Aset yang Terabaikan
Charlie adalah seorang bocah yang
suka bermalas-malasan dalam belajar. Ia lebih senang bermain-main dari pada
menghabiskan waktunya untuk membaca atau menulis. Suatu hari, saat gurunya
tidak masuk,charlie keluar dari kelas dan pergi bermain-main di tepi sungai.
Ketika hendak menangkap ikan,ia melihat seorang nenek sedang memusatkan
perhatiannya pada sebatang besi yang diasahnya diatas sebuah batu. Selama
setengah hari charlie memperhatikan nenek tersebut bekerja namun si nenek tetap
saja mengasah batang besi terrsebut. Charlie sangat bingung dan penuh
penasaran. Charlie pun bertanya,’’Nenek sedang apa?’’.
Nenek yang sudah tua itupun menjawab, ‘’nenek sedang
mengasah sebuah jarum untuk menyulam.’’ Mengasah jarum?? Batang besi sedemikian
besarnya, mau diasah sampai kapan?,kata charlie penuh rasa heran.’’benar nak!’’
ujar nenek sambil mengangkat kepala dan memandang charlie’’ walau batang besi
ini besar,jika terus diasah akan menjadi semakin kecil. Asalkan saya tidak
berhenti mengasah, batang besi ini pasti akan menjadi jarum.’’ Mendengar itu
terbukalah mata hati charlie. Ia menjadi sadar betapa seringnya ia
membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak berguna. Saat itu juga ia
mengambil komitmen untuk lebih tekun dalam belajar. Puluhan tahun kemudian ia
pun dikenal sebagai seorng penyiar besar.iptakan kehidupan yang lebih baik.
Cerita
tentang charie ini sekana hendak menyindir begitu banyak umat manusia dimuka
bumi ini. Bagaimana tidak,terlalu sering kita menghabis-habiskan waktu dan
energi kita untuk hal-hal yang tidak berguna.mulai dari sekedar tidur
berlma-lama, melamun hingga berjalan-jalan tanpa tujuan yang pasti. Sebhagian
orang barangkali menyadari kesia-siaan tersebut namun tampaknya sebagian besar
sama sekali tidak menyadarinya
Salah
satu aset berharga demi meraih kesuksesannhidup adalah waktu yang diberikan
Tuhan kepada manusia. Selama kita masih hidup,kita selalu punya peluang untuk
menciptakan yang lebih baik. Saya rasa,Tuhan sangat adil karna semua manusia
diberi waktu 24 jam sehari. Bukankah tidak ada manusia yang diberikan waktu
23,5 jam sehari atau 25 jam sehari? Semua diberikan waktu yang sama namun
bagaimana kita memanfaatkannya sepenuhnya tergantung kita.
Di
dalama kehidupan ini yang membedakan orang sukses itu adalah bagaimana
seseorang itu mengisi waktu mereka dan mempergunakan waktu itu dengan sebaik
mungkin. Ketika orang-orang gagal duduk ongkal-ongkal kaki tapi orang sukses
telah memulai menabur dan bekerja keras. Itulah sebabnya ketika orang-orang
sukses telah menuai tetapi orang gagal hanya gigit jari,bahkan terkadang merasa
iri.
Saya
pernah membaca sebuah puisi yang berjudul ‘’pentingnya waktu’’. Berikut
kutipanny:’’untuk mengetahui nilai satu tahun,tanyakanlah kepada siswa yang
gagal ujian akhir. Untuk mengetahui nilai satu bulan,tanyakanlah kepada ibu
yang melahirkan bayi prematur.untuk mengetaui nilai satu minggu, tanyakanlah
kepada seorang editor surat kabar mingguan.untuk mengetahui nilai satu jam,
tanyakanlah kepada sepasang kekasih yang menanti untuk bertemu. Untuk
mengetahui nilai satu menit,tanyakan lah kepada seorang yang baru saja
ketinggalan bis,kereta atau pesawat. Untuk mengetahu nilai satu
detik,tanyakanlah kepada mereka yang selamat dari kecelakaan.untuk mengetahui
nilai satu milli detik, tanyakanlah kepada seorang yang meraih medali perak di
olimpiade.
Yah..
waktu itu sangat penting. Sekecil apapun waktu yang telah Tuhan berikan kepada
kita,tidak ada salahnya kita selalu mengucap syukur buat segala sesutau yang
Tuhan berikan kepada kita dalam setiap nafas dan berkat yang Tuhan berikan
kepada kita.sebab Waktu itu sangat berharga. Seinci waktu adalah seinci emas
tetapi kita tidak dapat membeli seinci waktu dengan seinci emas. Jadi
pergunakanlah waktu itu sebaik mungkin. Karna waktu yang telah berlalu tidak
akan pernah kembali lagi J
Masukkan Komentar di bawah