemui suhu maksimum. Apabila
suhu menurun , alur air raksa akan terputus pada pipa yang menyempit , karena
air raksa pada reservior menyusut . Setelah dibaca posisi ujung air raksa
tertinggi, air raksa dapat dikembalikan ke reservoir dengan perlakuan khusus
(diayun-ayunkan). Termometer
maksimum diletakkan pada posisi hampir mendatar, agar mudah terjadi pemuaian .
Permukaan air raksa yang trertinggal pada pipa kapiler menunjukan suhu
tertinggi selama 24 jam.
Termometer
minimum bukan berisi air raksa tapi alkohol. Dalam pipa kapiler yang
menghubungkan reservoir kebatang skala di masukkan indeks ( batang kaca kecil
). Penyusutan alkohol yang disebabkan oleh suhu menurun menyebabkan permukaan
alkohol yang berada dalam pipa kapiler ( miniskus ) akan mendorong indeks tadi
ke arah skala yang lebih kecil ( arah reservoir ), hingga suhu terendah
tercapai. Setelah ujung
indeks yang dekat miniskus alkohol dibaca dan dicatat, dengan perlakuan khusus
indeks dikembalikan mendekati miniskus alkohol. Posisi termometer pada waktu
mengukur hampir sama dengan termometer maksimum yaitu agak mendatar. Perlu
diperhatikan bahwa kapiler alkohol harus dalam keadaan bersambung, tidak boleh
terputus-putus. Bila kapiler alkohol terputus, termometer tidak boleh lagi
dipakai sebagai alat pengukur suhu, harus dibetulkan terlebih dahulu,
Pengamatan sekali dalam 24 jam.
Evaporasi
Alat
pengukur hujan, mengukur tinggi hujan seolah-olah air yang jatuh ke tanah
menumpuk ke atas merupakan kolom air. Bila air yang tertampung volumenya dibagi
dengan luas corong penampung maka hasilnya dalah tinggi. Satuan yang dipakai
adalah milimeter (mm).
Panci kelas A berbentuk sebuah kancah
yang berukuran garis tengah120,7 cm dan tinggi bibir panci 25,4 cm. Alat terbuat dari stainless. Dudukan panci
harus betul – betul datar di arat tanah. Muka air di dalam panci setelah
pengukuran harus selalu 5 cm di bawah bibir panci. Evaporasi tidak dapat diukur
apabila turun hujan melebihi 50 mm.
Untuk
mengukur tinggi muka air dengan menggunakan mocrometer yang bagian ujungnnya di
buat seperti pancing untuk memudahkan menentukan batas muka air dalam panci.
Mikrometer ini ditaroh diatas tabung perendam dan tangkai pancing masuk dalam
air sedangkan ujung mata pancing berada tepat pada permukaan air. Skala mm
dibaca pada batang mikrometer dan skala seperseratus mm dibaca dari mur yang
mengelilingi batang micrometer.
Angin
Angin merupakan pergerakan udara
yang disebabkan karena adanya perbedaan tekanan udara di suatu tempat dengan
tempat lain. Dengan adanya pergerakan udara di atmosfer ini maka
terjadilah distribusi partikel-partikel di udara, baik partikel kering (debu,
asap, dsb) maupun partikel basah seperti uap air. Pengukuran angin permukaan
merupakan pengukuran arah dan kecepatan angin yang terjadi dipermukaan bumi
dengan ketinggian antara 0.5 sampai 10 meter.
Alat-alat yang paling baik untuk mengukur angin (permukaan) ahÃla Wind Vane dan
Anemometer. Alat-alat pengukur kecepatan angin di bagi dalam 3 bagian :
1. Anemometer Cup dan Vane,
alat ini mengukur banyaknya udara yang melalui alat per satuan waktu.
2. Pressure Tube
Anemometer, alat ini bekerja disebabkan oleh tekanan dari aliran udara yang
melalui pipa-pipanya.
3. Pressure Plate
Anemometer, lembaran logam tertentu, ditempatkan tegak lupus angin. Lembaran
logam ini akan berputar pada salah satu sisinya sebagai sumbu. Besar
penyimpangan (sudut) menjadi kecepatan angin.
Pada
umumnya angin diamati tentang kecepatan dan arahnya. Anemometer terdiri dari
tiga atau empat cawan yang dibuat berbentuk kerucut dihubungkan oleh lengan
yang ditempelkan pada as. Pada umumnya anemometer di pasang pada tiang
penyangga yang terbuat dari besi atau bahan sejenisnya yang terpasang kokoh dan
tegak lurus. Alat ini dilengkapi dengan alat penghitung jumlah putaran
(counter) yang telah di kalibrasi dalam satuan km atau mil per jam ( 1 mil =
1,85 km / jam). Tiang anemometer dipasang menggunakan 3 buah labrang/ kawat
penahan tiang dimana salah satu kawat/labrang berada pada arah utara dari tiang
anemometer dan antar labrang membentuk sudut 1200. Pemasangan
penangkal petir pada tiang anemometer merupakan faktor terpenting terutama
untuk daerah rawan petir
Curah Hujan
Penakar hujan observatorium mempunyai corong dengan luas tampung 100 cm2. Pada
corong dipasang ring yang tepinya dibuat seruncing mungkin dengan maksud untuk
mendapatkan luas bidang tampung setepat mungkin. Air hujan masuk ke silinder
penampung air hujan melalui corong dengan sudut berbanding curam lebih kurang
30o, maksudnya adalah untuk menghindari percikan air keluar. Bagian ujung
corong disambung dengan pipa tembaga berukuran ¼ ' dengan panjang lebih kurang
7 cm untuk menghindari terjadinya penguapan. Air dikeluarkan melalui kran yang
dihubungkan dengan pipa ke slinder penampung air hujan.
Penakar
hujan hillman termasuk penakar hujan yang dapat mencatat
sendiri. Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul
dalam tabung tempat pelampung. Air ini menyebabkan pelampung serta tangkainya
terangkat (naik keatas). Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang
gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung. Gerakkan pena dicatat pada pias
yang ditakkan/ digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan
tenaga per. Jika air dalam tabung hampir penuh, pena akan mencapai tempat
teratas pada pias. Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan selang
gelas, air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung
dan tangki pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis
lurus vertikal. Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dhitung/ ditentukan
dengan menghitung jumlah garis-garis vertikal yang terdapat pada pias.
IV. Prosedur Kerja :
Suhu
udara
Termometer
maksimum
- Bacan termometer maksimum yang dilakukan pada ujung kolom air raksa
- Kembalika pada keadaan suhu pada waktu itu. Cara mengembalikan adalah dengan memegang ujung dari termometer kemudian hentakkan ke bawah secara santai, ulangi beberapa kali hingga suhu yang di tunjukan sama dengan suhu pada bola kering.
Termometer minimum
- Baca termometer minimum dilakukan pada ujung indeks yang lebih dekat miniskus alkohol
- Kembalikan posisi indeks harus di kembalikan lagi pada keadaan suhu pada waktu itu. Caranya adalah dengan mengangkat bagian reservoir keatas hingga indeks turun ke ujung skala.
Pada waktu pembacaan
termometer mata harus sejajar dengan tinggi permukaan air raksa atau alkohol
yang ada pada pipa kapiler untuk menghindari kesalahan pembacaan.
Curah hujan
Penakar hujan
observatorium
- Pengamatan dilakukan setiap periode 24 jam pada pagi hari
- Keluarkan air melalui kran
- Takar melalui gelas ukur yang dibuat kusus dengan luas penampang 100 cm2 dan skala telah dibuat dalam mm.
Penakar hujan
hellman
- Pertama – tama buka pintu alat
- Kemudian takar air yang ada dalam bejana dengan alat ukur khusus
- Catat dan sesuaikan dengan pembacaan pada ombrogram.
- Kedudukan jarum di kembalikan pada kedudukan semula pada garis nol
- Masukkan air ke dalam corong penampang sebanyak 10 mm
- Kurangi sisa dengan nilai yang tertera pada pias
- Buka omrogram dengan melepas kertas penjepit kertas
- Kemudian pasang lagi omrogram kosong, lilitkan pada silinder jepit dan kembalikan lagi pada dudukan semula.
Evaporasi
Panci kelas A
- Pengamatan dilakukan setiap pagi hari
- Ukur selisih air yang di tunjukkan oleh micrometer dengan muka air awal ( 5 cm dari bibir panci ) itulah nilai evaporas
- Lihat dari muka air terdapat kedudukan permulaan ujung pancing ada 4 macam untuk menghitung evaporasi
Angin
Anemometer
- Pengamatan di lakukan pada tiap hari
- Hasil pembacaan periode kedua dikurangi dengan pembacaan pada periode awal
- Selisih dari hasil pengurangan adalah ukuran jarak tempuh angin total selama periode pengamatan
Pada umumnya pengamatan
dilakukan pada jam – jam 07.30; 13.30 dan 17.30 wst, dimana angka pengamatan
jam 13.30 dikurang 07.30 ( 6 jam ) dinamakan kecepaan angin pagi. Selanjutnya
17.30 dikurangi pengamatan jam 13.30 dinamakan kecepatan angin sore. Angka
pengamatan jam 07.30 dikurangi pengamatan jam 17.30 adalak kecepatan angin
malam.asil
Masukkan Komentar di bawah