"KISAH SEORANG OMPUNG BORU SINAGA SAAT KE BANK"

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA
JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH, ITU MERUPAKAN KESENGAJAAN UNTUK KEPENTUNGAN CERITA

"KISAH SEORANG OMPUNG BORU SINAGA"

Seorang Ompung Boru Sinaga yang tinggal di Siantar, pergi ke bank untuk menarik uangnya.
Ketika berada di depan Teller, si Ompung Boru ini lantas menyerahkan kartu ATM-nya, dan mengatakan jika ia ingin mengambil sejumlah uang.

“Nona, saya mau ambil tabungan saya 1 juta rupiah, terima kasih.” kata si Ompung.

Namun Si teller perempuan bukannya membantunya, malah langsung menjawab dengan nada ketus seperti ini.
”Pengambilan tunai di bawah 5 juta bisa ambil di ATM,” kata teller.

Terkejut mendengar jawaban itu, Ompung Boru Sinaga ini tetap mencoba tenang dan bertanya kembali.
" Mengapa tidak bisa diambil disini ?." tanya si Ompung
Dengan masih wajah yang ogah-ogahan, si Teller menjawab singkat jika itu sudah peraturan bank.
“Ini peraturan bank, kalau tidak ada hal lain, Ompung ke ATM saja, masih banyak yang antri di belakang,” Kata

Si teller perempuan itu lantas mengembalikan kartu ATM Ompung Boru Sinaga itu.
Ompung itu diam saja, kemudian kartu ATM-nya diserahkan lagi pada teller sambil berkata.
”Kalau begitu, tolong ambilkan semua uang tabungan saya! Terima kasih !," katanya dengan nada tegas.

Setelah melihat tampilan di monitor itu dan melihat data rekening si Ompung Boru Sinaga itu, muka teller bank seketika berubah, dan langsung berdiri membungkukkan badan sambil berkata:
“Maaf ya 'Mpung sebelumnya, total tabungan Ompung lebih dari 40 miliar. Kami tidak memiliki uang tunai sebanyak itu disini.”

“Maaf ya 'Mpung, kalau mau ambil tunai sebanyak itu, Ompung sebelumnya harus memberitahu dulu waktu pengambilan uang, baru bisa kami siapkan” lanjuta teller bank.

Kemudian si Ompung bertanya kepada teller itu, berapa jumlah uang yang bisa diambil sekarang.
"Berapa maksimal uang tunai yang bisa saya ambil sekarang?” tanya Ompung Boru Sinaga itu.

Teller : “Ompung bisa ambil maksimal 500 juta.”

”Baiklah, saya mau ambil 500 juta saja,” kata Ompung Boru Sinaga itu.

Dengan rasa hormat, teller bank segera mengambil 500 juta untuk si Ompung.

Setelah Ompung Boru Sinaga itu menerima uangnya, lalu ia mengambil satu juta dari tumpukan uang tunai di tangannya.
Kemudian si Ompung bilang ke si teller, “Nona, tolong tabungkan 499 juta ini ke rekening saya, terima kasih.”