Anak Sering Makan Junk Food Saat Berbuka, Bahaya Ini Akan Mengintai


Mengenyangkan dan Mudah, adalah definisi dari makanan cepat saji/fast food atau yang lebih dikenal junk food. Makanan ini sangat seringkali menjadi pilihan menu buat berbuka puasa dan anak - anak kebanyakan suka dengan makanan cepat saji. Namun konsumsilah secara bijak karna makanan tersebut malah dapat memicu beragam penyakit berbahaya.

Walau bisa memanjakan lidah, mengkonsumsi fast food bukanlah sebuah pilihan tepat. Pasalnya, berbagai gangguan kesehatan bagi anak khususnya mulai dari kolesterol tinggi, hipertensi, obesitas, sampai penyakit jantung, erat kaitannya dengan makanan jenis ini.

Ini Alasan Mengapa Makan Cepat Saji Berbahaya


Makanan junk food merupakan makanan telah melalui berbagai proses pengolahan. Sebagai akibatnya, nutrisi di bahan - bahan pangan malah makin berkurang. Burger, pizza, kentang goreng, serta sosis itu merupakan segelintir contoh dari junk food yang sangat mudah kamu jumpai di restoran - restoran.

Anak - anak jaman sekarang pun justru lebih banyak menyukai berbagai macam makanan cepat saji dibanding makanan sayura. Fast food umumnya tinggi kalori, lemak trans jenuh, gula, namun rendah serat. Menurut beberapa pakar, hal inilah dapat memicu sikap makan berlebihan, khususnya pada remaja atau anak - anak.

Agar orang tua lebih waspada, simaklah deretan gangguan kesehatan dapat mengintaimu apabila mengonsumsi makanan cepat saji secara berlebihan di bawah ini!


1. Gangguan Sistem Pencernaan


Cukup banyak orang skarang memilih fast food sebagai menu buka puasa. Meski menggugah sertabmemuaskan selera, makanan olahan ini berpotensi menimbulkan risiko seperti gangguan pencernaan, penyakit jantung serta pembuluh darah.

Saat makanan ini masuk ke sistem pencernaan, karbohidrat akan dipecah menjadi glukosa. Proses ini membuat peningkatan kadar gula darah. Pankreas kemudian akan merespons lonjakan glukosa lalu melepaskan hormon insulin untuk mengendalikannya.

Pelepasan insulin berperan untuk menggiring glukosa masuk ke dalam sel - sel tubuh guna dijadikan energi serta menyimpan sisanya. Jika terlalu sering mengonsumsi fast food dapat memicu lonjakan insulin berulang kali.

Akibatnya, kinerja insulin normal akan terganggu. Kondisi ini bisa berujung pada terjadinya resistensi insulin, kenaikan berat badan, serta peningkatan risiko diabetes tipe 2.


2. Gangguan Pernapasan

Ancaman makanan junk food tak hanya berhenti setelah kamu mengalami kenaikan berat badan/obesitas. Memiliki berat bobot tubuh berlebih bisa meningkatkan risiko gangguan pernapasan.

Kamu akan mudah lelah serta sulit bernapas, bahkan ketika melakukan aktivitas ringan, seperti berjalan kaki ataupun naik tangga. Ini terjadi karna obesitas akan memberi tekanan berlebih pada jantung serta paru - paru.

Ada sebuah penelitian bahkan menyebutkan bahwa anak - anak mengonsumsi fast food lebih dari tiga kali dalam seminggu memiliki kemungkinan lebih tinggi terkena penyakit asma. Sangatlah mengerikan, bukan?


3. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Makanan cepat saji umumnya memiliki lemak jenuh serta lemak trans cukup banyak. Kedua kandungan ini termasuk salah satu pemicu meningkatnya kadar kolesterol dalam darah. Risiko stroke serta penyakit jantung pun ikut meningkat akibat kolesterol tinggi.

Tidak hanya itu, makanan olahan ini juga mengandung banyak sodium alias garam. Konsumsi sodium yang berlebihan akan mempertinggi risiko hipertensi. Oleh sebab itu, pertimbangkanlah lagi bila kamu ingin memilih makanan cepat saji sebagai menu buka puasamu.


4. Memicu Kerusakan Gigi

Menyantap makanan cepat saji tentu menggiurkan ketika kamu lapar setelah puasa seharian apalagi jenis makanan segar, seperti es krim serta minuman bersoda. Menikmati makanan ini boleh saja selama dalam batas wajar. Jika berlebihan, kesehatan gigimu dapat terancam.

Terlalu banyak mengonsumsi gula dapat meningkatkan jumlah bakteri dalam mulut. Bakteri tersebut akan menghasilkan asam yang bisa memicu pengikisan enamel pada gigi, sehingga mengakibatkan gigi berlubang dan ini sangat rawan terhadap anak - anak.


5. Memicu Timbulnya Jerawat

Kesehatan kulit pula turut memburuk jika anak atau kita kerap melahap fast food. Makanan ini diduga berkaitan dengan tingkat keparahan jerawat karna kandungan karbohidratnya tinggi bisa memperburuk jerawat mendera kulitmu. Namun hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Cara Bijak dalam Menyantap Makanan Cepat Saji


Berbuka puasa tidak menyentuh junk food mungkin akan terasa sulit bagi sebagian orang. Bagimu yang menghadapi situasi seperti ini, coba lakukan trik berikut supaya kita sebagai orang tua dan anak lebih bijak dalam menyiasati jenis makanan ini.

Perhatikan Porsi Makanmu

Jika anak ingin mengonsumsi fast food, coba perhatikan betul porsi makannya. Mengetahui isi kandungan serta jumlah kalori di makanan tersebut dapat membantu membatasi konsumsinya agar lebih sehat.

Pilihlah porsi makanan lebih kecil dibandingkan porsi ekstra. Hal ini dapat mengurangi jumlah kalori masuk ke tubuh.

Pilih Menu Lebih Sehat

Siapa bilang tak bisa memilih makanan cepat saji yang lebih sehat. Coba manfaatkan pilihan menu sehat ditawarkan di restoran tersebut.

Kamu bisa melengkapi sajian ayam goreng dengan memesan salad daripada kentang goreng. Kamu juga dapat menambahkan hidangan pencuci mulut sehat, seperti yoghurt.

Ganti Minumanmu

Meneguk segelas minuman bersoda memang nikmat saat berbuka puasa. Namun, minuman ini mengandung sekitar 300 kalori serta sarat akan gula. Tinggalkanlah soda serta ganti dengan air mineral ataupun teh tanpa pemanis tambahan untuk menyeimbangi santapan dan anak tetap terjaga.

Nah untuk kita sebagai orang tua maupun anak haruslah jangan hanya memikirkan rasa dimulut namun juga kesehatan tubuh karna yang sedap dimulut tidak semua baik bagi kesehatan kita. Janganlah berlebihan ikuti saran seperti hal diatas, semoga bisa bermanfaat.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Masukkan Komentar di bawah