KULIAH 1
PENDAHULUAN
Oleh : Ir. Mohd. Zuhdi, M.Sc.
Tujuan :
Umum :
Mahasiswa dapat mengenal gambaran umum matakuliah dan dasar-dasar serta sejarah
Sistem Informasi Sumber Daya Lahan (SISDAL).
Khusus :
Ø
Mahasiswa
dapat menjelaskan tujuan mata kuliah
Ø
Mahasiswa
dapat menjelaskan pengertian SISDAL dan SIG
Ø
Mahasiswa
dapat menjelaskan fungsi-fungsi dan komponen dalam SIG
Ø
Mahasiswa
dapat menyebutkan nama berbagai software
SIG
Ø
Mahasiswa
dapat menjelaskan sejarah perkembangan SIG
Materi :
Ø
Tujuan
matakuliah
Ø
Pengertian
SISDAL dan SIG
Ø
Data
versus Informasi
Ø
Pengertian
dan contoh Informasi spasial (informasi Geografik)
Ø
Fungsi-fungsi
(aktivitas) dan komponen SIG
Ø
Software-sofware
SIG dan produsennya
Ø
Sejarah
perkembangan SIG
Tujuan Mata Kuliah:
- Menyajikan pengetahuan tentang dasar dasar teori geografi, pemetaan dan sistem informasi yang menjadi landasan Sistem Informasi Sumber Daya Lahan
- Melatih mahasiswa menggunakan software ArcView, ArcGIS dan ILWIS dalam membuat peta dan membangun Sistem Informasi Sumber Daya Lahan
Gambaran Umum
Matakuliah
Mata kuliah Sistem Informasi Sumber Daya Lahan pada Program Studi
Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jambi adalah merupakan mata kuliah
yang bertujuan memberikan kemampuan aplikatif kepada mahasiswa Program Studi Ilmu
Tanah tentang cara penanganan data / informasi yang terkait dengan sumber daya
lahan yaitu dengan menggunakan sistem informasi berbasis komputer.
Mata kuliah ini mengajarkan
kepada mahasiswa tentang dasar pengetahuan dan teknologi untuk menyimpan dan
menganalis data serta menyajikan informasi yang terkait dengan sumber daya
lahan, seperti bagaimana cara membuat database data lahan dan membuat peta
berdasarkan data yang tersiman, mempelajari karaktersitik lahan dari data yang
ada melalui analisis yang bersifat keruangan, dan sebagainya. Karena itu
diajarkan dasar-dasar pengetahun tentang konsep geografi dan pemetaan
(kartografi).
Pengertian SISDAL Vs SIG
SISDAL (Sistem Informasi Sumber Daya Lahan) adalah salah satu cabang
dari SIG (Sistem Informasi
Geografik) yang mengkhususkan pada aplikasi di bidang penanganan data sumber
daya lahan dan tanah. “Sistem Informasi
Geografik” itu sendiri berasal dari terjemahan dalam bahasa Inggris
“Geographical Information System” yang disingkat GIS.
Cabang-cabang SIG yang lain cukup banyak, misalnya SIG
untuk kadastral (pencatatan tanah) yang biasanya disebut LIS (Land Information
System), SIG untuk kelautan, SIG untuk cuaca dan iklim, SIG untuk perhubungan
dan transportasi, SIG untuk pertambangan, dan lain-lain.
Asal usul katanya adalah kata “system (system)” dan
“informasi geografik (geographical information)”. Sistem berarti suatu kesatuan
dari sejumlah komponen atau bagian, yang mana masing-masing bagian menjalankan
proses sesuai perananya dan saling berinteraksi satu sama lain serta secara
bersama menjalankan suatu layanan atau tujuan tertentu.
Informasi geografik berarti informasi yang bersifat geografi,
atau yang sering juga disebut informasi
spasial atau informasi keruangan.
Maksudnya adalah informasi yang terkait dengan suatu posisi di permukaan bumi,
baik berupa kordinat atau peng-alamat-an yang merepresentasikan kordinat.
Contoh informasi geografik adalah ;
·
posisi
pengambilan sampel tanah yang dinyatakan dalam bentuk kordinat lintang dan
bujur,
·
wilayah
kena banjir dalam bentuk peta yang ada garis gratikul (lintang-bujurnya).
·
sebaran kesuburan dan jenis tanah
·
dll.
Dalam arti luas, informasi
berarti jawaban atas pertanyaan. Karena itu data juga termasuk informasi karena
data dapat memberikan jawaban atau solusi terhadap pertanyaan. Namun secara
khusus, informasi berbeda dengan data. Informasi adalah hasil pengolahan data
atau data yang digunakan untuk menjawab suatu pertanyaan.
Jadi, Sistem Informasi
Geografik dapat diartikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang dapat
digunakan untuk menangani atau mengelola data atau informasi yang bersifat
spasial. SIG juga sering disebut "Sistem Informasi Spasial". Kata
spasial berasal dari kata “space”
yang artinya ruang dan Spasial berarti bersifat keruangan.
Fungsi-fungsi SIG
Labih jauh, orang sering
mengkaitkan pengertian SIG dengan pekerjaan atau fungsi yang dapat dilakukan
SIG, yaitu proses penanganan atau pengelolaan data spasial tersebut. Pada
dasarnya penanganan data dalam SIG hampir sama dengan penanganan data dalam
sistem informasi yang lain, yaitu terdiri dari : input data, manipulasi data,
penyimpanan data, query data, analisis data dan penyajian data.
Input data
Input data adalah
proses memasukkan data, dalam kontek ini adalah data spasial dan non spasial, ke
dalam sistem. Yaitu ke dalam komputer dimana SIG ter-instal. Proses pemasukan
data harus dapat dilakukan melalui program SIG itu sendiri. Contoh kegiatan
input data adalah digitasi, yaitu proses menggambar ulang berdasarkan contoh
yang sudah ada. Maka proses digitasi ini harus dapat dilakukan dalam SIG.
Manipulasi
data
Manipulasi data
adalah proses mengubah sedemikian rupa agar data yang dimasukkan sesuai dengan
format dan standar yang sudah ditentukan sebelumnya. Manipulasi terkadang
dilakukan sebelum input data dan ada kalanya setelah input data. Diantara
perubahan atau manipulasi yang dilakukan adalah perubahan dalam hal : format
data, sistem proyeksi, cakupan data, dll.
Penyimpanan data
Proses menyimpan
data dalam sebuah database, memerlukan struktur yang harus sesuai dengan
kaedah-kaedah DBMS (Database Management System). Penyimpanan yang tidak sesuai
kaedah membuat databasenya tidak bisa diakses dengan baik. Begitu pula pada
SIG, data spasial harus disimpan sesuai kaedah standar penyimpanan data.
Query
data
Query adalah proses
pencarian item berdasarkan persyaratan atau kondisi yang diinginkan. SIG
memberikan pelayanan kepada usernya untuk melakukan query dengan mudah terhadap
database spasial yang disimpannya.
Analisis
data
Analisis data adalah
proses kajian mendalam terhadap data, sehingga dihasilkan informasi lebih jauh
atau lebih luas. Pengkajian ini dapat dilakukan baik terhadap data spasial
maupuan data non spasial. Salah satu contoh analisis yang paling sederhana
adalah analisis statistik terhadap data seperti mencari nilai maksimum,
minimum, rata-rata, dll.
Penyajian
data
Penyajian data
adalah kegiatan menampilkan data atau hasil olahan data kepada orang lain atau kepada
audience. Penyajian dapat dilakukan dalam bentuk grafik atau peta. SIG tentu
saja memberikan fasilitas kartografis untuk mengambar peta. Kartografi ( ilmu
atau seni membuat peta) harus dapat diakomodir dalam SIG
Komponen SIG
Karena SIG adalah sistem maka
SIG terdiri dari sejumlah komponen yang terkait satu sama lain. Komponen
tersebut meliputi hardware, software dan brainware.
Komponen hardware terdiri dari
perangkat komputer dengan peralatan input dan output yang menunjang keperluan
input data dan penyajian data SIG. Misalnya scanner dan plotter. Tentu saja
keberadaan peralatan ini tidak harus tersedia setiap saat. Alat alat ini harus
ada hanya ketika fungsi SIG tertentu dilakukan. Misalnya ketika kita mau
menyajikan data dalam bentuk print out peta ukuran besar maka kita butuh
plotter. Atau ketika kita mau menginputkan data denagn scanning. maka kita
butuh scanner. Spesifikasi CPU untuk menjalankan SIG sangat tergantung kepada
software yang digunakan. Software SIG yang baru dan terkini umumnya membutuhkan
processor dengan kecepatan tinggi dan kapsitas memori dan harddisk yang besar.
Namun software lama yang sederhana sebetulnya sudah cukup handal melakukan
fungsi-fungsi SIG. Kekurangan pada umumnya hanyalah dalam hal tampilan ketika
dioperasikan.
Komponen software pada SIG
terdiri dari software program SIG dan data SIG itu sendiri. Software program
SIG sangat banyak dan bervariasi serta dikeluarkan oleh berbagai institusi dan
perusahaan. Diantara nama nama software yang terkenal adalah:
·
ArcView yang diproduksi oleh ESRI,
·
ArcGIS yang juga diukeluarkan oleh ESRI merupakan generasi
terbaru dari ArcView,
·
ILWIS dikeluarkan oleh ITC Netherlands merupakan
opensource GIS.
·
MapInfo juga merupakan software yang banyak dipakai di
Indoensia selain product ESRI,
·
Delta IX adalah software GIS yang dikembangan
perusahaan lokal Indonesia atas permintaan Bappenas
·
Selain itu, IDRISI, PCI, MapGIS, dll.
Sofware SIG tidak berguna jika
tidak ada data SIG. Data SIG merupakan komponen penting dalam SIG yang dalam
pembuatnnya memakan waktu, tenaga dan biaya yang tidak sedikit. Dalam pembuatan
peta atau analisis data SIG, tidak selalu dilakukan pembuatan data baru. Data
yang sudah ada dan tersimpan memegang peranan penting dalam pekerjaan SIG.
Terutama data spasial dasar: seperti nama tempat, jaringan jalan, sungai, batas
administarsi dll.
Brainware adalah keahlian atau
skill tentang metode operasional SIG yang dimiliki oleh seseorang. Kemampuan
ini juga merupakan komponen penting suatu SIG. Suatu institusi tidak dapat
mengklaim bahwa mereka punya SIG, jika hanya mempunyai peralatan dan software SIG
tapi tidak ada orang atau operator yang mampu mengoprasikannya.
Sejarah SIG
SIG dalam pengertian pemetaan,
sudah ada jauh sebelum masehi. terbukti dengan ditemukan peta-peta kuno dibuat
pada masa kerajaan Mesir, Babilonia, Yunani dan China Kuno. Setiap peradaban
tersebut telah berusaha menggambarkan permukaan bumi dalam suatu media berupa
tulang, batu, atau dinding tembok. Pemetaan kemudian berkembang dalam masa
Romawi, kejayaan Islam, dan abad pertengahan saat terjadinya ekpedisi samudera
oleh Penjajah dari Eropa.
Namun prinsip sistem informasi
geografik dalam pemetaan baru dimulai beberapa puluh tahun yang lalu. Tentu
saja waktu itu belum berbasis komputer. Peta-peta topografi (peta dasar) dibuat
dalam lembar transparan, kemudian peta tematik dibuat dengan mengoverlay
informasi tematik dengan informasi dasar tersebut. Prinsip overlay ini pertama
dilakukan tahun 1950 oleh Tyrwitt.
Setelah ditemukannya komputer,
maka pada tahun 1959 sebuah makalah berjudul "Geographical Review"
yang ditulis oleh Waldo mencoba merumuskan model untuk mengaplikasikan
kartografi menggunakan komputer. Setelah itu maka banyak programmer komputer
mencoba menulis program pemetaan menggunakan bahasa pemrograman FORTRAN. Dari
sejumlah software yang dibuat, yang baru dapat dikategorikan sebagai software
pemetaan adalah yang lahir pada tahun 60an yaitu : SURFACE II, IMGRID, CALFORM,
CAM dan SYMAP. Namun belum dapat disebut sebagai software SIG.
SIG yang pertama lahir tahun
1964 yaitu Canada Geographic Information System, kemudian diikuti oleh
Minnoseta Land Management System (MLMIS) tahun 1969, Selanjutnya LUNR (Landuse
dan natural Resource) Inventory System di New York tahun 1967.
Latihan :
Diantara kegiatan di bawah ini
yang bukan merupakan fungsi-fungsi Sistem Informasi Geografik adalah:
a. pengumpulan data spasial
b. penyajian data spasial
c. pemasukan data spasial
d. analisis data spasial
e. penyimpanan data spasial
f. quaery data spasial
Software GIS yang merupakan
pengembangan dari ArcView yang diproduksi oleh ESRI adalah :
a. ILWIS
b. MapInfo
c. IDRISI
d. ArcGIS
e. Delta IX
f. SURFACE
Yang bukan merupakan komponen dalam Sistem Informasi Geografik adalah :
a. software program GIS
b. keahlian GIS
c. data spasial yang tersimpan
d. CPU komputer
e. peta analog (printed out)
f. peralatan printing peta
(plotter)
Sistem informasi pemetaan yang pertama dan dapat dikategorikan sebagai
SIG adalah :
a. SYMAP
b. Canada Geographic
Information Syatem
c. IMGRID
d. New York LUNR Inventory
System
e. MapInfo
f. Minoseta Land management
System
Pernyataan yang benar tentang data dan informasi adalah:
a. informasi adalah bagian
dari data
b. data adalah informasi yang
disederhanakan
c. informasi dapat
menghasilkan data
d. data adalah jawaban dari
informasi
e. informasi adalah hasil olahan
dari data
f. data dan informasi adalah
dua hal yang sama.
Masukkan Komentar di bawah