BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Panen dalam arti umum adalah pemungutan (pemetikan) hasil sawah atau ladang. istilah ini paling umum dipakai dalam kegiatan bercocok tanam dan menandai berakhirnya kegiatan dilahan.
Namun demikian, istilah ini memiliki arti yang lebih luas, karena dapat
dipakai pula dalam
budidaya ikan atau berbagai jenis objek usaha tani lainnya,
seperti jamur, udang, alga/gulma laut, danhasil
hutan (kayu maupun non-kayu).Panen pada
masa kini dapat dilakukan dengan mesin pemanen seperti combine
harvester, tetapi dalam budidaya yang masih tradisional atau
setengah tradisional orang masih menggunakan sabit atau
bahkan ani-ani. Panen tanpa
mesin merupakan salah satu pekerjaan dalam budidaya yang paling memakan banyak
tenaga kerja.
Budidaya
tanaman merupakan kegiatan bercocok tanam yang tujuan utamanya adalah untuk
menghasilkan produk tanaman, baik berupa umbi, batang, getah, bunga, daun, dan
buah/biji. Suatu jenis tanaman umumnya hanya diambil satu bagian dari tanaman
yang dianggap sebagai hasil produksinya. Namun ada juga yang dapat diambil
lebih dari satu bagian dari tanaman. Sekalipun demikian hanyalah satu bagian
saja yang dianggap sebagai hasil produksi utamanya. Upaya untuk mengambil
bagian dari tanaman yang merupakan tujuan utama budidaya tanaman tersebut
disebut memanen/Harvesting. Setiap tanaman memiliki karakteristik
yang berbeda-beda, baik dari karakteristik tanamannya maupun hasil produksinya.
Oleh karena itu dalam memanen tanaman juga mempunyai cara dan peralatan yang
berbeda-beda pula sesuai dengan karakteristik tanaman dan hasil produksinya.
Setelah
diketahui bahwa produk tanaman budidaya sudah cukup tua untuk dipanen, panen
dapat segera dilakukan dan produk harus dikumpulkan di lahan secepat mungkin.
Panen harus dilakukan secepat mungkin, dengan kerusakan produk sekecil mungkin,
dan biaya semurah mungkin. Umumnya panen masih dilakukan secara manual
menggunakan tangan dan peralatan-peralatan sederhana. Meskipun memerlukan banyak
tenaga kerja, panen secara manual masih lebih akurat, pemilihan sasaran panen
juga dapat lebih baik dilakukan, kerusakan fisik yang berlebihan dapat
dihindari, dan membutuhkan biaya yang lebih kecil dibandingkan dengan panen
menggunakan peralatan mekanis.Cara panen hasil tanaman adalah
bervariasi, tergantung dari karakteristik tanaman dan hasil produksi yang akan
diambilnya.
Cara
panen yang tidak baik akan menurunkan kehilangan hasil secara kuantitatif,
sedang saat panen yang tepat akan menentukan kualitas produk yang didapatkan.Panen
harus dilakukan bila penentuan waktu panen sudah cukup dianggap tepat. Panen
yang kurang tepat dapat menurunkan kualitas dari produk yang dihasilkan.
Berdasarkan latar belakang inilah, maka diambil makalah mengenai cara panen
yang tepat agar hasil yang di dapatkan juga maksimal baik dari segi kuantitas
dan kualitasnya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah :
1.
Agar dapat mengetahui
cara panen yang baik dan benar
2.
Mengetahui alat – alat
apa saja yang cocok digunakan untuk memanen tanaman.
3.
Dapat menyesuaikan
antara tanaman yang akan dipanen dengan alat yang akan digunakan untuk memanen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Panen
Panen merupakan
pekerjaan akhir dari budidaya tanaman (bercocok tanam), tapimerupakan awal dari
pekerjaan pasca panen, yaitu melakukan persiapan untukpenyimpanan dan
pemasaran. Komoditas yang dipanen tersebut selanjutnya akanmelalui jalur-jalur
tataniaga, sampai berada di tangan konsumen. Panjang-pendeknyajalur tataniaga
tersebut menentukan tindakan panen dan pasca panen yang bagaimanayang sebaiknya
dilakukan.Pada dasarnya yang dituju pada perlakuan panen adalah
mengumpulkankomoditas dari lahan penanaman, pada taraf kematangan yang tepat,
dengankerusakan yang minimal, dilakukan secepat mungkin dan dengan biaya
yang“rendah”.
2.2 Penentuan Waktu Panen
yang Tepat
Yaitu menentukan “kematangan”
yangtepat dan saat panen yang sesuai, dapat dilakukan berbagai cara :
-
Cara visual /
penampakan : misal dengan melihat warna kulit, bentuk buah,ukuran, perubahan
bagian tanaman seperti daun mengering dan lain-lain
-
Cara fisik : misal
dengan perabaan, buah lunak, umbi keras, buah mudah dipetikdan lain-lain.
-
Cara komputasi, yaitu
menghitung umur tanaman sejak tanam atau umur buahdari mulai bunga mekar.
-
Cara kimia, yaitu
dengan melakukan pengukuran/analisis kandungan zat atau senyawa yang ada dalam
komoditas, seperti: kadar gula, kadar tepung, kadar
asam, aroma dan lain-lain.
Menentukan
waktu panen atau kematangan yang tepat juga tergantung dari komoditas dan
tujuan/ jarak pemasarannya atau untuk tujuan disimpan. Untuk serealia ( biji-bijian
), hasil tanaman dipanen saat biji sudak tua dan mengering.Pada buah-buahan,
untuk pemasaran jarak dekat, komoditas dapat dipanen saatsudah matang benar dan
ini umumnya tidak sulit untuk ditentukan, tapi untukpemasaran jarak jauh atau
untuk dapat disimpan lama, kita harus mempertimbangkanjarak atau waktu tersebut
dengan proses kematangan yang terjadi dari tiap komoditas.Bila panen terlalu
awal, kualitas hasil akan rendah, begitu juga bila panen terlambat,komoditas
tidak tahan lama disimpan.
2.3 Cara Panen
Dalam
memanen, kita harus melakukan penanganan panen yang baik. Yaitu menekan
kerusakan yangdapat terjadi. Dalam suatu usaha pertanian (bisnis) cara-cara
panen yang dipilihperlu diperhitungankan, disesuaikan dengan kecepatan atau
waktu yangdiperlukan (sesingkat mungkin) dan dengan biaya yang rendah.
Secara umum bahwa panen tersebut diatas dapat dilakukan
secara konvensional, dan dengan menggunakan teknologi.
1. Secara
Konvensional
Secara
konvensional adalah yang biasa dilakukan oleh para petani pada umumnya, yaitu
cukup menggunakan tangan dan beberapa peralatan/ perlengkapan sederhana. Cara
ini banyak menggunakan tenaga kerja dan kerusakan/ kehilangan hasil produksi
masih mungkin terjadi bila diakukan dengan menggunakan tenaga kerja yang kurang
profesional.
2. Dengan
Teknologi
Cara ini adalah lebih modern
dengan menggunakan mesin pemanenan. Keuntungan cara ini adalah kegiatan proses
panen bisa dilakukan dengan lebih cepat, sedikit menggunakan tenaga kerja, dan
kerusakan/kehilangan bisa lebih ditekan.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1 Penanganan
Panen yang Baik
Beberapa hal yang
perlu diperhatikan pada penanganan panen adalah melakukan persiapan panen
dengan baik. Menyiapkan alat - alat yang dibutuhkan, tempat penampungan hasil
dan wadah - wadah panen, serta pemanen yang terampil dan tidak ceroboh. Pada
pemanenan, harus dihindari kerusakan mekanis dengan melakukan panen secara
hati-hati. Panen sebaiknya dilakukan dengan tangan atau menggunakan alat bantu
yang sesuai. Misalnya tomat dan cabai dipetik dengan tangan, bawang merah
dicabut dan pada kentang, tanah di sekitar tanaman dibongkar dengan menggunakan
cangkul atau kored dan umbi di keluarkan dari dalam tanah. Hindari kerusakan /
luka pada umbi saat pembongkaran tanah. Selain itu, kita juga harus
memperhatikan bagian tanaman yang dipanen. Contohnya : tomat dipanen tanpa
tangkai, untuk menghindari luka yang dapat terjadi karena tangkai buah yang
mengering menusuk buah yang ada di atasnya. Cabai dipetik dengan
tangkainya, bawang merah dicabut dengan menyertakan daunnya yang
mengering, kentang dipanen umbinya, dilepaskan dari tangkai yang masih
menempel. Jagung sayur dipanen berikut klobotnya. Pada pemanenan sebaiknya
gunakan tempat / wadah panen yang sesuai dan bersih, tidak meletakkan hasil
panen di atas tanah atau di lantai dan usahakan tidak menumpuk hasil panen
terlalu tinggi. Kita juga harus menghindari tindakan kasar pada pewadahan dan
usahakan tidak terlalu banyak melakukan pemindahan wadah. Pada
tomat, hindari memar atau lecet dari buah karena terjatuh, terjadi gesekan atau
tekanan antar buah atau antar buah dengan wadah. Serta meletakan buah dengan
hati-hati, tidak dengan cara dilempar-lempar.
3.2 Karakteristik
Tanaman
Tanaman
budidaya pertanian memiliki berbagai sifat dan karakteristik yang
bermacam-macam. Umumnya tanaman budidaya ini dibedakan antara tanaman semusim
dan tanaman keras / tahunan.
·
Tanaman semusim
Tanaman
semusim adalah tanaman yang dibudidayakan hanya untuk diambi hasilnya satu kali
produksi selama masa hidup tanaman tersebut. Adapun ciri-ciri tanaman semusim
adalah sbb:
-
Umur tanaman antara 2 s/d 6 bulan saja, tergantung ketahanan
hidup tanaman tersebut.
-
Tanamannya berbatang lunak dengan pertumbuhannya tumbuh
tegak individu, tumbuh tegak berumpun, dan tumbuh menjalar.
-
Hasil produksinya bisa berupa umbi, daun, bunga, dan
buah/biji.
-
Musim panennya adalah tergantung iklim karena keterbatasan
ketersediaan air sebagai air pengairan yang sangat diperlukan tanaman. Bia air
pengairan cukup untuk tanaman budidaya tersebut, maka tanaman bisa
dibudidayakan sepanjang tahun dan dapat dipanen kapan saja.
·
Tanaman Keras / Tahunan
Tanaman keras/tahunan adalah tanaman yang dibudidayakan
untuk diambil hasilnya lebih dari satukali semasa hidupnya. Adapun ciri-cirinya
adalah sbb:
-
Umur tanaman bisa mencapai 50 tahun atau bahkan lebih.
-
Tanamannya berbatang keras dengan pertumbuhannya tumbuh
tegak individu.
-
Hasil produksinya adalah berupa batang, daun, dan atau buah.
-
Musim panennya adalah musiman atau sepanjang tahun.
3.3 Cara
Memanen
Cara panen hasil tanaman adalah bervariasi, tergantung dari
karakteristik tanaman dan hasil produksi yang akan diambilnya. Secara umum
panen hasil tanaman dapat dilakukan sebagaimana diuraikan pada tabel dibawah
ini.
No
|
KarakteristikHasil Tanaman
|
Cara Memanen
|
Contoh
Tanaman
|
TANAMAN SEMUSIM
|
|||
1
|
Umbi
|
Mencangkul
sekitar tanaman dengan hati-hati
|
Ketela rambat, Singkong, dll
|
2
|
Batang
dan daun
|
Mencabut/memotong tanaman
|
Sawi,
Saledri, dll
|
3
|
Bunga
|
Memotong/memetik tangkai bunga
|
Anggrek
|
4
|
Buah
|
Memetik buah
|
Tomat, jagung dll
|
5
|
Biji
|
Memotong tanaman kemudian
merontokan biji
|
Padi
|
TANAMAN
TAHUNAN
|
|||
1
|
Batang
|
Memotong/menebang
|
Pohon
Jati, Enau, rotan, dll
|
2
|
Getah
|
Menyayat kulit batang/pohon
|
Karet
|
3
|
Buah
|
Memetik
|
Jeruk, apel
|
Untuk memetik buah atau bunga tidak diperkenankan asal
petik. Hal ini akan mempengaruhi masa berbunga
berikutnya. Mungkin akan lama lagi berbunga kalau cara memetiknya sembarangan.
Perlu diperhatikan adalah dalam memetik jangan sampai bagian titik tumbuh bunga
ikut terpetik. Petiklah tepat pada tangkai buah dengan hati-hati dan tidak
terlalu banyak goyangan agar tanaman tidak stres. Bisa dengan cara memutar
tangkai buah atau menarik buah kearah atas. Namun yang paling baik adalah
memotong tangkai buah dengan pisau atau gunting yang tajam. Secara umum bahwa
panen dapat dilakukan secara konvensional, dan dengan menggunakan teknologi.
1.
Secara
Konvensional
Secara konvensional adalah yang biasa
dilakukan oleh para petani pada umumnya, yaitu cukup menggunakan tangan dan
beberapa peralatan/ perlengkapan sederhana. Cara ini banyak menggunakan tenaga
kerja dan kerusakan/ kehilangan hasil produksi masih mungkin terjadi bila
diakukan dengan menggunakan tenaga kerja yang kurang profesional.
2.
Dengan
Teknologi
Cara ini adalah lebih modern dengan menggunakan mesin pemanenan.
Keuntungan cara ini adalah kegiatan proses panen bisa dilakukan dengan lebih
cepat, sedikit menggunakan tenaga kerja, dan kerusakan/kehilangan bisa lebih
ditekan.
3.4 Peralatan
dan Perlengkapan Panen
Peralatan
dan perlengkapan panen berfungsi untuk membantu dalam melakukan pemanenan hasil
tanaman. Peralatan dan perlengkapan panen tersebut dibutuhkan sesuai
karakteristik tanaman dan hasil tanaman yang akan dipanen, serta cara memanennya
dari masing-masing jenis tanaman. Sebagaimana tujuan petani/pengelola usaha
pertanian adalah untuk mendapatkan hasil panennya dengan kualitas dan kuantitas
yang optimal tanpa adanya kerusakan dan kehilangan selama proses panen, maka
peralatan dan perlengkapan panen ini ditentukan dan dipilih yang benar-benar
dapat membantu dalam proses pemanenan hasil tanaman.Macam peralatan dan
perlengkapan panen ini sangat spesifik, tergantung dari spesifikasi hasil
panen, apakah hasil panen berupa umbi, batang, getah, daun, bunga, buah, dan
biji.Secara umum peralatan dan perlengkapan panen yang biasa digunakan adalah:
1. Umbi
Hasil
panen berupa umbi biasanya hanya diperlukan alat untuk menggali umbi tersebut, seperti
cangkul. Namun, dapat juga di lakukan secara manual / tanpa alat. Contohnya
pada kentang, panen
dapat dilakukan dengan cara membongkar guludan atau bedengan, kemudian
mengangkat umbi - umbi kentang ke permukaan tanah. Umbi dibiarkan beberapa saat
agar terkena sinar matahari, kemudian dikumpulkan dan diangkut ke tempat
penampungan hasil.
Contoh lainnya adalah
pemanenan ubi kayu,Ubi kayu biasanyadipanensecara manualdengan tangan, atau menggunakan alat bantu pengungkit. Panen
akan lebih mudah dilakukan jika tanahnya berpasiratautanah yang gembur,atauketika baru saja diguyur hujan. Pada tanah yang keras, atau pada musim kemarau, panen ubi kayu
biasanya memerlukan penggalian disekitar pangkal batang hingga kedalaman umbi,
kemudian umbi diangkat bersama batangnya. Untuk memudahkan pengangkatan,
biasanya tanaman di potong dan di sisakan antara 30 – 50 cm untuk pegangan.
Pengangkatan harus dilakukan dengan hati – hati untuk menghindari patahnya umbi
dan tertinggal didalam tanah.
2. Batang
Tanaman
yang diambil batangnya untuk tanaman tahunan / keras umumnya adalah pohon yang biasa
digunakan untuk bahan bangunan. Alat yang digunakan untuk menebang nya dapat
berupa gergaji / sinso, kapak, dan sebagainya. Sedangkan untuk tanaman semusim,
misalnya sayur – sayuran dapat dengan cara langsung memotong atau mencabut
tanaman yang akan dipanen.
3. Getah
Tanaman
yang biasa diambil getahnya contohnya tanaman karet dan sebangsanya. Untuk
mengambil getahnya biasa digunakan pisau khusus untuk mengerat (menderes) pohon
karet, mangkok untuk menampung getah dari pohon, dan ember untuk pengumpulan
getah dari mangkok-mangkok.
4. Daun
Hasil
tanaman yang berupa daun cukup dipetik, misalnya tanaman teh, tembakau dll.
Perhatikan arah memetiknya, yaitu arah kebawah. Hal ini dimaksudkan agar
tanaman tidak terlalu goncang dan tidak terlalu melukai batang. Untuk memetik
daun ada juga yang memerlukan bantuan alat pisau. Adapun perlengkapan yang
perlu dibawah adalah keranjang sebagai tempat hasil petikan daun.
5. Bunga
Hasil
tanaman yang berupa bunga cukup dipetik, misalnya tanaman bunga anggrek, mawar,
dan lain – lain. Untuk memetik bunga ada juga yang memerlukan bantuan alat
pisau. Adapun perlengkapan yang perlu dibawah adalah keranjang sebagai tempat
hasil petikan bunga
6. Buah
Hasil
tanaman yang berupa buah cukup dipetik, misalnya tanaman tomat, terong, mangga,
rambutan dan lain – lain. Sebagaimana karakteristik tanaman penghasil buah, ada
yang pendek, cukup terjangkau oleh tangan manusia dan ada yang tinggi, tidak
terjangkau oleh tangan manusia. Untuk memanen tanaman yang tinggi biasa
diperlukan tangga dan galah khusus alat memanen buah.
7. Biji
Tanaman
penghasil biji biasanya berumpun. Alat yang diperlukan adalah pisau khusus (
arit atau ani-ani) untuk memotong batang tanaman dan alat perontok biji.
Misalnya pada padi, kedelai, kacang hijau, dan lain – lain. Untuk tanaman padi, jika memanennya dengan
menggunakan ani – ani, harus memerlukan ketelatenan dalam menggunakannya,
karena jika menggunakan ani – ani, kita hanya mengambil bagian atasnya saja
yang dimulai dari tangkai bulirnya. Sedangkan jika menggunakan sabit, kita
dapat menyabitnya dari bagian bawaha batang.
Maka, dapat di rincikan secara umum, bahwa ada
beberapa cara pemanenan, yaitu :
1. Dengan cara ditarik: contohnya alpokat,
kacang polong, tomat
2. Dengan cara dipuntir: contohnya
jeruk, melon
3. Dengan cara dibengkokkan: contohnya
nenas
4. Dengan cara dipotong: contohnya buah
dan sayuran pada umunya, dan bunga potong
5. Dengan cara digali dan dipotong: contohnya
umbi, dan sayuran akar
6. Dengan menggunakan galah: contohnya
buah pada di pohon yang tinggi secara umum
BAB IV
KESIMPULAN
Dari makalah ini, dapat disimpulkan bahwa :
1. Panen merupakan pekerjaan
akhir dari budidaya tanaman (bercocok tanam), tapimerupakan awal dari pekerjaan
pasca panen, yaitu melakukan persiapan untukpenyimpanan dan pemasaran.
2. Dalam memanen, kita harus melakukan
penanganan panen yang baik. Yaitu menekan kerusakan yangdapat terjadi.
3. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
pada penanganan panen adalah melakukan persiapan panen dengan baik. Menyiapkan
alat - alat yang dibutuhkan, tempat penampungan hasil dan wadah - wadah panen,
serta pemanen yang terampil dan tidak ceroboh.
4. Secara umum, dapat di rincikanbahwa ada beberapa
cara pemanenan, yaitu :
-
Dengan cara ditarik
-
Dengan cara dipuntir
-
Dengan cara dibengkokkan
-
Dengan cara dipotong
-
Dengan cara digali dan dipotong
-
Dengan menggunakan galah
5. Tanaman Semusim yang pemanenannya dengan cara
dipotong seperti : sawi, seledri, padi, dan anggrek sedangkan Tanaman Tahunan
yang pemanenannya dengan cara dipuntir seperti : Jeruk dan Apel
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Panen dan Pasca Panen. http://blog.ub.ac.id/marlinasipayung/2012/06/04/laporan-panen-dan-pasca-panen/
diakses pada 24 Maret 2014
Anonim. Memanen Hasil Pertanian. http://blogkuaabsinaga.blogspot.com/2013/06/modul-memanen-hasil-pertanian.html
diakses pada 25 Maret 2014
Anonim.
Teknik Pemanenan Umbi – Umbian. http://web.ipb.ac.id/Penangananumbian.html diakses pada 25 Maret 2014
Rahmat,1993. Panen dan Pasca Panen Serta Cara Khusus
Keberhasilan. Bandung: Setyabook
Setyono,2001. Usaha Tani dan Penanganan Pasca Panen. Bogor:
Maju Jaya
Soemardi,1986. Panen dan Usaha Tani. Yogyakarta: Kanisiu
Masukkan Komentar di bawah