MAKALAH FISIOLOGI
TUMBUHAN
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
DISUSUN OLEH
NAMA : LUSIANA SIREGAR
NIM : D1A009140
AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2011
BAB I
PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN
Usaha
budidaya tanaman merupakan suatu kegiatan vital dalam kelangsungan hidup
manusia yang menggunakan hasil tanaman sebagai bahan makan utama dan untuk
banyak keperluan lain. Karena itu tujuan akhir dari segala upaya yang dilakukan
pada setiap usaha bertanam, apapun yang dilakukan, adalah untuk mendapatkan
hasil yang setinggi mungkin baik dari segi kuantitas maupun kualitas dan apakah
itu berupa bagian generatif atau vegetatif tanaman. Pada kondisi yang kurang
menguntungkan atau dalam upaya untuk memperbaiki tingkat produktivitas tanaman,
pengetahuan yang luas mengenai tanaman khusus yang menyangkut proses produksi
diperlukan untuk membuat suatu analisis konsepsional dalam mengidentifikasi
factor produksi. Ini kemudian akan menjadi landasan penciptaan upaya untuk
mendapatkan hasil yang tinggi. Kebanyakan upaya tanpa pengetahuan yang memadai
akan hanya bersifat usaha coba-coba yang tidak efisien yang terarah serta
membutuhkan waktu lama, dan bahkan dapat bersifat usaha sia-sia. Sebagai
contoh : lahan-lahan masam yang tersebar
luas di Indonesia pada mulanya dapat memberikan hasil yabg memadai, tetapi
kemudian tidak lagi produktif setelah beberapa tahun pengusahaan (sitompul.,1992).
Tumbuh dan berkembang adalah salah satu
dari sekian ciri-ciri organisme yang ada. Pertumbuhan selalu berhubungan erat
dengan perkembangan organisme.
Pertumbuhan
(growth) adalah dapat diartikan sebagai : Perubahan secara kuantitatif selama
siklus hidup tanaman yang bersifat tak terbalikkan (irreversible) bertambah
besar ataupun bertambah berat tanaman atau bagian tanaman akibat adanya
penambahan unsur-unsur struktural yang baru Peningkatan ukuran tanaman yang
tidak akan kembali sebagai akibat pembelahan dan pembesaran sel .
Perkembangan
(development) diartikan sebagai :Proses perubahan secara kualitatif atau
mengikuti pertumbuhan tanaman/bagian-bagiannya.Proses hidup yang terjadi di
dalam tanaman yang meliputi pertumbuhan, diferensiasi sel, dan
morfogenesis.Misalnya : perubahan dari fase
vegetatif ke generative
Diferensiasi
adalah :
Suatu
situasi dimana sel-sel meristematik berkembang menjadi dua atau lebih macam
sel/jaringan/organ tanaman yang secara kualitatif berbeda satu dengan yang
lainnya.Merupakan proses hidup yang menyangkut transformasi sel tertentu ke
sel-sel yang lain menurut spesialisasinya (baik spesialisasi dalam hal
proses biokimia, fisiologi, maupun
struktural)Misalnya : pembentukan jaringan
xylem dan phloem
Morfogenesis
merupakan :
Proses
hidup yang menyangkut interaksi pertumbuhan dan diferensiasi oleh beberapa sel
yang memacu terbentuknya organ..Misalnya : pembentukan daun, buah, batang bunga
akar
Sel
meristematik adalah : sel muda yang masih aktif membelah Jaringan meristematik
: suatu jaringan yang sel-selnya masih aktif
membelah
Pembelahan
Sel :
Setelah terjadi
fertilisasi (pembuahan sel gamet jantan dan sel gamet betina), terbentuklah
zigot. Zigot mengalami pembelahan mitosis secara terus-menerus. Pembelahan ini
berlangsung sangat cepat. Sel-sel yang dihasilkan dari pembelahan disebut
morula. Morula berkembang menjadi bentuk yang berlubang disebut blastula.
Pertumbuhan
Tanaman (growth)
Pertumbuhan
tanaman ditunjukkan oleh pertambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat balik.Pertambahan ukuran sel mempunyai
batas yang diakibatkan hubungan antara volume dan luas gpermukaan. Pertambahan protoplasma
berlangsung melalui suatu rentetan peristiwa yang meliputi antara lain pembentukan karbohidrat (proses fotosintesis), proses absorbsi,
translokasi, metabolisme, respirasi.
Perkembangan
Tanaman (development)
Perkembangan
tanaman merupakan suatu kombinasi dari sejumlah proses yang kompleks, yaitu
proses pertumbuhan dan diferensiasi yang mengarah pada akumulasi berat kering
tanaman.
Perkembangan
pada tumbuhan diawali dengan fertilisasi. Pada awal perkembangannya, embrio
mendapatkan makanan dari kotiledon. Kotiledon terdapat pada biji tumbuhan
tingkat tinggi. Tumbuhan dikotil memiliki dua kotiledon, sedangkan monokotil
memiliki satu kotiledon. Pertumbuhan awal tumbuhan dari biji menjadi tanaman
baru disebut perkecambahan. Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu epigeal dan hipogeal. a. P ada perkecambahan
epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah karena terdorong oleh
pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas.
b. Pada perkecambahan hipogeal,
kotiledon tetap berada di bawah tanah, sedangkan plumula keluar dari permukaan
tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang memanjang ke arah atas.
Pertumbuhan
pada tumbuhan terjadi di meristem (titik tumbuh) yang terdapat pada ujng akar
dan batang. Meristem akan mengalami pembelahan mitosis. Oleh karena itu, ujung
batang dan ujung batang akan bertambah panjang dan besar.
Pertumbuhan
disebabkan oleh pertambahan besar dan panjang sel-sel itu sendiri. Pada batang
terdapat dua jenis tunas, yaitu tunas yang letaknya di ujung batang yang
disebut tunas terminal dan mengandung meristem apikal, serta tunas samping yang
nantinya membentuk cabang batang, daun, dan bunga.
Batang tumbuhan
selain bertambah panjang juga dapat bertambah besar. Hal ini dikarenakan adanya
aktivitas kambium, yang termasuk jaringan meristem yang sel-selnya aktif
membelah. Letak kambium di antara jaringan xilem dan floem. Kambium akan terus
membentuk jaringan xilem dan floem baru sehingga batang makin lama akan menjadi
besar. Aktivitas kambium meninggalkan batas yang jelas pada batang. Batas ini
disebut lingkaran tahun
Pertumbuhan primer pada ujung akar dan
ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:a. Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik)
b. Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel-sel di daerah inimemiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
c. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.
2. Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat menambah diameter batang. Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil.
BAB II
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN
FAKTOR
DALAM
Faktor
Genetik
Faktor
genetik terdapat dalam gen. Gen terdapat di kromosom dalam inti sel. Gen ini
mempengaruhi ukuran dan bentuk tubuh tumbuhan. Hal ini disebabkan karena gen
berfungsi mengatur sintesis enzim untuk mengendalikan proses kimia dalam sel.
Proses kimia dalam sel ini yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tubuh
tumbuhan.
Faktor
Hormon
Hormon
adalah senyawa organik tumbuhan yang mampu menimbulkan respons fisiologi pada
tumbuhan. Hormon tumbuhan bermacam-macam, tetapi ada lima hormon tumbuhan yang
sangat penting, yaitu:
a. Auksin
Auksin
adalah hormon yang berasal dari titik tumbuh tumbuhan, seperti ujung tunas,
kambium, bunga, buah, dan ujung akar. Auksin berfungsi merangsang pertumbuhan
sel ujung batang, pertumbuhan akar lateral dan akar serabut, dan merangsang
pembentukan bunga dan buah. Selain itu, auksin berfungsi mempercepat aktivitas
pembelahan sel titik tumbuh dan menyebabkan diferensiasi sel menjadi xilem.
b. Sitokinin
Sitokinin
adalah zat tumbuh yang pertama kali ditemukan pada batang tembakau.
Hormon
ini memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1)
Merangsang diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam meristem.
2) Menunda pengguguran dan penuaan daun.
3) Memperkecil dominasi apikal sehingga mendorong
pertumbuhan tunas samping dan perluasan daun.
4) Memacu pembelahan sel dalam jaringan meristematik.
5) Merangsang pembentukan pucuk dan mampu memecah masa
istirahat biji.
c. Giberelin
Giberelin
merupakan zat tumbuh yang memiliki sifat seperti auksin. Giberelin terdapat di hampir semua bagian tanaman,
seperti biji, daun muda, dan akar. Giberelin memiliki beberapa fungsi, antara
lain:
1) Memacu perpanjangan secara abnormal batang
utuh.
2) Mempengaruhi perkembangan bunga dan buah.
3) Mempengaruhi perkecambahan biji.
4) Merangsang pembelahan dan pemanjangan sel. Untuk
tumbuhan yang kerdil, jika diberi giberelin akan tumbuh secara normal.
d. Gas
Etilen
Gas
etilen dihasilkan oleh buah yang sudah tua, tetapi masih berwarna hijau yang
disimpan dalam kantung tertutup agar cepat masak. Gas etilen juga berfungsi
memacu perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, menunda
pembungaan, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.
e. Asam
Absisat
Asam
absisat adalah hormon yang menghambat pertumbuhan tumbuhan. Hormon ini sangat
diperlukan tumbuhan pada saat kondisi lingkungan tidak baik. Contohnya, pada
saat musim kering atau musim dingin, tumbuhan menggugurkan daunnya untuk
mengurangi penguapan yang berlebihan. Hal ini dilakukan dengan cara mengatur penutupan dan pembukaan stomata,
terutama pada saat kekurangan air.
FAKTOR LUAR
1.Cahaya
Pengaruh Cahaya pada pertumbuhan Tumbuhan:
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama
sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga
berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat
sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena
cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya.
Sehingga, proses perkecambahan yang diletaan di tempat yang gelap akan
menyebabkan terjadinya etiolasi.
2.Faktor
Air dan Nutrisi
Tumbuhan membutuhkan air dan nutrisi untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Nutrisi ini harus tersedia dalam jumlah
cukup dan seimbang. Nutrisi diambil tumbuhan dari dalam tanah dan udara.
Unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan dikelompokkan
menjadi dua macam, yaitu zat-zat organik dan anorganik. Zat organik, seperti C,
H, O, dan N, sedangkan zat anorganik, seperti Fe, Mg, K, dan Ca. Pertumbuhan
tanaman akan terganggu jika salah satu unsur yang dibutuhkan tidak terpenuhi.
Misalnya, kurangnya unsur nitrogen dan fosfor pada tanaman menyebabkan tanaman
menjadi kerdil. Kekurangan magnesium dan kalsium menyebabkan tanaman mengalami
klorosis (daun berwarna pucat)
Pengaruh Nutrien pada pertumbuhan Tumbuhan:
No Unsur hara Fungsi
1. Belerang (S) Merupakan komponen utama protein dan koenzim pada tumbuhan
2 .Fosfor (P) Merupakan komponen pembentuk asam nukleat, fosfolipid, ATP dan beberapa koenzim
3 .Magnesium (Mg) Merupakan komponen klorofil dan mengaktifkan banyak enzim pada tumbuhan
4. Kalsium (Ca) Merupakan unsur penting dalam pembentukan dan stabilitas dinding sel, memelihara struktur dan permeabilitas membran, dan mengaktifkan banyak enzim pada tumbuhan
5 .Kalium (K) Merupakan kofaktor yang berfungsi dalam sintesis protein
6 .Nitrogen (N) Merupakan komponen asam nukleat, protein, hormon dan koenzim
7 .Oksigen (O) Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
8 .Karbon (C) Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
9 .Hidrogen (H) Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
10. Molibdenum (Mo) Komponen esensial untuk fiksasi nitrogen
11 .Nikel (Ni) Kofaktor untuk enzim yang berfungsi dalam metabolisme nitrogen
12 .Seng (Zn) Merupakan unsur yang aktif dalam pembentukan klorofil, mengaktifkan beberapa enzim
13 .Mangan (Mn) Merupakan unsur yang aktif dalam pembentukan klorofil, mengaktifkan beberapa enzim
14 .Besi (Fe) Merupakan komponen sitokrom, mengaktifkan beberapa enzim
15 .Klor (Cl) Diperlukan untuk tahapan pemecahan air pada fotosintesis, diperlukan dalam menjaga keseimbangan air.
3.Suhu
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu Suhu yang baik untuk pertumbuhan adalah sushu optimum Pertumbuhan dan perkembangan akan terhambat bila berada pada suhu minimum dan maksimum
Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan atau pembungaan oleh suhu rendah
Istilah vernalisasi diperkenalkan oleh Trofim Denisovich Lysako tahun 1920
4.Kelembaban
Kelembaban tanah dan kelembaban udara mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Tanah yang lembab dan udara yang kering mempercepat pertumbuhan dan perkembangan
5. Air
Air merupakan senyawa yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah, dan memelihara temperatur tanah.
Pertumbuhan berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih tinggi dari pada siang hari.
6. pH
pH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Pada kondisi pH normal, kandungan unsur-unsur yang diperlukan seperti Ca, Mg, P dan K cukup tersedia.
pH asam memiliki kandungan unsur Al, Mo, Zn yang dapat meracuni tumbuhan.
No Unsur hara Fungsi
1. Belerang (S) Merupakan komponen utama protein dan koenzim pada tumbuhan
2 .Fosfor (P) Merupakan komponen pembentuk asam nukleat, fosfolipid, ATP dan beberapa koenzim
3 .Magnesium (Mg) Merupakan komponen klorofil dan mengaktifkan banyak enzim pada tumbuhan
4. Kalsium (Ca) Merupakan unsur penting dalam pembentukan dan stabilitas dinding sel, memelihara struktur dan permeabilitas membran, dan mengaktifkan banyak enzim pada tumbuhan
5 .Kalium (K) Merupakan kofaktor yang berfungsi dalam sintesis protein
6 .Nitrogen (N) Merupakan komponen asam nukleat, protein, hormon dan koenzim
7 .Oksigen (O) Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
8 .Karbon (C) Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
9 .Hidrogen (H) Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
10. Molibdenum (Mo) Komponen esensial untuk fiksasi nitrogen
11 .Nikel (Ni) Kofaktor untuk enzim yang berfungsi dalam metabolisme nitrogen
12 .Seng (Zn) Merupakan unsur yang aktif dalam pembentukan klorofil, mengaktifkan beberapa enzim
13 .Mangan (Mn) Merupakan unsur yang aktif dalam pembentukan klorofil, mengaktifkan beberapa enzim
14 .Besi (Fe) Merupakan komponen sitokrom, mengaktifkan beberapa enzim
15 .Klor (Cl) Diperlukan untuk tahapan pemecahan air pada fotosintesis, diperlukan dalam menjaga keseimbangan air.
3.Suhu
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu Suhu yang baik untuk pertumbuhan adalah sushu optimum Pertumbuhan dan perkembangan akan terhambat bila berada pada suhu minimum dan maksimum
Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan atau pembungaan oleh suhu rendah
Istilah vernalisasi diperkenalkan oleh Trofim Denisovich Lysako tahun 1920
4.Kelembaban
Kelembaban tanah dan kelembaban udara mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Tanah yang lembab dan udara yang kering mempercepat pertumbuhan dan perkembangan
5. Air
Air merupakan senyawa yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah, dan memelihara temperatur tanah.
Pertumbuhan berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih tinggi dari pada siang hari.
6. pH
pH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Pada kondisi pH normal, kandungan unsur-unsur yang diperlukan seperti Ca, Mg, P dan K cukup tersedia.
pH asam memiliki kandungan unsur Al, Mo, Zn yang dapat meracuni tumbuhan.
BAB III
FASE – FASE PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman
dibagi dalam 4 (empat) fase, yaitu :
1 Fase Embryonis
2 Fase Muda (Juvenil/Vegetatif)
3 Fase Dewasa (Mature/Reproduktif/Generatif)
4 Fase Menua dan Aging (Senil/Senescence)
Fase Embryonis
1 Fase Embryonis
2 Fase Muda (Juvenil/Vegetatif)
3 Fase Dewasa (Mature/Reproduktif/Generatif)
4 Fase Menua dan Aging (Senil/Senescence)
Fase Embryonis
Fase embryonis dimulai dari
pembentukan zygote sampai terjadinya embryo, yang terjadi di dalam bakal biji
(ovule). Dari zygote diikuti dengan pembelahan sel, sesudah itu terjadi
pengembangan sel.
Fase embryonis tidak terlihat senyara nyata (tidak tergambar dalam kurve) dalam pertumbuhan tanaman, karena berlangsungnya di dalam biji.
Fase Muda (Juveni//Vegetatif)
Fase muda dimulai sejak biji mulai berkecambah, tumbuh menjadi bibit dan dicirikan oleh pembentukan daun-daun yang pertama dan berlangsung terus sampai masa berbunga dan atau berbuah yang pertama.
Perkecambahan merupakan satu rangkaian yang komplek dari perubahan-perubahan morfologis, fisiologis, dan biokimia. Proses perkecambahan meliputi beberapa tahap, yaitu :
1. Imbibisi
Yaitu proses penyerapan air oleh benih sehingga kulit benih melunak dan terjadinya hidrasi dari protoplasma.
2. Perombakan cadangan makanan di dalam endosperm
3. Perombakan bahan-bahan makanan yang dilakukan oleh enzym.( amilase, protease, lipase)
• Karbohidrat dirombak menjadi glukosa
• Protein dirombak menjadi asam amino
• Lemak dirombak menjadi asam lemak dan gliserol.
4. Translokasi makanan ke titik tumbuh
Setelah penguraian bahan-bahan karbohidrat, protein, dan lemak menjadi bentuk-bentuk yang terlarut kemudian ditranslokasikan ke titik tumbuih
5. Pembelahan dan pembesaran sel
Assimilasi dari bahan-bahan yang telah diuraikan tadi di daerah meristematik menghasilkan energi bagi kegiatan pembentukan komponen dan pertumbuhan sel-sel baru.
6. Munculnya radikel dan plumula
Dewasa ( Mature/Reproduktif//Generatif )
Teori-teori senescence
1. Mati karena kekurangan makanan
Kegiatan reproduksi tanaman (seperti pada waktu pembentukan dan perkembangan buah) akan mengangkut zat-zat makanan dari bagian tanaman yang lain, sehingga menyebabkan terjadinya senescence.
2. Kemunduran integritas bagian tanaman
Proses penuaan menyebabkan menurunnya kemampuan organ untuk mempertahankan zat-zat yang terkandung di dalamnya dan juga menurunnya fungsi setiap organ.
3. Peracunan
Senescence terjadi akibat adanya peracunan.
Manfaat senescence
1 Mobilisasi zat-zat
2 Senescence daun yang tua
3 Sebagai alat adaptasi
Pada beberapa tanaman senescence bagian tanaman dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan buruk dari kondisi lingkungan.
2. Pertumbuhan primer
3. Pertumbuhan sekunder
Fase embryonis tidak terlihat senyara nyata (tidak tergambar dalam kurve) dalam pertumbuhan tanaman, karena berlangsungnya di dalam biji.
Fase Muda (Juveni//Vegetatif)
Fase muda dimulai sejak biji mulai berkecambah, tumbuh menjadi bibit dan dicirikan oleh pembentukan daun-daun yang pertama dan berlangsung terus sampai masa berbunga dan atau berbuah yang pertama.
Perkecambahan merupakan satu rangkaian yang komplek dari perubahan-perubahan morfologis, fisiologis, dan biokimia. Proses perkecambahan meliputi beberapa tahap, yaitu :
1. Imbibisi
Yaitu proses penyerapan air oleh benih sehingga kulit benih melunak dan terjadinya hidrasi dari protoplasma.
2. Perombakan cadangan makanan di dalam endosperm
3. Perombakan bahan-bahan makanan yang dilakukan oleh enzym.( amilase, protease, lipase)
• Karbohidrat dirombak menjadi glukosa
• Protein dirombak menjadi asam amino
• Lemak dirombak menjadi asam lemak dan gliserol.
4. Translokasi makanan ke titik tumbuh
Setelah penguraian bahan-bahan karbohidrat, protein, dan lemak menjadi bentuk-bentuk yang terlarut kemudian ditranslokasikan ke titik tumbuih
5. Pembelahan dan pembesaran sel
Assimilasi dari bahan-bahan yang telah diuraikan tadi di daerah meristematik menghasilkan energi bagi kegiatan pembentukan komponen dan pertumbuhan sel-sel baru.
6. Munculnya radikel dan plumula
Akhirnya
radikel dan plumula muncul dari kulit benih. Keluarnya calon akar (radikel)
dari biji sampai keluarnya ujung kecambah (plumula) ke permukaan tanah (yang
disebut dengan perkecambahan) akan dilanjutkan dengan pertumbuhan bibit sampai
terjadinya penyempurnaan fungsi masing-masing organ tanaman. Seterusnya radikel
segera menyempurnakan diri menjadi akar dan akar siap melakukan berbagai
fungsinya. Plumula berkembang menjadi batang dan daun.
Panjang fase muda ini bervariasi tergantung dari spesies tanaman, keadaan luar, dan pemeliharaan. Pada umumnya pada fase ini terjadi laju tumbuh yang terbesar (tumbuh secara exponensiil). Merupakan fase yang peka terhadap persaingan. Pertumbuhan secara exponensiil dimaksudkan untuk memenangkan persaingan dan menunjang perkembangan tanaman selanjutnya (apabila fase vegetatif kurus, maka akan berpengaruh terhadap produksi). Pada beberapa tanaman mempunyai tanda bagi pengenalan fase juvenil, misalnya pada Citrus sp. adanya duri merupakan petunjuk fase juvenil. Kalau sudah berbunga tidak ada durinya lagi.
Panjang fase muda ini bervariasi tergantung dari spesies tanaman, keadaan luar, dan pemeliharaan. Pada umumnya pada fase ini terjadi laju tumbuh yang terbesar (tumbuh secara exponensiil). Merupakan fase yang peka terhadap persaingan. Pertumbuhan secara exponensiil dimaksudkan untuk memenangkan persaingan dan menunjang perkembangan tanaman selanjutnya (apabila fase vegetatif kurus, maka akan berpengaruh terhadap produksi). Pada beberapa tanaman mempunyai tanda bagi pengenalan fase juvenil, misalnya pada Citrus sp. adanya duri merupakan petunjuk fase juvenil. Kalau sudah berbunga tidak ada durinya lagi.
Dewasa ( Mature/Reproduktif//Generatif )
Ditunjukkan oleh tanda-tanda adanya transisi
bertahap pada morfologi, laju tumbuh, dan kapasitas pembungaan. Dimulainya
pembentukan bagian-bagian bunga dan dihentikannya pembentukan organ-organ
vegetatif. Terjadi penghambatan (dan akhirnya penghentian) organ-organ
vegetatif karena assimilat terutama ditujukan bagi perkembangan organ-organ
reproduksi. Dalam hal ini baik tunas vegetatif maupun perakaran akan terhambat
pertumbuhannya.
Menua dan Aging ( Senil/Senescence )
Menua dan Aging ( Senil/Senescence )
Pada fase ini terjadi perombakan secara
alamiah dari bagian atau keseluruhan tubuh tanaman sehingga kegiatan
fungsionalnya hilang. Selama proses tersebut berlangsung, terjadi penurunan
aktivitas dan fungsi organ-organ yang berperan dalam proses penyusunan bahan
organik. Bahan-bahan yang mengalami deteriorasi adalah khlorofil, protein, RNA,
lemak, fotosintesis, respirasi dinding sel, serta organel. Karakteristik utama
yang nampak pada proses penuaan daun adalah perubahan warna daun atau
berkurangnya khlorofil. Berkurangnya kandungan protein selama proses penuaan
dapat diamati dengan adanya akumulasi asam amino, yang selanjutnya asam amino
ini ditranslokasikan ke luar daun tua menuju daerah atau bagian yang aktif
tumbuh dan berkembang. Menurunnya kandungan protein pada daun tua selaras
dengan menurunnya kandungan RNA sehubungan dengan menurunnya kapasitas sintesis
RNA. Selama proses penuaan berlangsung, terjadi penurunan produksi adenosin
trifosfat, akibatnya transpor elektron dan fotofosforilasi oksidatif berjalan
lambat, akibatnya penyediaan ATP yang mendukung terjadinya sintesis di dalam
sel tidak cukup. Selama terjadinya proses penuaan terjadi penurunan aktivitas
respirasi secara bertahap. Senescence dapat terjadi pada bagian atau
keseluruhan tanaman.
Beberapa
faktor luar dapat menghambat atau mempercepat terjadinya senescence, misalnya:
1 .Penaikan suhu, keadaan gelap, kekurangan air, dapat mempercepat terjadinya senescence daun
2.Penghapusan bunga atau buah akan menghambat senescence tanaman
3. Pengurangan unsur-unsur hara dalam tanah, air, penaikan suhu, berakibat menekan pertumbuhan tanaman yang berarti mempercepat senescence.
1 .Penaikan suhu, keadaan gelap, kekurangan air, dapat mempercepat terjadinya senescence daun
2.Penghapusan bunga atau buah akan menghambat senescence tanaman
3. Pengurangan unsur-unsur hara dalam tanah, air, penaikan suhu, berakibat menekan pertumbuhan tanaman yang berarti mempercepat senescence.
Macam-macam
bentuk senescence Senescence pada tanaman dapat mengikuti beberapa pola :
1 .Senescence yang meliputi keseluruhan
tubuh tanaman (overall senescence)
Akar dan bagian tanaman di atas tanah mati semua. Tanaman mati sesudah menyelesaikan satu siklus kehidupannya.
2 .Senescence yang meliputi hanya bagian tanaman di atas tanah (top senescence)
Bagian tanaman di atas tanah mati, sedangkan bagian tanaman yang berada di dalam tanah tetap hidup
3 .Senescence yang meliputi hanya daun-daunnya saja (deciduous senescence)
Tanaman menggugurkan semua daun-daunnya, sementara organ tanaman lain tetap hidup.
4. Senescence yang meliputi hanya daun-daun yang terdapat di bagian bawah suatu tanaman. (progessive senescence) Tanaman hanya menggugurkan daun-daunnya yang terdapat di bagian bawah saja (daun-daun yang tua), sedang daun-daun yang lebih atas dan organ tanaman lain tetap hidup.
Akar dan bagian tanaman di atas tanah mati semua. Tanaman mati sesudah menyelesaikan satu siklus kehidupannya.
2 .Senescence yang meliputi hanya bagian tanaman di atas tanah (top senescence)
Bagian tanaman di atas tanah mati, sedangkan bagian tanaman yang berada di dalam tanah tetap hidup
3 .Senescence yang meliputi hanya daun-daunnya saja (deciduous senescence)
Tanaman menggugurkan semua daun-daunnya, sementara organ tanaman lain tetap hidup.
4. Senescence yang meliputi hanya daun-daun yang terdapat di bagian bawah suatu tanaman. (progessive senescence) Tanaman hanya menggugurkan daun-daunnya yang terdapat di bagian bawah saja (daun-daun yang tua), sedang daun-daun yang lebih atas dan organ tanaman lain tetap hidup.
Teori-teori senescence
1. Mati karena kekurangan makanan
Kegiatan reproduksi tanaman (seperti pada waktu pembentukan dan perkembangan buah) akan mengangkut zat-zat makanan dari bagian tanaman yang lain, sehingga menyebabkan terjadinya senescence.
2. Kemunduran integritas bagian tanaman
Proses penuaan menyebabkan menurunnya kemampuan organ untuk mempertahankan zat-zat yang terkandung di dalamnya dan juga menurunnya fungsi setiap organ.
3. Peracunan
Senescence terjadi akibat adanya peracunan.
Manfaat senescence
1 Mobilisasi zat-zat
2 Senescence daun yang tua
3 Sebagai alat adaptasi
Pada beberapa tanaman senescence bagian tanaman dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan buruk dari kondisi lingkungan.
BAB IV
ANALISIS TUMBUH TANAMAN
Analisis
kuantitatif pada masa lampau yang belum begitu lama berlalu tidak banyak
memainkan peranan dalam bidang biologi di bandingkan dengan bidang ilmu lain.
Pada bidang fisika, misalnya yang berhubungan dengan fenomena-fenomena pasti,
analisis matematik yang berkembang dengan pesat sejak lama memberikan
kontribusi yang sangat besar dalam perkembangan ilmu tersebut. Ini tentu dapat
menimbulkan apakah analisis kuantitatif tidak diperlukan dalam bidang biologi.
Sesungguhnya pekerjaan akan lebih mudah apabila analisis kuantitatif pada
bidang biologi dapat diterapkan seperti pada bidang fisika. Akan tetapi
kenyataannya hal itu tidak dapat dilakukan karena pengembangan analisis
kuantitatif dalam bidang biologi menghadapi banyak kesulitan.
Penampilan
organisme hidup sebagai suatu target analisis kuantitatif pertumbuhan merupakan
resultante dari berbagai macam factor baik yang berasal dari ddalam maupun dari
luar organisme tersebut. Faktor – faktor ini kemudian bekerjamelalui suatu
mekanisme yang rumit dalam system organisme. Mekanisme atau proses tersebut
berubah dengan waktu sesuai dengan perkembangan tanaman atau karena perubahan
lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam penampilan tanaman. Perubahan ini
bahkan dapat terjadi dalam jangka waktu yang relative pendek seperti dalam satu
hari. Hal ini tentu harus masuk dalam pertimbangan disamping pengaruh dari
masing – masing factor dan interaksi antara satu dengan waktu untuk dapat
mengembangkan analisis kuantitatif yang memadai. Informasi kualitatif dapat
diperlukan dalam hal ini dan pengumpulan informasi kualitatif yang memadai
membutuhkan waktu yang banyak sampai beberapa tahun agar mempunyai manfaat
biologi.
Analisis
Individu Tanaman
Pada
mulanya analisis pertumbuhan tanaman hanya dipertimbangkan sebagai metode untuk
menaksir produksi fotosintesis bersih tanaman. Tetapi pengetahuan proses
pertumbuhan yang memadai melalui analisis pertumbuhan tanaman akan dapat
menjelaskan keragaman hasil suatu tanaman atau pertanaman dari segi pertumbuhan
tanaman. Ini dapat diperoleh dari hasil analisis produksi primer yaitu data
tanaman yang menjadi dasar analisis pertumbuhan., yang menghubungkan
karakteristik pertumbuhan dengan hasil akhir tanaman (produksi) dari segi
fisiologi. Tidak sedikit penelitian melakukan pengamatan hanya pada hasil akhir
yang kadang-kadang disertai dengan beberapa komponennya, sehingga keragaman
hasil yang diperoleh tidak dapat dijelaskan dari segi pertumbuhan. Sementara
penjelasan demikian sangat penting terutama pada dua keadaan atau lebih kondisi
(perlakuan) pertumbuhan yang memberikan hasil yang berbeda. Analisis
pertumbuhan tanaman akan dapat membantu membatasi hasil. Ini tentu sangat
diperlukan dalam upaya memperbaiki hasil tanaman pada suatu lingkunagn tertentu
atau adaptasi tanaman pada beberapa lingkungan.
Karena itu
salah satu tujuan akhir dari analisis pertumbuhan tanaman adalah untuk
mendapatkan cara, baik melalui pendekatan tanaman maupun lingkungan, yang dapat
ditempuh untuk mengatasi factor pembatas hasil dalam pertumbuhan tanaman.
Keuntungan lain dari analisis pertumbuhan tanaman adalah bahwa pengukuran data
primer tidak membutuhkan peralatan
laboratorium yang banyak dan mahal. Data primer yang diamati seperti biomassa
seluruh tanaman atau bagian – bagian tanaman (daun, batang, akar, dan bagian
reproduktif) dan dimensi alat fotosintesis ( jumlah daun dan luas daun)
dianalisis untuk menghasilkan berbagai indeks da parameter pertumbuhan yang
semuanya biasanya dikenal dengan istilah karakteristik pertumbuhan.
Karakteristik pertumbuhan tersebut tidak dapat dilihat secara terus – menerus
untuk menjelaskan hasil.
Tahap-tahap
pertumbuhan tanaman
Tahap-tahap
pertumbuhan tanaman yakni:
1. Perkecambahan
1. Perkecambahan
Perkecambahan terjadi
karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon
batang). Factor yang mempengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen
dan suhu.
Perkecambahan biji ada dua macam yaitu:
Perkecambahan biji ada dua macam yaitu:
a. Perkecambahan epigeal : Hipokotil memanjang sehingga plumula dan
kotiledon ke permukaan tanah dan kotiledon melakukan fotosintesis selama daun
belum terbentuk. Contoh : perkecambahan kacang hijau.
b. Perkecambahan hypogeal : epikotil memanjang sehingga puluma keluar menembus kulit biji dan muncul diatas permukaan tanah sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah. Contoh : perekcambahan kacang kapri.
b. Perkecambahan hypogeal : epikotil memanjang sehingga puluma keluar menembus kulit biji dan muncul diatas permukaan tanah sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah. Contoh : perekcambahan kacang kapri.
2. Pertumbuhan primer
Merupakan pertumbuhan
yang terjadi karena adanya meristem primer. Pertumbuhan ini disebabkan oleh
kegiatan titik tumbuh prmer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batan
dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio.
3. Pertumbuhan sekunder
Merupakan pertumbuhan
yang terjadi karena adanya meristem sekunder. Pertumbuhan ini disebabkan oleh
kegiatan cambium yang bersifat meristematik kembali.
Cirri-ciri jaringan meristemtik ini adalah mempunyai dinding yang tipis, bervakuola kecil atau tidak bervakuola, stiplasma pekat dan sel-slenya belum berspeliasasi. Ketika pertumbuhan berlangsung secara aktif, sel-sel meristem membelah dan membentuk sel-sel baru. Sel baru yang terbantuk itu pada awalnya rupanya sama tetapi setelah dewasa, sel-sel tadi berdiferensiasi menjadi jaringan lain.
Jaringann meristem ada dua jenis yaitu :
Cirri-ciri jaringan meristemtik ini adalah mempunyai dinding yang tipis, bervakuola kecil atau tidak bervakuola, stiplasma pekat dan sel-slenya belum berspeliasasi. Ketika pertumbuhan berlangsung secara aktif, sel-sel meristem membelah dan membentuk sel-sel baru. Sel baru yang terbantuk itu pada awalnya rupanya sama tetapi setelah dewasa, sel-sel tadi berdiferensiasi menjadi jaringan lain.
Jaringann meristem ada dua jenis yaitu :
a.
Jaringan meristem apix
b. Jaringan meristem lateral
b. Jaringan meristem lateral
Pertumbuhan
sekunder disebabkan oleh kegiatan meristem sekunder yang meliputi:
A. Kambium gabus
B. Kambium fasis
C. Kambium interfasis
A. Kambium gabus
B. Kambium fasis
C. Kambium interfasis
4.
Pertumbuhan terminal
Terjadi pada ujung akar dan ujung
batang tumbuhan berbiji yang aktif tumbuh. Terdapat 3 daerah (zona) pertumbuhan
dan perkembangan
a. Daerah pembelahan (daerah meristematik).
b. Daerah pemanjangan
c. Daerah diferensiasi
a. Daerah pembelahan (daerah meristematik).
b. Daerah pemanjangan
c. Daerah diferensiasi
Masukkan Komentar di bawah