PUPUK
K
SUMBER
K DI ALAM
KCl,
MgCl2 6H2O (KARNALIT)
K2SO4
2 MgSO4 (LANGBEINIT)
KCl
MgCl 3 H2O ( (KAINIT)
Ø TAHAPAN
PEMBUATAN PUPUK K
·
EKSTRAKSI BAHAN BAKU (DEPOSIT K) DAN
PEMISAHAN BAHAN MELALUI PENYULINGAN UNTUK MENGHASILKAN PUPUK KCl (49,8 -51,9%
K)
·
TRANSFORMASI DARI SUSUNAN KIMIA BAHAN
MENJADI PUPUK K LAINNYA SEPERTI KCl MENJADI K2SO4, KNO3 .
Ø PEMISAHAN
BAHAN MELALUI EKSTRAKSI DAN PENYULINGAN
· KRISTALISASI
FRAKSIONAL
MENGGUNAKAN PRINSIP PEMISAHAN SECARA
TRADISIONIL YANG DIDASARKAN PADA KELARUTAN K PADA SUATU GARAM, BIASANYA NaCl.
BIJI K (HASIL TAMBANG) DICAMPUR DENGAN LARUTAN GARAM (NaCl) YANG DIPANASKAN
SAMPAI SELURUH BIJI K BERCAMPUR DENGAN
CLOR YANG BERASAL DARI NaCl. KEMUDIAN DILAKUKAN KRISTALISASI UNTUK MEMBENTUK
KCl
· FLOTASI
FROTH
DEPOSIT GARAM K DICAMPUR DENGAN LARUTAN
GARAM YANG JENUH, DIMANA SEBELUM
DICAMPUR BIJI K DIBERI ASAM LEMAK. KEMUDIAN UDARA DIPOMPAKAN KEDALAM CAMPURAN
TERSEBUT HINGGA TERBENTUK BUIH. KCl TERBENTUK DIANTARA BUIH TERSEBUT DAN
KEMUDIAN DIAMBIL DAN DIKRISTALISASI
Ø PEMISAHAN
BAHAN KASAR
MENGHALUSKAN DEPOSIT K, KEMUDIAN DIAYAK
HINGGA DIPEROLEH UKURAN BUTIRAN DEPOSIT
K 10 MESH. SETELAH ITU DICAMPUR DENGAN LARUTAN GARAM YANG JENUH BERSAMA-SAMA DENGAN MEMASUKKAN LOGAM MAGNET. KEMUDIAN
LARUTAN TADI DIPOMPA HINGGA CAIRAN TERSEBUT BERPUTAR DAN. KCl YANG
TERBENTUK AKAN BERADA DIATAS CAIRAN YANG
BERPUTAR SEDANGKAN NaCl BERADA DIBAWAHNYA. PUPUK KCl YANG DIHASILKAN MERUPAKAN
PUPUK KCl YANG PALING BANYAK DIPAKAI
SIFAT-SIFAT PUPUK KCl
BILA MURNI BERBENTUK KRISTALIN PUTIH
DENGAN KADAR 63,17 % K2O DI PERDAGANGAN BERBENTUK KRISTALIN
KEMERAH-MERAHAN DENGAN KADAR 62,5% K2O
Ø ZWAVELZURE
KALI ( KALIUM SULFAT)
ZK 90
MENGANDUNG 49 – 50 % K2O
ZK 96
MENGANDUNG 52 -53% K2O
PUPUK
BERWARNA PUTIH, BUTIR-BUTIR KECIL, TIDAK HIGROKOSPIS, REAKSI FISIOLOGIS ASAM
LEMAH
PEMBUATAN
1. REAKSI
ANTAR MgSO4 DENGAN KCl
MgSO4 + 2 KCl menjadi K2SO4 + MgCl2
2. REAKSI ANTARA H2SO4 DENGAN KCl
H2SO4 + KCl menjadi KHSO4 + HCl
KHSO4 + KCl menjadi K2SO4 +
HCl
H2SO4 + 2
KCl menjadi K2SO4 + 2
HCl
3. KAINIT
YANG DILARUTKAN DALAM AIR SEHINGGA MEMBENTUK GARAM INTERMEDIER
2 KCl. Mg SO4. 3 H2O Bereaksi bolak balik K2SO4. Mg SO4. 6 H2O + MgCl2
K2SO4. MgSO4. 6 H2O Bereaksi bolak balik K2SO4
+ MgSO4 + 6 H2O
4. REAKSI
ANTARA Na2SO4 DENGAN KCl
Na2SO4 +
KCl Menjadi
K2SO4 + MgCl
5. REAKSI
LANGBEINITE DENGAN KCl YAITU MELAUI PERTUKARAN KATION SEHINGGA TERJADI
KEHILANGAN Mg
K2SO4. 2
MgSO4 + 2 KCl Bereaksi bolak balik 2
K2SO4 + 2
MgCl
Ø KALIUM
NITRAT (36,5 – 38,5 % K)
DIHASILKAN
MELALUI REAKSI NaNO3 DAN KCl ATAU
HNO3/OKSIDA NITROGEN DENGAN KCl
NaNO3 +
KCl Menjadi
KNO3 + NaCl
HNO3 +
KCl menjadi
KNO3 + HCl
Ø KALIUM
METAFOSFAT
BERFUNGSI
SEBAGAI PENYEDIA KALIUM LAMBAT DAN BERMANFAAT UNTUK PENGUSAHAAN TANAH YANG
BEREAKSI MASAM. DIBUAT DARI REAKSI KCl
+ H3PO4 PADA TEMPERATUR TINGGI
KCl +
H3PO4 Bereaksi bolak balik 2 K2HPO4
+ HCl
K2HPO4 +
PANAS Bereaksi bolak balik K2H2P2O7 +
H2O
K2H2P2O7 +
PANAS Bereaksi bolak balik 2KPO3 +
H20
KPO3 MENGANDUNG 58 % P2O5
DAN 37 % K2O
HUBUNGAN K-TANAH DENGAN EFISIENSI
PENGGUNAAN K PUPUK OLEH TANAMAN
TANAMAN MENGGUNAKAN PUPUK K TERGANTUNG
DARI:
·
KEBUTUHAN TANAMAN
·
JUMLAH K YANG TERSEDIA DALAM TANAH
·
EFISIENSI TANAMAN DALAM MENGGUNAKAN K
TANAH DAN K PUPUK
·
TIDAK SEMUA TANAMAN MEMERLUKAN BANYAK K
·
TANAMAN YANG MENGHASILKAN KARBOHIDRAT
SEPERTI UMBI-UMBIAN BANYAK MEMERLUKAN K
JUMLAH K YANG TERSEDIA DALAM TANAH
TERGANTUNG DARI
·
REAKSI TANAH
·
KISARAN PERGERAKAN K (DIFUSI K) DALAM
TANAH YANG DITENTUKAN OLEH TEKSTUR TANAH, KELEMBABAN TANAH, AERASI, BAHAN
ORGANIK, INTENSITAS EROSI DAN PENCUCIAN
APLIKASI PUPUK K
·
DOSIS PUPUK K
·
FREKWENSI PENGGUNAAN K
·
PENEMPATAN PUPUK K
·
BENTUK DARI BAHAN PUPUK K
·
ADANYA PENGARUH GARAM DARI PUPUK K
·
HUBUNGAN PEMUPUKAN K DENGAN PENGOLAHAN
TANAH
ü DOSIS
PUPUK K
DOSIS TERGANTUNG DARI :
-
JENIS TANAMAN YANG AKAN DIHASILKAN
(KARBOHIDRAT ATAU PROTEIN)
-
KETERSEDIAAN K DALAM TANAH DAN JENIS
LIATNYA
-
URUTAN TANAMAN YANG DIUSAHAKAN
ü FREKWENSI PENGGUNAAN K
-
INTENSITAS PENGGUNAAN PUPUK K PADA SUATU USAHA PERTANIAN TERGANTUNG PADA INTENSITAS TANAMAN YANG
DIUSAHAKAN, TANAH DAN LINGKUNGAN
ü PENEMPATAN
PUPUK K
-
SEBAR PADA PERMUKAAN
-
SEBAR PADA PERMUKAAN KEMUDIAN DIADUK DAN
DIMASUKAN DENGAN PENGOLAHAN TANAH
-
DIJALUR DAN DIMASUKAN KEDALAM LAPISAN
OLAH TANAH
-
EFEKTIFITAS TERGANTUNG PADA JUMLAH K
YANG DIFIKSASI DAN KEADAAN SISTIM PERAKARAN TANAMAN
ü BENTUK
DARI BAHAN PUPUK K YANG DIGUNAKAN
PUPUK K YANG DIGUNAKAN UMUMNYA ADALAH
KCl DAN JARANG MENGGUNAKAN KNO3 DAN K2SO4. HAL INI DISEBABKAN KARENA KCl RELATIF LEBIH MURAH, SELURUHNYA LARUT DALAM
AIR DAN MUDAH TERSEDIA BAGI TANAMAN DAN ANION YANG MENGIKUTINYA TIDAK BEGITU BERPENGARUH
NEGATIF TERHADAP TANAH DAN KEMUNGKINAN Cl DAPAT MEMPERBAIKI KUALITAS HASIL
TANAMAN KECUALI DALAM KONSENTRASI TINGGI
ü ADANYA
PENGARUH GARAM DARI PUPUK K
BILA PUPUK K DARI KCl DITEMPATKAN SECARA
JALUR (BAND) DAN BERDEKATAN DENGAN LUBANG BIJI SERING MENYEBABKAN
PERKECAMBAHAN TERGANGGU. HAL INI
DISEBABKAN OLEH PENGARUH GARAM YANG TINGGI YANG MENYEBABKAN PLASMOLISIS
ü HUBUNGAN
PEMUPUKAN K DENGAN PENGOLAHAN TANAH
PENGOLAHAN TANAH YANG INTENSIF DAN TERUS
MENERUS AKAN MENGURANGI K TANAH DARI PUPUK. AGREGAT TANAH AKAN RUSAK DAN AKAN
MEMPERCEPAT PROSES PENCUCIAN
Masukkan Komentar di bawah