BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan penting, baik
sebagai sumber pendapatan, kesempatan kerja dan devisa, pendorong pertumbuhan
ekonomi sentra-sentra baru di wilayah sekitar perkebunan karet maupun
pelestarian lingkungan dan sumberdaya hayati.
1.2
Tujuan
·
Untuk mengetahui
cara-cara pembibitan pada tanaman Karet.
·
Untuk mengetahui cara
menyeleksi biji Karet yang baik untuk dikecambahkan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Bunga
dan Buah
Tanaman
karet adalah tanaman berumah satu (monoecus). Pada satu tangkai bunga yang
berbentuk bunga majemuk terdapat bunga betina dan bunga jantan. Penyerbukannya
dapat terjadi dengan penyerbukan sendiri dan penyerbukan silang. Pohon karet
mulai berbunga pada umur kurang lebih tujuh tahun, dan bahkan untuk keperluan
penelitian dan pemuliaan telah dicoba untk merangsang terjadinya pembungaan
pada umur kurang lebih lima tahun. Persyaratan umur bagi pohon induk biji tidak
menjadi masalah. Yang lebih penting adalah penyediaan klon-klon unggul sebagai
pohon induk, supaya menghasilkan biji klon yang unggul pula.
Dalam
pertumbuhan karet diketahui bahwa menjelang berakhirnya musim hujan
daun-daunnya mulai berguguran. Masa gugur daun tidak terjadi secara bersamaan,
karena dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya jenis klon dan keadaan
iklim setempat. Setelah selesai gugur daun pada ranting-ranting mulai keluar
kuncup-kuncup baru (bersemi) bersamaan dengan mulainya pembungaan. Bunga yang
keluar dari ranting-ranting yang baru bersemi itu berbentuk bunga majemuk, di
mana satu tangkai bunga tersusun dari banyak bunga. Bunga majemuk ini terdapat
pada ujung ranting yang berdaun. Tiap-tiap karangan bunga bercabang-cabang.
Bunga betina tumbuh pada ujung cabang, sedangkan bunga jantan terdapat pada
seluruh bagian dari karangan bunga. Jumlah bunga jantan jauh lebih baik banyak
daripada bunga betina. Bunga berbentuk “lonceng” berwarna kuning. Ukuran bunga
betina lebih besar daripada bunga jantan. Apabila bunga betina terbuka, putik
dengan tiga tangkai putik akan tampak. Bunga jantan bila telah matang akan
mengeluarkan serbuk sari yang berwarna kuning. Bunga karet mempunyai bau dan warna
yang menarik dengan serbuk sari dan putik yang agak lengket.
Seperti
yang telah disebutkan di atas, penyerbukan bunga karet dapat berlangsung secara
sendiri maupun bersilang. Penyerbukan silang terjadi dengan bantuan serangga
seperti jenis-jenis Nitudulidae, Phloeridae, Curculionidae, jenis-jenis lalat dan tabuhan kecil (DIJKMAN, 1951).
Berhasil
tidaknya proses pembuahan (pollination)
baru dapat diketahui setelah 3 – 4 minggu kemudian. Bila penyerbukan tidak
berhasil, bunga betina akan layu dan gugur setelah 2 minggu. Jika penyerbukan
berhasil, putik akan membesar menjadi buah. Sebulan setelah terjadinya
pembuahan, sekitar 30 – 50% buah akan gugur secara berangsur-angsur, dan
sisanya berkembang hingga masak atau sebagian gugur lagi bila keadaan tidak
memungkinkan. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan tanaman, keadaan
cuaca/iklim, jenis klon dan juga oleh hama/penyakit yang menyerang bunga/buah.
Proses
pemasakan buah berlangsung selama 5 – 6 bulan. Musim panen biji berlangsung
pendek, hanya sekitar 1,5 bulan. Sedangkan daya kecambah biji sangat cepat
berkurang, terutama bila penanganannya kurang baik. Berdasarkan proses
pembuahannya, pada karet dikenal tiga golongan biji, yaitu biji legitim, prope-legitim, dan illegitim.
2.2
Kebun
Induk Biji
Pohon
induk biji adalah tanaman karet yang berasal dari klon tertentu yang berfungsi
sebagai pohon penghasil biji yang akan dijadikan benih. Biji yang dihasilkan
oleh kebun induk biji disebut biji klon. Kebun induk biji dapat berupa kebun
induk monoklon, biklon, dan polyklon.
Dalam
memilih pohon induk biji perlu diperhatikan:
-
Jenis klonnya,
-
Macam kebun induknya
(monoklon, biklon, dan polyklon),
-
Bentuk pohonnya (batang
dan mahkotanya), yang memiliki ciri-ciri sebegai berikut:
o Bentuk
batang baik (lurus, dapat mempertahankan terpeliharanya batang utamanya),
o Percabangan
baik,
o Bentuk
dan keadaan mahkota baik,
o Tumbuh
subur, sehat dan bebas dari gangguan hama/penyakit.
-
Pembungaan dan
pembuahannya lebat.
2.3
Benih
Tanaman
karet dapat diperbanyak secara generatif (dengan biji) dan secara vegetatif
(menggunakan klon). Biji yang akan dipakai untuk bibit, terutama untuk
penyediaan batang bagian bawah (onderstam,
stock nursery) harus sungguh-sungguh
baik.
Penyediaan
benih karet dikenal ada beberapa biji klon. Biji-biji ini umumnya berasal dari
kebun induk biji. Biji klon yang digunakan menjadi tiga golongan, yaitu:
a. Biji
legitim (legitimate seed)
Biji legitim adalah biji yang diperoleh
dari kebun induk yang proses penyerbukannya diketahui secara pasti dari mana
serbuk sari itu berasal. Biji legitim dapat diperoleh dari:
1) Kebun
induk monoklon
Bila pada kebun
induk biji hanya terdapat satu jenis klon, maka penyerbukan yang berlangsung
antara bunga betina dan bunga jantan keduanya berasal dari klon yang sama.
Kebun induk yang terdiri dari hanya klon LCB 1320 misalnya, akan menghasilkan
biji LCB 1320 legitim.
2) Hasil
penyerbukan buatan
Bila dalam
penyerbukan bunga betina LCB 1320 sengaja mendapat serbuk sari dari bunga
jantan PR 228 dengan peyerbukan cara buatan,
maka biji yang dihasilkan pada pohon LCB 1320 adalah biji legitim. Cara ini
dilaksanakan pada usaha pemuliaan karet.
Tanaman yang
berasal dari biji legitim suatu klon unggul biasanya pertumbuhannya cukup
seragam. Akan tetapi jumlah biji yang diperoleh umumnya sedikit dan tidak dapat
memenuhi kebutuhan.
b. Biji
prope-legitim (prope legitimate seed)
Biji prope-legitim (hampir legitim)
diperoleh dari kebun induk biji yang pohon induknya diketahui secara pasti,
akan tetapi pohon bapaknya hanya dikira-kira saja, yaitu klon-klon yang
berbunga pada saat yang bersamaan dan letaknya berdekatan dengan pohon induk
tersebut.
Contoh:
Pada kebun induk biji biklon terdapat klon AVROS 157 dan AVROS 161. Biji yang
dihasilkan oleh pohon induk klon AVROS 157 adalah biji AVROS 157 prop, dan dari
pohon induk klon AVROS 161 adalah biji AVROS 161 prop.
Dalam praktik,
untuk memperoleh biji prope-legitim dengan jumlah yang cukup banyak dan berkualitas
baik, perlu dibuat kebun biji biklon yang terdiri dari dua klon unggul yang
mudah bersilang.
c. Biji
illegitim (illegitimate seed)
Biji illegitim diperoleh dari pohon
induk yang diketahui sifat-sifatnya, akan tetapi tumbuhnya tercampur dengan
berbagai jenis klon lainnya yang dapat menyerbuki klon tertentu tersebut,
sehingga biji yang dihasilkan tidak diketahui secara pasti dari mana serbuk
sari itu berasal.
Contoh:
Pada kebun induk biji klon Tjir 1 ditanam tercampur dengan klon-klon LCB 1320,
GT 1, PR 107, dsb. Maka biji yang diperoleh adalah Tjir 1 ill, LCB 1320 ill,
dsb.
Dalam penyediaan
biji untuk batang bawah, yang terbaik adalah biji legitim dan prope-legitim. Pemakaian
biji illegitim untuk keperluan batang bawah hanya dapat dibenarkan bila
keperluan bibit sangat banyak, yang tidak dapat dicukupi oleh kedua macam biji
saja.
2.4
Penyediaan
Biji
Biji
untuk benih dapat diperoleh dari kebun-kebun induk biji atau dari kebun milik balai-balai
penelitian. Penyediaan biji yang dibutuhkan harus sesuai dengan keadaan iklim.
Menjelang
berakhirnya musim hujan, daun-daun karet umumnya gugur, kemudian bersemi dan
mulai berbunga. Pertumbuhan dari bunga sampai biji yang masak berlangsung selama
5,5 – 6 bulan. Di pulau Jawa musim masak biji adalah pada bukan Januari sampai
Maret. Sedangkan di Sumatera Utara pada bulan Oktober sampai November, kecuali
untuk klon AVROS 2037 musim panen biji jatuh pada bulan Agustus.
Biji
karet tidak tahan disimpan lama, karena daya kecambahnya cepat sekali menurun.
Biji yang dipungut harus segera disortir, dinilai kesegarannya dan dikemas bila
akan dikirim ke tempat lain. Biji yang segar atau baru warnanya mengkilat,
coraknya cerah, isi bijinya tidak goncang dan rata-rata untuk 220 biji adalah 1
kg.
Dua
minggu terhitung mulai saat pungutan, daya tumbuh biji dapat turun smapai lebih
dari 50%, bila biji tidak ditangani dengan baik.
Biji
yang telah dipungut sebaiknya segera disemai. Usaha untuk mempertahankan
kesegaran biji dilakukan dengan merendam biji dalam air bersih. Caranya adalah
dengan memasukkan biji ke dalam karung kemudian direndam dalam air bersih dan
jernih selama ± 4 malam. Setelah selesai direndam, biji dikeluarkan dari karung
kemudian dikeringanginkan dengan dihamparkan di atas alas anyaman bambu yang
bersih di ruangan yang sirkulasi udaranya baik.
Untuk
melindungi biji terhadap gangguan jasad renik (bakeri/cendawan), biji dapat
disemprot dengan larutan fungisida Actidione dengan konsentrasi 0,05%.
2.5
Pengepakan
Biji
Bila
biji akan dikirim ke tempat lain yang jauh (misal antarkota/pulau), maka
pengiriminnya harus dilakukan dengan cara dipak/dikemas dengan dalam peti kayu.
Cara pengepakan yang dianjurkan adalah sebagai berikut:
·
Buatlah peti dari kayu
yang ringan dengan ukuran 60 x 40 x 10 cm atau 30 x 20 x 10 xm, yang dapat
memuat sekitar 2500 – 3000 biji atau sekitar 20 liter biji. Pada setiap
sambungan papan diusahakan agar terdapat celah yang lebarnya tidak melibihi 0,5
cm.
·
Tutuplah alas peti
dengan selembar plastik. Isikan biji ke dalam peti, tetapi jangan sampai penuh
sekali. Untuk memperoleh kelembaban yang baik, biji-biji tersebut dapat
dicampuri dengan serbuk arang lembab sebanyak 1 kg yang telah dibasahi dengan
250 gram air. Bii karet dicampur dengan serbuk arang secara merata.
·
Sebelum peti ditutup dengan
penutup peti, hamparkanlah lembaran plastik di atas biji. Tutuplah peti dengan
sebaik-baiknya. Sebagai penguat, peti diikat dengan 2 potong pita besi atau
pita plastik.
·
Pada tutup peti ditulis
nama dan alamat pengirim serta penerima, nama kebun, asal biji, keterangan isi
peti, dan tanggal pengepakan dilaksanakan. Pada sisi peti hendaknya ditulis
“Jangan dibanting”.
2.6
Pengiriman
Biji
Pengiriman
biji karet harus dilaksanakan secara cepat, bila mungkin menggunakan pesawat
terbang. Untuk mencegah menurunnya daya kecambah dari biji karet, maka selama
pengiriman perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
·
Peti-peti jangan
ditempatkan dalam ruangan yang terlalu panas (suhu tidak boleh melibihi 30°C),
·
Peti jangan ditumpuk
sedemikian rupa, sehingga tidak memperoleh udara segar,
·
Peti jangan ditempatkan
pada tempat yang terkena sinar matahari secara langsung,
·
Peti jangan basah
karena kehujanan attau sebab-sebab lainnya.
Bila
pengiriman biji menggunakan angkutan darat, sebaiknya dilaksanakan pada malam
hari, agar suhu ruangan penyimpanan peti dalam ruangan pengangkutan tidak
menjadi panas sekali. Kalau pengiriman terpaksa dilaksanakan siang hari,
hendaknya peti-peti paling atas ditutup dengan karung basah dan dijaga agar
tetap basah selama perjalanan.
Sesampainya
di tempat tujuan, peti-peti diletakkan di tempat yang teduh. Pada waktu akan
disemaikan, peti jangan dibuka serentak, tetapi harus dibuka satu demi satu.
Hal ini dimaksudkan agar kadar air dalam biji tidak cepat menurun sehingga daya
kecambah dari biji-biji tersebut tetap tinggi.
Di
Malaysia, pengepakan biji dilakukan dalam polybag kecil yang diberi
lubang-lubang dan dicampur aduk serbuk gergaji lembab 10% atau serbuk arang
lembab 20%. Polybag-polybag itu tidak boleh dirapatkan (ditumpuk padat) dalam
penyimpanannya, dan harus disimpan di tempat yang sejuk. Dengan cara ini biji
dapat disimpan selama 3 bulan dengan daya kecambah yang tetap baik.
2.7
Seleksi Biji
Sebelum
biji dekecambahkan, sebaiknya diseleksi terlebih dahulu dengan cara
dilaksanakan tes biji untuk memisahkan biji yang baik dari yang jelek. Cara
seleksi biji yang praktis adalah dengan metode pemantulan atau metode perendaman.
Pada
metode pemantulan, biji dijatuhkan di
atas alas yang keras, misalnya lantai, permukaan meja atau lembaran kayu. Biji
yang memantul sewaktu dijatuhkan di atas alas yang keras adalah biji yang baik.
Biji yang memantul memiliki daya kecambah ± 80%, sedangkan biji yang tidak memantul
biasanya tidak baik digunakan untuk benih.
Pada
metode perendaman, biji dimasukkan
(direndaam) ke dalam air bersih. Biji yang baik adalah yang tenggelam. Metode
ini dipandang kurang efisien karena tidak praktis.
Selain
kedua cara diatas, dapat pula menggunakan metode lainnya, yaitu dengan
pengambilan sampel biji. Pada metode ini dari sejumlah biji yang akan
dikecambahkan diambil sampel masing-masing sebanyak 100 biji untuk tiap 200
liter biji dengan beberapa ulangan. Biji sampel itu kemudian dibelah dan
diperiksa bagian dalamnya (endospermnya). Bila dari hasil pengamatan sampel 70%
biji menunjukkan keadaan yang baik, yaitu endospermnya berwarna putih murni
sampai kekuning-kuningan, secara keseluruhan diharapkan biji-biji tersebut
memiliki daya tumbuh yang baik. Biji-biji yang endospermnya berwarna kuning,
kuning kecoklat-coklatan sampai hitam dan keriput, adalah biji-biji yang jelek.
Kesimpulan
1. Biji karet memiliki daya kecambah yang cepat sehingga
tidak bisa disimpan lebih lama.
2. Dalam pengepakan biji karet harus lah tetap lembab, agar
karet dapat tetap bagus.
3. Dalam melakukan penyeleksian biji, harus dilakukan dengan
teliti agar biji yang didapat 80% baik.
Masukkan Komentar di bawah